Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Prinsip Musik Atonal dalam Konsep Musik Barat
7 Desember 2021 19:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Konsep musik barat terdiri dari musik atonal, tonal, dan modal. Tiga hal tersebut mungkin tampak asing di telinga kalian. Namun tak perlu bingung, sebab, tulisan ini akan membahas perbedaan ketiganya.
ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik adalah karya seni dalam menyusun nada pada urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan suara yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.
Sementara itu, musik barat merupakan cabang seni yang berasal dari budaya Eropa dan Amerika yang digunakan untuk mengungkapkan ekspresi jiwa suatu manusia. Musik kerap kita temui dalam kehidupan sehari-hari dan salah satu penggunaannya dapat berfungsi sebagai relaksasi.
Konsep Musik Barat
Konsep musik barat terdiri dari musik atonal, tonal, dan modal. Simak penjelasan berikut ini agar kamu lebih memahaminya.
a. Musik Atonal
Musik atonal merupakan musik yang tidak memiliki tonika atau tonal center. Secara sederhana, musik atonal adalah musik yang tidak terikat oleh kunci nada tertentu. Sistem pada musik atonal dikatakan bersifat menyimpang dari konsep musik konvensional yang telah ada.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Memahami Musik Barat karya Muhamad Adi Candra, S.Pd, kemunculan musik atonal ditandai masuknya perpindahan nada dasar dalam sebuah komposisi.
Prinsip dari musik atonal yakni membebaskan musik dari keterikatan skala nada. Hal tersebut menurut para pelaku musik modern sangat membelenggu.
Pembebasan musik dari keterikatan nada dipicu oleh kejenuhan para pelaku musik atas faktor tersebut yang sudah berkembang pada periode sebelum abad ke-20.
Dalam dunia musik, misalnya, ada konsep-konsep seperti trinada harmonis. Hal itu dianggap sudah kehabisan dayanya. Oleh karena itu, pelaku musik kembali mencari skala modus dan menerapkannya pada sistem kunci tangga nada yang baku.
b. Musik Tonal
Musik tonal merupakan sistem musik yang memindai bunyi secara vertikal dan horizontal. Musik jenis ini memiliki pusat nada yang dapat didengar atau dirasakan.
ADVERTISEMENT
Setiap not dalam musik tonal tidak bisa berdiri sendiri. Oleh sebab itu, suatu rangkaian not tak hanya memiliki keterkaitan secara horizontal saja, melainkan mempunyai tangga nada diatonis mayor dan diatonis minor.
Musik tonal barat menggunakan tangga nada diatonis mayor dan diatonis minor dengan akor yang terikat interval tangga nada.
c. Musik Modal
Musik modal merupakan karya musik yang bersumber dari satu jajaran nada dengan jarak interval tertentu. Musik modal tak memiliki keterkaitan khusus antara masing-masing not tangga nada, kecuali nada dasar yang merupakan pusat (finalis).
Menyadur dari Bahan Ajar Musik Barat (Konsep Musik Modal, Tonal, dan Atonal), musik modal mempunyai tujuh tangga nada antara lain lonian, Dorian, Frigia, Lydian, Mixolydian, Aeolian, dan mode Locrian. Ketujuh skala modal itu terdiri atas pengaturan tertentu dari nada diatonis satu oktaf.
ADVERTISEMENT
(ZHR)