Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Proses Pembekuan Darah dalam Tubuh Manusia
1 November 2021 11:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Proses menyalurkan darah ke seluruh bagian tubuh manusia disebut peredaran darah. Selain pembuluh darah, ada organ lain yang bekerja dalam sistem peredaran darah, yakni jantung.
Dalam sistem peredaran darah, terdapat mekanisme alami untuk menghentikan perdarahan karena pembuluh darah yang robek, misalnya akibat terluka.
Mekanisme ini disebut dengan proses pembekuan darah . Seperti apa proses pembekuan darah dalam tubuh manusia? Berikut penjelasannya.
Proses Pembekuan Darah
Menurut Fitria, dkk dalam Pengaruh Antikoagulan dan Waktu Penyimpanan terhadap Profil Hematologis, darah adalah salah satu jaringan dalam tubuh yang berbentuk cair dan berwarna merah.
Darah bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, sehingga dapat tersebar ke berbagai kompartemen tubuh melalui sistem kardiovaskular, yang meliputi jantung dan pembuluh darah.
ADVERTISEMENT
Terdapat dua bagian utama dalam darah, yakni pasma darah yang berbentuk cair dan sel darah yang berbentuk padat.
Plasma darah terdiri atas air dan zat, ion, yang terlarut di dalamnya. Sementara itu, sel darah terdiri dari 3 jenis, yakni yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).
Darah memiliki berbagai fungsi dalam tubuh manusia. Berikut beberapa fungsi dari darah:
Seperti yang disebutkan sebelumnya, terdapat proses pembekuan darah dalam tubuh manusia. Proses pembekuan ini terjadi untuk menghentikan pendarahan.
ADVERTISEMENT
Proses pembekuan darah juga biasa disebut dengan sistem koagulasi. Dalam sistem ini, terdapat beberapa proses, di antaranya:
1. Cedera
Setiap manusia tentunya pernah mengalami cedera yang menyebabkan kulit robek hingga pembuluh darah yang mengakibatkan pendarahan.
Dalam proses ini, darah terus mengalir tanpa berhenti akibat. Akhirnya, penyempitan pembuluh darah pun terjadi.
2. Penyempitan Pembuluh Darah
Ketika seseorang terluka hingga mengalami pendarahan, tubuh secara otomatis akan melakukan penyempitan pada pembuluh darah.
Saat pendarahan terjadi, pembuluh darah akan mengejang yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah juga biasa disebut vasokonstriksi.
Tubuh akan menyempitkan pembuluh darah untuk mengendalikan perdarahan yang terjadi. Proses ini akan membatasi aliran darah ke area yang terlukai.
3. Terbentuknya Sumbatan dari Trombosit
ADVERTISEMENT
Setelah terjadinya cedera yang mengakibatkan luka, tubuh manusia akan mengaktifkan trombosit. Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah.
Pada saat itu, kantung kecil akan melepaskan sinyal untuk menarik sel lain menuju area yang terluka. Proses tersebut akan membuat sumbatan-sumbatan trombosit yang akan membentuk gumpalan.
4. Fibrin Membeku
Saat pembuluh darah terluka, faktor pembekuan dalam darah akan segera diaktifkan. Hal ini mengakibatkan terangsangnya produksi fibrin.
Fibrin sendiri merupakan benang-benang halus yang terbentuk akibat faktor pembekuan fibrinogen. Setelah itu, faktor tersebut akan membentuk gumpalan fibrin.
5. Pembekuan Darah Berhenti
Agar tidak mengakibatkan hiperkoagulasi atau kelebihan dalam pembekuan darah, segala faktor yang bekerja dalam pembekuan darah akan berhenti.
Fibrin yang dihasilkan oleh faktor pembekuan fibrinogen akan hancur dan trombosit akan ditarik kembali oleh darah.
ADVERTISEMENT
(SAI)