Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Pertunjukan Wayang, Warisan Budaya Indonesia yang Masih Eksis di Era Modern
6 September 2021 14:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi pertunjukan wayang. Foto: iStock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1630908239/f5f9lxnas96orudeey3c.jpg)
ADVERTISEMENT
Indonesia mewarisi banyak budaya yang sudah diakui oleh dunia. Salah satunya adalah pertunjukan wayang yang diakui UNESCO pada tahun 2003 sebagai Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Wayang merupakan karya seni budaya yang terbilang cukup menonjol di antara budaya Indonesia lainnya. Pertunjukan wayang meliputi seni peran, suara, musik, tutur, sastra, tulis, hingga seni perlambang.
Pertunjukan wayang sudah mengalami banyak perubahan dan perkembangan dari masa ke masa. Mengutip buku Wayang dan Topeng, pada mulanya wayang digunakan untuk menyebarkan ajaran Islam.
Namun, kini wayang lebih merupakan pementasan seni . Dalam perkembangannya, pertunjukan wayang disesuaikan dengan kebutuhan dan cerita yang dibawa oleh sang dalang.
Meski keberadaannya mulai tergerus oleh hadirnya budaya asing, wayang masih eksis dan memiliki banyak penggemar. Hal itu tercermin dari masih seringnya pertunjukan wayang digelar dalam acara-acara formal maupun informal, khususnya di daerah Jawa dan Bali.
Macam-Macam Pertunjukan Wayang
Pertunjukan wayang ditampilkan dalam beberapa versi. Ada versi wayang yang dimainkan oleh seseorang dengan memakai kostum yang dikenal sebagai wayang orang. Ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang.
ADVERTISEMENT
Wayang yang dimainkan oleh dalang tersebut di antaranya berupa wayang kulit dan wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pertunjukan wayang biasanya berasal dari kisah Mahabarata dan Ramayana.
Mengutip buku Indonesia Nan Indah Kerajinan Khas Daerah oleh Wilujeng D, jenis-jenis wayang untuk setiap daerah berbeda-beda. Alat peraganya pun beragam yang dihasilkan dari bahan berbeda-beda. Ada yang terbuat dari kayu, kulit, kertas, atau kain.
Berikut beberapa macam jenis wayang yang berkembang di berbagai daerah di Indonesia.
1. Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan jenis wayang yang paling populer di masyarakat sampai saat ini. Bentuknya berupa ukiran dengan berbagai bentuk yang disesuaikan dengan tokoh-tokohnya.
Bahan yang digunakan terbuat dari lembaran kulit kerbau atau kulit lembu. Wayang kulit dibuat dengan bentuk yang sangat terencana dan dengan tingkat keabstrakan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Penyebaran wayang kulit hampir ada di seluruh Jawa dan daerah transmigrasinya. Bahkan, wayang kulit sekarang telah meluas ke daerah lain.
2. Wayang Kelitik
Bentuk wayang kelitik pipih seperti wayang kulit. Namun, kayu menjadi bahan utama jenis wayang ini.
Bagian tangan wayang kelitik terbuat dari kulit agar mudah digerak-gerakkan. Penyebaran wayang kelitik terdapat di daerah Yogyakarta.
3. Wayang Golek
Pertunjukan wayang golek menggunakan alat peraga berupa boneka-boneka kecil dengan diberi pegangan semacam cempurit. Bahan yang digunakan untuk membuat boneka-boneka wayang asal Sunda ini adalah kayu.
Pertunjukan wayang golek Sunda diiringi oleh seperangkat gamelan lengkap dengan pesindennya. Adapun lakon yang sering dimainkan adalah Ramayana dan Mahabarata. Penyebaran wayang golek hampir di seluruh Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
4. Wayang Beber
Wayang beber merupakan kerajinan khas Jawa Tengah, khususnya daerah Sragen. Wayang ini merupakan peninggalan zaman Majapahit yang menceritakan kisah Panji Asmara Bangun dengan Dewi Sekar Taji.
Bahan baku pembuatan wayang beber adalah kain pilip yang digambari dengan beberapa adegan lakon. Pada pertunjukan wayang beber, bagian yang menggambarkan lakon itu dibuka dari gulungannya, lalu dalang akan menceritakan kisah yang terlukis dalam setiap adegan itu.
(ADS)