Konten dari Pengguna

Penyebab Terjadinya Pergerakan Lempeng Tektonik di Indonesia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
30 September 2021 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyebab terjadinya pergerakan lempeng tektonik karena litosfer. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Penyebab terjadinya pergerakan lempeng tektonik karena litosfer. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Adanya pergerakan lempeng tektonik menjadi salah satu penyebab Indonesia memiliki bentuk jalur gunung, lautan, bukit, hingga gempa bumi.
ADVERTISEMENT
Teori tentang pergerakan lempeng tektonik pertama kali ditemukan oleh Alfred Lothar Wagener. Hal tersebut disampaikan di dalam bukunya yang berjudul The Origin of Continents an Oceans.
Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa benua yang padat ini sesungguhnya terapung dan bergerak di atas massa yang relatif lembek. Lebih lanjut, teori ini menyatakan bahwa kerak bumi tidak permanen, tapi juga bergerak secara mengapung.
Menurut teori tersebut, lempeng terpecah menjadi beberapa bagian. Akibat dari perpecahannya, lempeng-lempeng yang ada di muka bumi memiliki ukuran yang berbeda-beda.
Tidak hanya itu, teori lempeng tektonik ini juga memiliki prinsipnya sendiri. Prinsip tersebut adalah adanya litosfer padat dan kaku yang terapung di selubung bagian atas.
Litosfer atau kerak bumi bisa diibaratkan dengan suatu rakit yang sangat kuat dan relatif dingin suatu rakit yang sangat kuat dan relatif dingin. Litosfer itu juga mengapung di atas mantel astenosfer dan sangat panas.
ADVERTISEMENT
Lempeng tektonik juga memiliki setidaknya tiga jenis batasan yang berbeda-beda dalam bergerak. Berikut tiga jenis batasan lempeng tektonik, yakni:

Penyebab Terjadinya Pergerakan Lempeng Tektonik

Penyebab terjadinya pergerakan lempeng tektonik karena litosfer. Foto: Unsplash
Lantas, apa penyebab terjadinya pergerakan lempeng tektonik? Berikut penjelasannya.
Pergerakan lempeng tektonik sendiri disebabkan karena adanya penipisan litosfer yang sebelumnya memiliki tebal sebesar 100 km. Litosfer terdiri dari kulit luar (crust) atau yang biasa disebut kerak bumi dalam istilah bahasa Indonesia dan selubung paling atas (uppermost mantel).
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal tentang Pergerakan Lempeng Tektonik yang disusun oleh Universitas Riau, litosfer ini menipis di bagian lautan atau samudra dan lebih tebal pada bagian benua. Tekanan dan suhu yang tinggi pada zona astenosfer juga menyebabkan viskositas (viscosity) reltif rendah sehingga memungkinkan untuk mengalir.
Apabila dilihat ilmu geologi, bumi mengapung di atas astenosfer (lapisan di bawah litosfer). Kemudian panas dari litosfer tersebut dialirkan melalui proses konveksi. Akibatnya, litosfer tersebut menghasilkan pergerakan lempeng yang mungkin bisa bertabrakan satu sama lainnya.
Meski demikian, pergerakan lempeng bisa disebabkan oleh banyak hal selain dari litosfer. Namun, hingga sekarang teori pergerakan lempeng karena litosfer masih menjadi penyebab utamanya.
Kini, Indonesia memiliki lempeng tektonik utama yang terdiri dari lempeng mayor dan lempeng minor. Lempeng mayor, yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Eurosia, dan lempeng Pasifik. Salah satu lempeng minor di Indonesia adalah lempeng Maoke.
ADVERTISEMENT
(JA)