Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Penggunaan Tanda Baca dan Jenis-jenisnya dalam Karya Tulis
8 November 2021 10:31 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penggunaan tanda baca memiliki peranan yang penting dalam memahami sebuah bacaan. Sebab, membaca yang baik adalah membaca dengan memerhatikan tanda-tanda baca seperti koma, titik, tanda seru, tanda tanya, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Panduan Terlengkap Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia karangan Munnal Hani’ah (2018: 22), tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan.
Tanda baca merupakan simbol dalam bahasa Indonesia, yang terdiri dari berbagai bentuk dan fungsinya masing-masing. Fungsi tanda baca berkaitan dengan struktur, jeda, dan intonasi sebuah bacaan .
Pada intinya, tanda baca digunakan untuk memudahkan seseorang dalam memahami sebuah tulisan. Penggunaan tanda baca haruslah sesuai dengan kaidah. Sebab, penggunaan yang tidak sesuai akan mengubah makna bahasa yang akan diungkapkan.
Agar tidak lagi keliru dalam memahami dan menulis sebuah bacaan, simak jenis-jenis tanda baca dan penggunaannya berikut ini.
Jenis-Jenis Tanda Baca
Berikut ini jenis-jenis tanda baca yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis seperti naskah, laporan, hingga novel. Penggunaan tanda baca ini dapat mempermudah pembaca dalam memaknai karya tulis tersebut.
ADVERTISEMENT
Rangkuman materi ini dikutip melalui Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah untuk Jurnal karya Dwi Cahyadi Wibowo, M.Pd (2015: 44).
1. Tanda Titik
Contoh: Saya tidak mencintai dirinya.
Contoh: Irawan S. Gatot
Contoh: Dr. (doktor) dan S.E. (sarjana ekonomi).
2. Tanda Koma
Contoh: Saya menjual baju, celana, rok, dan topi.
Contoh: Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi bukan sebagai anggota tetap.
ADVERTISEMENT
Contoh: Kata adik, “Saya sedih sekali”.
3. Tanda Titik Koma
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik belajar materi Bahasa Indonesia; saya sendiri sibuk memperbaiki sepeda motor.
4. Tanda Tititk Dua
Contoh: Kita sekarang membutuhkan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
ADVERTISEMENT
Contoh: Ketua: Axel, Wakil Ketua: Putri.
Contoh:
Andin: “Jangan lupa besok datang ke penjamuan dalam rangka merayakan ulang tahun Bu Harni!”.
Budi: “Siap Laksanakan Andin!”.
5. Tanda Hubung
Contoh: anak-anak, kemerah-merahan, dan berulang-ulang.
6. Tanda Tanya
Contoh: Kapan ia akan berangkat?
7. Tanda Seru
ADVERTISEMENT
Contoh: Bersihkan meja itu sekarang juga!; Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
8. Tanda Kurung
Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor, yang akan dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
Contoh: Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada), membentuk sistem satelit domestik di Indonesia.
9. Tanda Petik
Contoh: “Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”
Contoh: Bacalah syair “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
ADVERTISEMENT
10. Tanda Garis Miring
Contoh: No. 7/PK/2021; Jalan Kramat III/10.
Contoh:
Harganya Rp 12.500/lembar (artinya menunjukkan harga Rp. 12.500 tiap lembarnya).
Kecepatannya 80 km/jam (dalam waktu 1 jam, jarak yang dapat ditempuh sejauh 80 km).
(VIO)