news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Puasa Qada: Pengertian, Dasar Hukum, hingga Tata Caranya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
7 Januari 2022 16:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puasa qada adalah salah satu ibadah puasa yang dilaksanakan untuk mengganti puasa Ramadan yang telah ditinggalkan. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Puasa qada adalah salah satu ibadah puasa yang dilaksanakan untuk mengganti puasa Ramadan yang telah ditinggalkan. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Puasa qada secara sederhana dapat diartikan sebagai puasa pengganti puasa Ramadan. Puasa qada adalah puasa yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang berhalangan untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadan.
ADVERTISEMENT
Orang-orang yang berhalangan untuk berpuasa ketika bulan Ramadan diwajibkan untuk menjalankan puasa qada sesuai dengan jumlah hari ketika mereka tidak berpuasa.
Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui pengertian, hukum, niat puasa serta tata cara dari puasa qada.

Pengertian Puasa Qada

Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang ditulis oleh Muhammad Ahsan dan Sumiyati, puasa qada adalah puasa yang diniatkan untuk mengganti kewajiban sesudah lewat waktunya.
Sebagai contoh orang yang meninggalkan puasa karena sedang haid, berkewajiban mengganti puasa tersebut di bulan yang lainnya. Apabila meninggalkan puasanya enam hari, wajib baginya meng-qada enam hari (sebanyak jumlah hari yang ditinggalkan).
Adapun orang-orang yang diperbolehkan meninggalkan puasa dan diharamkan untuk berpuasa adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Orang-orang dengan kondisi di atas perlu membayar utang puasanya dengan berpuasa qada. Namun, apabila seseorang tidak kuat untuk berpuasa lagi, maka ia diwajibkan untuk membayar fidyah.

Dasar Hukum Puasa Qada

Hukum puasa qada adalah wajib sebagaimana yang telah dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 184. Foto: Unsplash.com
Puasa qada adalah puasa yang wajib dilaksanakan sebagai konsekuensi telah meninggalkan puasa Ramadan. Hukum puasa qada telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
اَيَّامًا مَّعۡدُوۡدٰتٍؕ فَمَنۡ كَانَ مِنۡكُمۡ مَّرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَ‌ؕ وَعَلَى الَّذِيۡنَ يُطِيۡقُوۡنَهٗ فِدۡيَةٌ طَعَامُ مِسۡكِيۡنٍؕ فَمَنۡ تَطَوَّعَ خَيۡرًا فَهُوَ خَيۡرٌ لَّهٗ ؕ وَاَنۡ تَصُوۡمُوۡا خَيۡرٌ لَّـکُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ
ADVERTISEMENT
Ayyaamam ma'duudaat; faman kaana minkum mariidan aw'alaa safarin fa'iddatum min ayyaamin ukhar; wa 'alal laziina yutiiquunahuu fidyatun ta'aamu miskiinin faman tatawwa'a khairan fahuwa khairulo lahuu wa an tasuumuu khairul lakum in kuntum ta'lamuun
Artinya:

Niat Puasa Qada

Niat untuk berpuasa adalah salah satu langkah yang perlu dilakukan sebelum berpuasa. Untuk berpuasa qada, terdapat niat khusus yang dilafalkan pada malam hari sebelum berpuasa.
ADVERTISEMENT
Bacaan niat puasa qada adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:

Tata Cara Puasa Qada

Salah satu tata cara puasa qada adalah membaca niat puasa dan melaksankan sahur. Foto: Pexels.com
Puasa qada pada dasarnya dilakukan sama dengan puasa pada umumnya, yakni melafalkan niat lalu berpuasa mulai dari terbitnya matahari hingga terbenam.
Namun, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan untuk berpuasa qada. Ketentuan-ketentuan puasa qada tersebut ialah:
ADVERTISEMENT
(SAI)