Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Perbedaan Satelit Alami dan Satelit Buatan
23 September 2021 17:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nama satelit diambil dari bahasa Latin, yaitu “satelles”, yang artinya pelayan, atau seseorang yang mematuhi atau melayani pihak lain. Dalam istilah tata surya, satelit adalah benda langit yang bergerak mengitari sebuah planet.
Diketahui dalam sistem tata surya, planet yang telah teridentifikasi berjumlah delapan, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Tidak semua planet dikelilingi oleh satelit, contohnya adalah planet Merkurius dan Venus.
Satelit dibagi menjadi dua, yaitu satelit alami dan satelit buatan. Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui perbedaan satelit alami dan satelit buatan.
Satelit Alami
Satelit alami adalah satelit yang sudah tersedia di alam semesta, tanpa harus membuatnya. Disebutkan dalam buku Fisika 1A terbitan Grasindo, satelit alami terbentuk dalam periode waktu yang sama dengan terbentuknya planet.
ADVERTISEMENT
Dalam tata surya, diketahui ada sekitar 137 satelit alami dengan berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda, yang mengorbit 6 planet yang ada. Adapun nama-nama satelit yang tersebar di 6 planet, di antaranya adalah sebagai berikut.
Secara umum, massa satelit alami jauh lebih kecil dibandingkan dengan planet yang di kelilinginya. Sementara itu, Ganymede disebut sebagai satelit alami paling besar, dengan diameter mencapai 5.268 km.
Satelit Buatan
Seperti namanya, satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia, untuk berbagai kepentingan. Disebutkan dalam buku IPA Fisika Jilid 3 karangan Mikrajuddin, jenis-jenis satelit yang melayani kepentingan manusia, antara lain:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Satelit buatan Indonesia yang berhasil diterbangkan ke ruang angkasa adalah satelit Palapa . Satelit tersebut digunakan untuk kepentingan komunikasi, radio, dan televisi.
Bahkan, beberapa negara tetangga juga menyewa satelit Palapa untuk negaranya sendiri, demi kepentingan yang sama.
(HDP)