Konten dari Pengguna

Perbedaan Musik Tonal, Musik Atonal, dan Musik Modal

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 Desember 2021 18:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sekelompok orang sedang bermain alat musik. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sekelompok orang sedang bermain alat musik. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Jika membahas mengenai musik tonal, tidak akan terlepas dari pembahasan tentang musik barat, modal, dan atonal. Keempatnya merupakan satu kesatuan dalam sejarah seni musik yang hingga sekarang masih digunakan.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa itu musik barat, modal, tonal, dan atonal? Berikut penjelasan selengkapnya.

Mengenal Musik Barat

Sebelum mengenal musik tonal, kamu perlu memahami terlebih dahulu tentang musik barat. Menurut buku Seni Budaya oleh Sem Cornelyoes Bangun, dkk., musik merupakan salah satu cabang seni yang menggunakan bunyi atau suara sebagai karya seni.
Musik sebagai seni menggabungkan suara vokal dan instrumen musik untuk menghasilkan keindahan bentuk, harmoni, dan ekspresi emosi atau gagasan.
Istilah barat dalam musik barat digunakan sangat luas dan merujuk pada budaya barat yang sangat kental terhadap sebuah musik. Hal tersebut dibuktikan dalam perjalanan sejarah di zaman budaya klasik dan Renaisans Yunani Kuno hingga musik modern dari budaya Eropa Barat.
Musik barat mengalami berbagai perkembangan di setiap zaman. Salah satunya adalah sistem tonalitas yang meliputi musik modal, musik tonal, dam musik atonal.
ADVERTISEMENT

Musik Modal

Merujuk pada buku Seni Budaya Konsep Musik Barat oleh Usman Suhana Bisri, sistem modal adalah sistem musik yang memandang bunyi hanya satu suara atau secara vertikal.
Pada dasarnya modal berasal dari jenis musik yang terdiri dari satu suara saja dan dibawakan tanpa iringan (musik monofonir). Musik modal berasal dari satu jajaran nada dengan jarak interval tertentu dan tidak memiliki hubungan khusus antara setiap not.
Dengan begitu, ciri-ciri musik modal antara lain memiliki pusat nada dasar, bersifat monofon, dan tidak mempunyai relasi khusus antara masing-masing tangga nada.
Contoh karya musik di Eropa dengan sistem modal bisa dilihat berikut ini:
ADVERTISEMENT

Musik Tonal

Ilustrasi partitur lagu. Foto: Pexels.com
Menurut buku Seni Budaya Konsep Musik Barat oleh Usman Suhana Bisri, sistem modal berawal dari musik monofonir yang mengalami perkembangan. Sebaliknya, musik polifoni merupakan awal dari kemunculan musik tonal.
Pada musik polifoni, terdapat langkah penyelesaian akhir musik yang berbentuk horizontal. Oleh sebab itu musik ini dikenal sebagai awal mula sistem tonal. Musik tonal sendiri merupakan sistem musik yang memandang bunyi secara vertikal dan horizontal.
Pengertian sistem tonal ialah hubungan horizontal dan keterkaitan vertikal antara satu rangkaian not. Dengan kata lainnya, setiap not memiliki kerangka harmonis yang saling terhubung satu sama lain.
Pembelajaran musik tonal sangat penting karena berkaitan dengan harmoni suatu seni musik. Adapun salah satu contoh karya musik tonal, yaitu Cavatina.
ADVERTISEMENT

Musik Atonal

Menurut buku Seni Budaya Konsep Musik Barat oleh Usman Suhana Bisri, musik atonal sendiri menjadi acuan munculnya musik klasik di dunia.
Musik atonal mengajarkan seseorang untuk menerapkan improvisasi dalam bermain musik dan berfokus untuk menggunakan perasaan di setiap nada yang dibuat.
Musik atonal menjadi salah satu musik yang penuh kreativitas karena tidak memperhatikan sistem tonal nada seperti biasanya.
(FNS)