Konten dari Pengguna

Perbedaan Warna Kromatik dan Akromatik Beserta Contohnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
28 Januari 2022 18:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi warna kromatik dan akromatik. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warna kromatik dan akromatik. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan berbagai warna. Misalnya warna pada pakaian, aksesori, properti, kendaraan, dan sebagainya. Berdasarkan ilmu tentang pencahayaan, warna dibedakan menjadi dua bagian, yaitu warna kromatik dan warna akromatik.
ADVERTISEMENT
Warna kromatik dan akromatik memiliki perbedaan satu sama lain. Kromatik adalah spektrum cahaya yang menghasilkan warna akibat mencapai gelombang tertentu. Sementara itu, akromatik merupakan suatu cahaya yang tidak sampai pada gelombang tertentu dan pada akhirnya tidak menghasilkan warna.
Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa warna kromatik adalah warna yang memiliki rona, sedangkan akromatik adalah warna yang tidak memiliki rona.

Mengenal Warna Kromatik dan Akromatik

Menyadur dari buku Rona Budaya terbitan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, warna kromatik merupakan warna yang memiliki rona, misalnya, merah, kuning, hijau, dan biru. Ada tiga elemen penting dalam warna kromatik, yaitu hue, saturasi, dan kecerahan.
Dengan elemen tersebut warna dapat berubah, misalnya, kuning bisa menjadi warna kuning cerah atau tua. Untuk mengubahnya kamu perlu mengatur nilai hue, saturasi, dan tingkat kecerahannya sesuai keinginan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, warna akromatik merupakan warna netral yang mempunyai kecerahan, tetapi tidak mempunyai rona dan saturasi. Contoh warna akromatik adalah hitam, abu-abu, dan putih.
Warna akromatik tidak bisa ditemukan di dalam roda warna sebab tidak mempunyai rona dan saturasi. Walau warna akromatik hanya terdiri dari warna mendasar, warna ini justru sangat diminati karena mudah dipadu-padankan dengan warna lainnya.

Sifat-sifat Warna

Ilustrasi warna. Foto: Pexels.com
Warna memiliki sifat yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu hue, value, dan intensity. Berikut penjelasannya masing-masing yang dikutip dari buku A-Z Warna Interior: Rumah Tinggal karya Wirania Swasty.
1. Hue
Hue merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan nama dari suatu warna. Misalnya merah, biru, kuning, hijau, cokelat, ungu, jingga, dan beberapa warna lainnya. Perbedaan antara merah dengan biru atau merah dengan kuning adalah perbedaan dalam hue.
ADVERTISEMENT
2. Value
Value merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan gelap terang suatu warna dari hue. Kamu bisa mengubah value dengan mudah. Misalnya, mengubah dari biru normal ke biru muda dengan cara menambah putih atau mempercair warna tersebut hingga memberi kesan terang. Sedangkan untuk memberi kesan gelap seperti biru tua, kamu bisa menambahkan tingkat kehitamannya.
3. Intensity
Intensity atau chroma merupakan istilah kata yang digunakan untuk menyatakan cerah atau suramnya warna maupun kualitas atau kekuatan warna. Suatu barang atau objek dengan intensitas warna yang penuh, akan tampak sangat mencolok dan menimbulkan efek tegas. Adapun warna yang intensitasnya rendah akan terlihat lebih lembut.

Jenis-jenis Warna Utama

Secara umum terdapat tiga jenis warna utama, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Berikut penjelasannya masing-masing:
ADVERTISEMENT
1. Warna Primer
Warna primer merupakan warna dasar yang bisa melahirkan warna-warna baru. Contoh warna primer adalah merah, biru, dan kuning.
2. Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan warna turunan yang menghasilkan ragam warna baru dari campuran dua warna primer. Contoh warna sekunder ialah campuran dari warna merah dan biru akan menjadi warna ungu. Lalu, campuran dari warna biru dengan kuning akan menghasilkan warna hijau.
3. Warna Campuran
Warna campuran (tersier) merupakan warna yang diperoleh dari campuran dua jenis warna yang telah disebutkan di atas (primer dan sekunder). Contoh warna tersier, yaitu campuran antara warna hijau dengan biru menjadi warna hijau kebiruan.
(ZHR)