news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Proses Menciptakan Desain dan Prinsip-prinsipnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
28 Januari 2022 18:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses penciptaan desain. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses penciptaan desain. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Sebuah karya seni maupun produk tak luput dari proses penciptaan desain. Menurut buku berjudul Dasar Seni dan Desain oleh Mukhirah dan Nurbaiti, desain merupakan rancangan dalam pembuatan sebuah objek, sistem, komponen, dan struktur.
ADVERTISEMENT
Sebuah desain muncul dari kepentingan, keperluan, data, maupun jawaban atas suatu masalah dan dibuat dengan metode yang dianggap komprehensif. Contohnya riset, curah pendapat (brainstorming), pemikiran, maupun memodifikasi desain yang telah ada sebelumnya.
Dalam menciptakan sebuah karya mengharuskan seseorang melalui beberapa proses. Apa saja tahapannya? Berikut uraian selengkapnya.

Proses Penciptaan Desain

Desain erat kaitannya dengan merancang sesuatu yang baru. Secara tak langsung, terdapat proses kreasi yang melingkupinya. Menurut buku Seni Budaya Kelas XI SMA/SMK Semester 1 yang disusun oleh Sem Cornelyoes Bangun, dkk., proses kreasi desain meliputi:
1. Studi pendahuluan
Pada tahapan ini, perancang mengkaji berbagai jenis tren produk sejenis, aspek bahan baku, teknik dan proses kreasi, hingga jenis desain yang akan diciptakan.
ADVERTISEMENT
2. Profil pasar dan segmentasi konsumen
Selanjutnya, perancang harus mengetahui profil pasar sekaligus segmentasi konsumen yang akan dituju. Dengan demikian, proses kreasi menjadi lebih spesifik dan mendetail.
3. Alternatif desain
Pada tahapan ini, perancang mempertimbangkan berbagai faktor dalam produk seperti faktor kebutuhan fungsional, faktor estetis, faktor lingkungan, dan faktor kenyamanan serta keamanan konsumen, baik secara fisik maupun mental.
4. Uji coba
Di tahap keempat, perancang harus melakukan identifikasi sejauh mana alternatif desain yang ditetapkan sesuai dengan standar desain.
5. Standar prosedur produksi
Apabila proses identifikasi dan analisis telah selesai dilakukan, terbentuklah standar prosedur produksi untuk menghasilkan desain yang representatif.
Ilustrasi proses penciptaan dengan menerapkan prinsip yang berlaku. Foto: Pexels.com

Prinsip Desain

Seorang perancang atau desainer memerlukan prinsip desain sebagai acuan untuk memacu ide rancangan yang akan dibuat. Adapun prinsip desain dapat dibagi menjadi lima macam, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Keselarasan
Prinsip ini menitikberatkan pada keteraturan tatanan pada setiap bagian desain yang dibuat. Melalui prinsip keselarasan, sebuah desain akan saling mengisi dan tersusun atas komponen yang seimbang. Inilah mengapa prinsip keselarasan memegang peranan strategis dalam proses penciptaan desain.
2. Kesebandingan
Prinsip kedua yang harus diperhatikan oleh perancang adalah kesebandingan desain. Prinsip ini mengedepankan perbandingan antar-bagian dengan unsur keseluruhan secara visual. Dengan demikian, desain yang dihasilkan tidak timpang dan janggal. Umumnya, prinsip kesetaraan memperhatikan segi bentuk dan warna dari sebuah desain.
3. Irama
Dalam sebuah desain, prinsip irama memegang peranan sebagai pemandu mata untuk melihat detail berdasarkan arah gerakan dalam karya desain. Berdasarkan pemahaman visual, terdapat faktor pengulangan di atas sebuah bidang atau ruang.
ADVERTISEMENT
Faktor tersebut nantinya menimbulkan efek optik berupa gerakan, getaran atau perpindahan antar-unsur. Oleh karena itu, prinsip irama merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan para perancang.
4. Keseimbangan
Prinsip selanjutnya dalam proses penciptaan desain ialah keseimbangan. Prinsip yang satu ini juga mementingkan tampilan visual atas desain yang dibuat. Keseimbangan antara bagian, estetika dengan fungsi dari desain perlu diperhatikan untuk menghadirkan kesan kokoh dan sepadan.
5. Penekanan
Penekanan merupakan representasi gagasan yang dituangkan dalam desain. Prinsip ini dapat dilakukan dengan melakukan distorsi ukuran, bentuk, irama, arah, warna kontras, dan sebagainya.
Itulah proses penciptaan desain dan lima prinsip yang harus disertakan dalam pembuatan rancangan. Semoga bermanfaat!
(ANM)