Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Penyakit Kuning: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya
26 Oktober 2021 17:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Istilah jaundice sendiri berasal dari Bahasa Perancis, yakni jaune. Kata jaune tersebut memiliki arti warna kuning.
Penyakit kuning terjadi akibat meningkatnya kadar bilirubin pada darah. Kadar bilirubin adalah zat dalam darah yang mengubah feses dan urine menjadi kuning.
Untuk memahami penyakit kuning lebih jauh, simak penjelasan mengenai pengertian penyakit kuning, penyebab, gejala dan cara mengobatinya di bawah ini.
Penyakit Kuning
Dikutip dari buku Perawatan Bayi Risiko Tinggi yang ditulis oleh Asrining Surasmi, dkk, ikterus atau jaundice atau penyakit kuning adalah munculnya warna kuning pada sklera mata , mukosa dan kulit karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Dalam keadaan normal kadar bilirubin dalam darah tidak melebihi 1 mg/dL (17 µmol/L) dan bila kadar bilirubin dalam darah melebihi 1.8 mg/dL (30 µmol/L) akan menimbulkan ikterus atau penyakit kuning.
ADVERTISEMENT
Ikterus adalah zat berwarna kuning yang dapat terlihat pada sklera, selaput lender, kulit atau organ lain. Zat tersebut ada pada organ-organ tersebut akibat adanya penumpukan bilirubin.
Bila kadar bilirubin darah melebihi 2 mg%, ikterus atau zat berwarna kuning tersebut akan tampak. Ikterus terjadi karena peninggian kadar bilirubin indirek (unconjugated) dan atau kadar bilirubin direk (conjugated)
Naiknya produksi bilirubin disebabkan oleh adanya penurunan umur sel darah merah dan meningkatnya early bilirubin. Selain itu, kadar bilirubin juga dapat diakibatkan oleh peningkatan resirkulasi melalui enterohepatik shunt dan peningkatan aktivitas βglukuronidase
Biasanya, kondisi ini dapat ditemukan pada bayi yang berusia kurang dari 7 hari. Hal tersebut disebabkan oleh organ hati bayi yang belum bisa bekerja dengan maksimal. Namun, keadaan tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena penyakit kuningnya akan menghilang karena asupan ASI.
ADVERTISEMENT
Namun, ada beberapa keadaan ketika bayi terserang penyakit ikterus dalam keadaan tidak normal. Misalnya, bayi yang lahir di bawah 2000 g yang mengakibatkan timbulnya kondisi hiperbilirubinemia.
Kondisi hiperbilirubinemia perlu mendapatkan penanganan langsung dari dokter atau tenaga medis. Berikut gejala-gejala penyakit kuning:
Untuk menghindari ataupun mengobati penyakit kuning adalah dengan cara terkena paparan matahari pada pagi hari. Bayi yang baru lahir biasanya selama seminggu disarankan untuk dijemur agar menghindari penyakit kuning.
Pemenuhan gizi dan nutrisi, baik dari makanan dan ASI sangatlah penting agar dapat memaksimalkan kerja organ-organ dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Untuk orang dewasa, pengobatan dapat dilakukan dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis A dan B, mengonsumsi obat pencegah penyakit malaria, mengindari minuman beralkohol, berhenti merokok, dan lain-lain.
(SAI)