Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
1 Oktober 2021 12:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penampakan bulan yang mengalami fenomena gerhana dalam kurun waktu tertentu. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan bulan yang mengalami fenomena gerhana dalam kurun waktu tertentu. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam kurun waktu tertentu, terjadi fenomena gerhana bulan di muka bumi. Faktor yang menyebabkan terjadinya gerhana adalah lintasan yang dimiliki bulan. Bulan mengelilingi lintasannya yang berbentuk elips.
ADVERTISEMENT
Bumi terletak pada salah satu titik elips tersebut. Oleh karena itu, pada bulan terdapat bagian yang letaknya terjauh dan terdekat dari Bumi. Bagian terjauh dinamakan apogea dan yang terdekat perigea.
Bulan sebenarnya tidak memancarkan cahaya. Namun, bulan dapat terlihat, karena cahaya matahari memantulkan cahayanya ke bulan, sehingga pantulannya dapat ditangkap oleh manusia yang berada di Bumi.
Bulan mengalami revolusi terhadap matahari yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan. Peristiwa gerhana disebabkan oleh bayangan yang dibentuk Bumi atau bulan berada pada satu garis lurus.
Lantas bagaimana proses terjadinya gerhana bulan sehingga manusia di Bumi dapat melihat fenomenanya dalam kurun waktu tertentu? Selengkapnya ada di dalam artikel ini.
Proses terjadinya gerhana bulan. Foto: Pixabay

Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Dikutip berdasarkan buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas X oleh Tia Mutiara dkk (2008: 105), gerhana bulan terjadi apabila bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Proses ini hanya dapat terjadi pada fase bulan purnama.
ADVERTISEMENT
Pada saat gerhana bulan berlangsung, posisi Bumi berada di antara matahari dan bulan. Cahaya matahari yang menuju ke bulan, tertutup sebagian ataupun keseluruhan. Durasi gerhana bulan terjadi sekitar 1 jam 40 menit.
Bulan masih mendapatkan sinar matahari berspektrum merah yang dibelokkan oleh atmosfer Bumi. Karena itu, pada saat terjadinya gerhana bulan, bulan akan tampak gelap, kemerahan, ataupun coklat.
Melansir buku Taktis Belajar Ilmu Pengetahuan Alam SMP karangan Bob Foster dan Joko Sutrisno (2019: 80), daerah bayangan bulan dibagi menjadi dua, yaitu umbra dan penumbra. Umbra adalah daerah bayangan inti yang sangat gelap, sedangkan penumbra adalah daerah bayangan yang kabur.
Gerhana bulan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra.
Gerhana bulan terjadi pada saat fase bulan purnama. Foto: Pixabay
1. Gerhana Bulan Total
ADVERTISEMENT
Gerhana bulan total dicirikan warna bulan menjadi gelap atau merah merata. Gerhana bulan total terjadi pada saat seluruh bagian bulan masuk ke dalam daerah umbra (bayangan inti) Bumi, di mana posisi Bumi secara keseluruhan menghalangi sinar matahari.
2. Gerhana Bulan Sebagian
Pada gerhana bulan sebagian, Bumi tidak seluruhnya menghalangi sinar matahari. Sebagian dari bulan berada di daerah penumbra, sehingga hanya sebagian yang tertutup.
3. Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana bulan penumbra terjadi, apabila seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga, bulan masih terlihat dengan warna yang samar-samar.
Gerhana bulan memang terjadi pada saat bulan purnama. Namun, tidak setiap bulan purnama akan terjadi bulan purnama, karena posisi matahari, Bumi, dan bulan tidak selalu dalam satu garis lurus.
ADVERTISEMENT
Gerhana bulan selalu diawali dengan gerhana bulan sebagian, gerhana bulan total, dan diakhiri dengan gerhana bulan sebagian lagi.
(VIO)