Konten dari Pengguna

Penyebab Katarak, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 Februari 2022 17:07 WIB
·
waktu baca 6 menit
clock
Diperbarui 17 Februari 2022 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab katarak yang identik menyerang lansia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab katarak yang identik menyerang lansia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Apa sebenarnya penyebab katarak yang sering menyerang lansia? Katarak adalah kondisi lensa mata yang berubah menjadi keruh dan mengakibatkan penglihatan menjadi buram. Keadaan ini tidak dapat dihindari siapa pun.
ADVERTISEMENT
Kondisi katarak digambarkan dengan pengembangan keadaan tidak tembus cahaya dalam lensa mata, yang mengakibatkan kekeruhan. Keruhnya lensa mata membuat cahaya sulit mencapai retina. Kondisi inilah yang menyebabkan penglihatan penderitanya berkurang.
Katarak juga dapat terjadi pada bayi baru lahir atau mereka yang belum berusia tua. Oleh sebab itu, katarak dapat dibagi menjadi beberapa jenis dan penyebabnya pun berbeda-beda.
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Republik Indonesia menjelaskan beberapa gejala awal penyakit katarak, yaitu:
ADVERTISEMENT
Agar lebih memahami gangguan mata satu ini, simak penjelasan berikut yang dikutip dari beberapa sumber.
Penyebab katarak pada bayi bisa disebabkan adanya infeksi saat berada di dalam kandungan. Foto: Pixabay

Penyebab Katarak

Merujuk pada buku Katarak: 101 Jawaban Atas Pertanyaan Anda karangan Dr. Johan A Hutauruk dkk (2017: 38), faktor risiko penyebab katarak adalah penuaan yang dialami lansia mulai dari umur 40-60 tahun.
Seiring bertambahnya usia, gangguan pada struktur lensa dan akumulasi pigmen menjadikan penderita semakin sulit melihat objek yang ada di depannya. Inilah yang menjadi penyebab katarak pada lansia.
Namun, bila terdapat faktor lain, tidak menutup kemungkinan terjadi katarak di usia muda atau dini. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan katarak juvenile dan dialami seseorang yang belum menginjak usia 30 tahun.
ADVERTISEMENT
Penyebab katarak di usia muda antara lain sebagai berikut:
Bahkan, katarak bisa terjadi pada bayi atau dikenal dengan istilah katarak kongenital. Penyebab katarak pada bayi biasanya dikaitkan dengan ibu yang terinfeksi campak dan rubella saat mengandung.
Namun, dapat pula disebabkan oleh keturunan, infeksi, masalah metabolik, diabetes, reaksi obat, dan lainnya. Selain itu, ada pula jenis katarak lain yang tak kalah penting untuk diwaspadai, yaitu:
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menyerang manusia, katarak juga bisa menyerang hewan seperti burung anis merah. Penyebab anis merah katarak adalah genetik atau faktor sinar matahari dari samping yang mengenai mata burung ini. Burung anis merah memang memiliki mata yang terletak di bagian samping.
Ilustrasi menjalani pengobatan katarak dengan cara operasi. Foto: Kementerian Sosial RI

Penyebab Terjadinya Katarak yang Mengakibatkan Kebutaan

Faktor utama penyebab katarak yang dapat mengakibatkan kebutaan dapat diilustrasikan dengan cara kerja sebuah kamera. Mata manusia bekerja layaknya sebuah kamera.
Kamera membutuhkan lensa untuk dapat membuat gambar sebuah objek jadi fokus. Namun, jika lensa tersebut kotor maupun keruh, kamera tentu tidak dapat mengambil gambar yang bagus dan jernih.
Sama halnya dengan mata manusia. Lensa mata bekerja sama dengan kornea untuk memfokuskan cahaya hingga sampai ke retina (bagian mata paling belakang). Selanjutnya, retina mengirimkan sinyal gambar ke otak.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, ketika terdapat lapisan keruh atau katarak di dalam lensa, cahaya tidak bisa menembus ke retina. Retina pun tidak dapat mengirim gambar ke otak. Akibatnya, mata tidak bisa melihat atau mengalami kebutaan.
Menurut survei yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di tahun 2014-2016, katarak menjadi penyebab kebutaan utama di Indonesia dan risikonya mencapai 70-80%.
Lantas, bagaimana pengobatan katarak supaya tidak menyebabkan kebutaan? Jika gejala katarak semakin mengganggu aktivitas hingga mengalami nyeri hebat di mata, segera konsultasikan dengan dokter spesialis mata.
Tidak semua penderita katarak diwajibkan untuk melakukan tindakan operasi. Namun, hingga saat ini, operasi katarak adalah satu-satunya tindakan yang bisa digunakan untuk mengangkat penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Hasil operasi katarak mampu menjadikan penglihatan kembali normal dan jelas. Operasi ini tidak menimbulkan rasa sakit, bahkan prosesnya hanya membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit saja.
Setelah operasi selesai, mata pasien akan diawasi oleh tim medis sembari diistirahatkan beberapa saat. Sebelum benar-benar diperbolehkan pulang, pasien akan diberikan obat tetes mata dan obat pendukung lainnya untuk mencegah infeksi.
Ilustrasi makanan penyebab katarak yang berhubungan dengan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Foto: Shutterstock

Makanan Penyebab Katarak

Sebenarnya, belum ada penelitian khusus apa saja makanan penyebab katarak. Namun, beberapa makanan dapat berdampak buruk pada jantung dan pembuluh darah yang kemudian akan memengaruhi kesehatan mata.
Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, agar berdampak baik pada kesehatan jantung dan penglihatan.
Dikutip dari Mengenal Kelainan dan Penyakit Mata Umum di Sekitar Kita milik Mega Yanti dkk (2020: 43), berikut uraian makanan yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan mata, sehingga lebih baik untuk dibatasi.
ADVERTISEMENT
1. Roti dan Pasta
Para peneliti telah menghubungkan karbohidrat sederhana, seperti roti dan pasta, dengan kemungkinan lebih tinggi terjadinya degenerasi makula terkait usia. Degenerasi makula sendiri menjadi penyebab utama seseorang kehilangan penglihatan, terutama menyerang pada usia lanjut.
2. Daging Olahan
Daging olahan seperti hot dog, bacon, dan lain sebagainya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, sehingga dapat memengaruhi kesehatan mata sekaligus menyebabkan beberapa kondisi sebagai berikut:
3. Minuman Manis
Gula yang terkandung dalam minuman manis meningkatkan peluang seseorang menderita penyakit diabetes tipe dua. Kondisi inilah yang memicu penyakit mata seperti katarak, retinopati diabetik, hingga glaukoma.
ADVERTISEMENT
Glaukoma merupakan penyakit penyebab kebutaan terbanyak kedua di dunia, tepatnya setelah katarak. Glaukoma adalah 1 dari 3 gangguan penglihatan yang paling sering menyerang pasien diabetes.
4. Kafein
Kafein dalam secangkir kopi atau teh dapat meningkatkan tekanan di dalam mata atau dikenal dengan istilah tekanan intraokular (IOP).
Studi menunjukkan bahwa tekanan ini akan naik bagi penderita glaukoma atau hipertensi okular yang mengonsumsi kafein. Semakin tinggi tekanannya, secara berangsur-angsur penderitanya bisa mengalami kehilangan penglihatan.
(VIO)