Konten dari Pengguna

Perbedaan Setan dan Iblis dalam Islam

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 Juli 2023 11:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan iblis dengan sean. Foto: Shutterstock/Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan iblis dengan sean. Foto: Shutterstock/Kumparan.
ADVERTISEMENT
Setan dan iblis sering dipakai bergantian untuk menyebut makhluk gaib yang menyesatkan manusia. Lantas, apa perbedaan setan dan iblis dalam Islam?
ADVERTISEMENT
Seorang Muslim wajib mengimani keberadaan makhluk gaib, termasuk iblis dan setan. Keduanya sering disebut dalam Al-Quran sebagai musuh manusia yang harus dilawan. Meski disebut berkali-kali, masih ada yang keliru membedakan iblis dengan setan.

Perbedaan Setan dan Iblis

Ilsutrasi perbedaan iblis dengan setan. Foto: Reuters/Kumparan.
Perbedaan antara setan dan iblis perlu diketahui agar setiap Muslim senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Taofik Yusmansyah dalam buku Aqidah Akhlak menjelaskan bahwa iblis merupakan makhluk Allah dari golongan jin yang durhaka. Sedangkan setan merupakan kata sifat yang dipakai untuk menyebut semua makhluk yang membangkang.
Secara bahasa, kata iblis berasal dari kata ablasa yang berarti putus asa. Secara istilah iblis dapat diartikan sebagai makhluk yang berputus asa dari rahmat Allah.
Iblis dilaknat karena telah durhaka kepada Allah. Dia menolak untuk sujud kepada Nabi Adam karena merasa dirinya lebih baik. Kesombongan inilah yang menjadikan iblis penghuni neraka.
ADVERTISEMENT
Sedangkan setan berasal dari kata syata yang berarti melakukan kebatilan. Secara istilah setan dapat diartikan sebagai segala perbuatan yang membangkang.
Dalam buku Kitab Fikih Sehari-hari oleh AR Shohibul Ulum, setan tidak terbatas pada golongan jin saja, tetapi juga bisa merujuk kepada semua pelaku kejahatan, termasuk manusia. Hal ini merujuk pada Alquran Surat Al An-am ayat 112, Allah berfirman:
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيْنَ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِ يْ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ رَبُّكَ مَا فَع َلُوْهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُوْنَ
Artinya: "Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain kata-kata yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama (kebohongan) yang mereka ada-adakan."
ADVERTISEMENT

Ciri-Ciri Iblis dalam Islam

Ilustrasi perbedaan iblis dan setan. Foto: Pixabay.
Mengetahui sifat iblis sangat penting agar manusia tidak terjerumus dan menjadi pengikutnya. Adapun ciri-ciri iblis yang dijelaskan dalam Al-Quran adalah sebagai berikut.

1. Takabur

Takabbur merupakan sifat iblis yang paling dibenci Allah. Iblis menganggap dirinya lebih baik sehingga menolak bersujud kepada Nabi Adam. Sifat sombong inilah yang membuat iblis dilaknat Allah dan terusir dari surga, sebagaimana Surat Al A’raf ayat 12.
قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَ ۗقَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ
Artinya: "(Allah) berfirman, 'Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?' (Iblis) menjawab, 'Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.'"
ADVERTISEMENT

2. Kekal sampai Hari Kiamat

Berbeda dari jin yang bisa mati, Iblis tidak akan terus hidup sampai hari kiamat. Iblis telah memohon agar kematiannya ditangguhkan. Hal itu tercatat dalam Alquran Surat Al-Araf ayat 14 dan 15.
قَالَ اَنْظِرْنِيْٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ, قَالَ اِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ
Artinya: "(Iblis) menjawab, “Berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan.” Lalu Allah menjawab, (Allah) berfirman, “Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu.”
Selama hidup di dunia, Iblis akan menghasut manusia untuk melakukan kebatilan sehingga jauh dari Allah.

3. Hasad

Selain takabur, iblis juga memiliki sifat pendendam atau hasad. Iblis memohon agar kematiannya ditangguhkan agar bisa membalas dendam kepada Nabi Adam yang telah membuat Allah melaknatnya.
Iblis kemudian menghasut Adam dan Hawa untuk memakan buah terlarang dan diusir dari surga. Dia juga telah bersumpah akan menyesatkan manusia selama hidup di dunia. Janji iblis itu tercatat dalam Surat Al Ar’af ayat 16-17 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
قَالَ فَبِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَۙ, ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ
Artinya: “(Iblis) menjawab, karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka."
(GLW)