Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Penyakit Tifus Disebabkan oleh Apa?
26 Oktober 2021 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istilah penyakit tifus atau tipes mungkin sudah tidak asing lagi di telinga orang-orang. Penyakit ini dalam dunia medis dikenal sebagai demam tifoid (Typhoid fever).
ADVERTISEMENT
Tifus adalah penyakit yang terjadi akibat adanya infeksi atau peradangan pada sistem pencernaan. Infeksi tersebut terjadi pada salah satu organ pencernaan, yakni usus halus.
Lantas, apa penyebab utama terjadinya infeksi usus halus yang berakibat munculnya penyakit tifus? Simak jawabannya di bawah ini.
Penyebab Penyakit Tifus
Menurut Widoyono dalam bukunya yang berjudul Penyakit Epidemiologi, tifus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah. Penyakit tifus disebabkan oleh bakteri Salmonella.
Ada dua jenis bakteri Salmonella, yakni Salmonella thypiiatau Salmonella paratyphi A, B dan C. Tidak hanya menyebabkan penyakit tifus, Salmonella juga dapat menyebabkan gastroenteritis atau radang lambung.
Salmonella thypii adalah bakteri gram negative yang bergerak dengan bulu getar, tidak berspora mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam antigen yaitu:
ADVERTISEMENT
Masa tunas dari penyakit tifus pada umumnya berlangsung antara 10-14 hari. Bakteri-bakteri penyebab tifus biasanya masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi Salmonella thypii.
Akibatnya, bakteri tersebut berkembang biak di dalam organ-organ yang bekerja pada sistem pencernaan, khususnya usus halus dan menimbulkan penyakit tifus.
Selain melalui makanan dan minuman, Salmonella thypii juga dapat ditularkan melalui berbagai cara, yakni jari tangan atau kuku, muntah, lalat, dan feses atau kotoran.
Adapun sejumlah gejala yang dapat dirasakan penderita penyakit tifus, mulai dari gejala ringan sampai dengan berat, dari asimtomatik hingga gambaran penyakit yang khas disertai komplikasi hingga kematian.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Ajar Obstetric untuk Mahasiswa Kebidanan yang ditulis oleh Taufan Nugroho, berikut gejala-gejala dari penyakit tifus:
Pada penderita penyakit tifus akut biasanya akan mengalami gejala yang lebih kompleks, yakni demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, konstipasi atau diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan epistaksis.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit tifus ialah dengan selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak terkontaminasi dengan bakteri dan membiasakan kebiasaan sehat, salah satunya mencuci tangan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, sanitasi yang baik, dan tersedianya air bersih sehari-hari. Strategi pencegahan ini menjadi penting seiring dengan munculnya kasus resistensi.
Vaksinasi pencegahan bakteri penyebab demam tifoid juga kini telah dikembangkan oleh negara-negara maju. Dengan adanya vaksinasi tersebut, seseorang dapat terhindari dari penyakit tifus.
(SAI)