Penyebab Kehancuran Daulah Abbasiyah, Pemerintahan Masa Kejayaan Islam

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
17 Januari 2022 17:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Daulah Abbasiyah. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Daulah Abbasiyah. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah Islam, Daulah Abbasiyah mengalami kehancuran setidaknya disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Berdasarkan faktor eksternal, salah satu yang menjadi penyebab hancurnya Daulah Abbasiyah adalah munculnya kerajaan-kerajaan kecil karena memisahkan diri.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, berdasarkan faktor internal, penyebab kehancuran Daulah Abbasiyah karena sosok khalifah atau pemimpinnya semakin lemah dan tidak mampu mengelola kerajaan, masalah politik dan ekonomi, hingga korupsi yang terjadi di antara para pejabat.
Untuk mengetahui penyebab lainnya kehancuran Daulah Abbasiyah, simak uraian lengkapnya di bawah ini.

Penyebab Kehancuran Pemerintahan Daulah Abbasiyah

Ilustrasi Daulah Abbasiyah. Foto: iStock
Daulah Abbasiyah adalah dinasti kekhalifahan yang memerintah setelah Daulah Umayyah. Dinasti ini berpusat di Kota Baghdad, Irak dan berkuasa dari tahun 750 hingga 1258 Masehi.
Pemerintahan Daulah Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya di masa Khalifah Harun Al-Rasyid dan anaknya, Khalifah Al-Ma'mun. Saat itu, dinasti ini menjadi pusat ilmu pengetahuan, budaya, dan ekonomi.
Kebesaran Daulah Abbasiyah tidak terbatas pada negeri Arab, tetapi meliputi seluruh negeri Islam. Daulah Abbasiyah ketika itu menjadi pusat peradaban dan kebudayaan terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Namun, perlahan Daulah Abbasiyah mengalami kemunduran hingga akhirnya jatuh pada tahun 1258 setelah ditaklukkan pasukan Mongol.
Dikutip dari jurnal The Mongols and the Islamic World: From Conquest to Conversion, Daulah Abbasiyah hancur setelah sebelumnya didera permasalahan-permasalahan yang tidak kunjung selesai, seperti:
Selain menjadi ajang intrik para pejabat dan ulama-ulama yang berujung pada tata kelola negara yang tidak efektif, Daulah Abbasiyah juga mengalami pelemahan kekuasaan akibat terpisah-pisahnya negeri Islam yang menjadi bawahannya.
Wilayah-wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah perlahan melepaskan diri dan membentuk kerajaan-kerajaan baru sehingga dinasti ini hanya berkuasa secara efektif di wilayah Irak saja.
ADVERTISEMENT
Kehancuran Daulah Abbasiyah mengalami puncaknya setelah mendapat serangan dari bangsa Mongol. Bangsa Mongol merupakan bangsa yang mendiami hutan Siberia dan Mongolia luar di antara gurun pasir Gobi dan danau Baikal.
Ilustrasi pasukan Mongol. Foto: iStock
Berbagai pemberontakan yang terjadi pada masa kekuasaan Daulah Abbasiyah karena pergeseran politik, mengakibatkan keadaan negara menjadi semakin tidak terkendali keamanannya.
Melihat kondisi pemerintahan pusat Daulah Abbasiyah yang sudah tidak efektif dan terlepasnya satu per satu wilayah Abbasiyah, membuat pemimpin bangsa Mongol, Hulagu Khan, menjadikannya sebagai momentum penting untuk memperluas wilayahnya.
Pada tahun 1258, Hulagu Khan memimpin sekitar 200 ribu pasukan Mongol untuk mengepung pusat pemerintahan Daulah Abbasiyah di Baghdad.
Selama seminggu penuh, bangsa Mongol melakukan pembantaian dan penghancuran tanpa ampun. Peristiwa itu menandai akhir dari kepemimpinan Daulah Abbasiyah dalam sejarah Islam.
ADVERTISEMENT
Dampak yang disebabkan dari serbuan bangsa Mongol sangat luas, hampir mencakup seluruh sendi kehidupan manusia. Hal ini karena sebagai pusat peradaban Islam dan ilmu pengetahuan, tidak ada satu pun yang tersisa dari Daulah Abbasiyah, baik dari bangunan, buku-buku, bahkan hanya sedikit orang yang berhasil selamat dari pembantaian itu.
(SFR)