Persona Adalah Wajah Kepribadian yang Tampil ke Dunia Luar, Ini Penjelasannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
16 November 2021 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Persona adalah wajah kepribadian yang ditunjukkan kepada dunia luar. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Persona adalah wajah kepribadian yang ditunjukkan kepada dunia luar. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persona adalah istilah yang merujuk pada bagian depan dari kepribadian. Kata persona berasal dari bahasa Latin yang artinya "topeng".
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Membaca Pikiran Orang Lain Segampang Membaca Buku oleh Edi Warsidi, persona adalah wajah kepribadian yang ditunjukkan kepada dunia luar. Dalam artian, persona dianggap sebagai topeng yang tampil ke dunia luar.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai persona, simak pembahasan berikut.

Mengenal Persona

Mengenal Persona, Wajah Kepribadian yang Ditunjukkan ke Dunia Luar. Foto: iStock
Menurut Herri Zan Pieter dalam Pengantar Psikologi dalam Keperawatan, persona merupakan cara individu dengan sadar menampakkan diri ke dunia luar atau lingkungan.
Persona juga dianggap sebagai kompleks dari fungsi-fungsi yang terbentuk dari pertimbangan dalam penyesuaian diri atau usaha dalam mencari penyelesaian. Akan tetapi, semuanya tergantung dari sifat maupun kepribadian seseorang.
Dapat dikatakan bahwa persona adalah kompromi yang sifatnya unik antara individu dan masyarakat ataupun antara struktur batin dan tuntutan-tuntutan sekitar mengenai bagaimana cara seseorang berhasil.
ADVERTISEMENT
Wujud nyata persona adalah perilaku atau sopan santun yang seseorang tunjukkan, misalnya dengan berkata "terima kasih", "maaf", atau "silakan". Sekalipun pada waktu mengucapkan kata-kata tersebut tidak sepenuhnya mengartikan demikian.
Orang tidak akan mengenakan topeng yang sama untuk setiap kesempatan atau pada setiap waktu waktu dan tempat.
Setiap topeng merupakan respons terhadap situasi dan individu yang spesifik. Misalnya, seorang wanita yang bekerja sebagai dokter, dia akan memakai topeng dokter, istri, ibu, tetangga, teman, dan sebagainya.
Jumlah atau gabungan dari total topeng yang digunakan oleh seseorang inilah yang disebut dengan persona.
Satu orang bisa memiliki banyak variasi atau bentuk topeng yang dikenakannya. Misalnya, topeng-topeng untuk anggota keluarga yang berlainan (ibu, bapak, mertua, ipar, adik, anak, atau cucu), topeng-topeng lainnya untuk rekan kerja (atasan, rekan kerja, bawahan, pelanggan, atau pemasok).
ADVERTISEMENT

Kesulitan dalam Mengendalikan Persona dan Contohnya

Kesulitan dalam Mengendalikan Persona dan Contohnya. Foto: iStock
Sekalipun persona dapat dilihat nyata secara lahiriah, tidak mudah untuk mengendalikan atau mengganti topeng-topeng itu secara cepat dan tepat.
Kesulitan untuk mengganti topeng-topeng secara cepat dan tepat ini akan sangat bergantung pada proporsi peran atau keterlibatan seseorang dalam keluarga, lingkungan kerja, dan masyarakat secara umum.
Sering kali peran-peran ini tidak sejalan atau saling bertentangan hingga dapat menghasilkan ketidaknyamanan (psikis).
Sebagai contoh, seorang remaja pria mungkin akan mengenakan topeng anak manis yang taat di hadapan orang tua atau gurunya. Sementara topeng jutek akan dikenakannya pada waktu berhadapan dengan adik atau teman sekolahnya.
Pada waktu dia berada di antara orang tua dan adiknya, atau di antara guru dan teman-teman sekolahnya, sangat mungkin dia akan berperilaku yang sama sekali bukan sebagai anak manis ataupun jutek, tapi berperilaku sebagai remaja yang pemalu.
ADVERTISEMENT

Manfaat Persona

Manfaat Persona. Foto: iStock
Persona bermanfaat untuk beradaptasi dengan dunia luar. Tanpa persona yang berkembang, orang akan menemui kesulitan sosial untuk mencapai tujuan tertentu yang mengandalkan impresi atau kesan positif dari orang lain.
(SFR)