
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Orang-orang yang berhalangan untuk berpuasa ketika bulan Ramadan diwajibkan untuk menjalankan puasa qada sesuai dengan jumlah hari ketika mereka tidak berpuasa.
Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui pengertian, hukum, niat puasa serta tata cara dari puasa qada.
Pengertian Puasa Qada
Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang ditulis oleh Muhammad Ahsan dan Sumiyati, puasa qada adalah puasa yang diniatkan untuk mengganti kewajiban sesudah lewat waktunya.
Sebagai contoh orang yang meninggalkan puasa karena sedang haid, berkewajiban mengganti puasa tersebut di bulan yang lainnya. Apabila meninggalkan puasanya enam hari, wajib baginya meng-qada enam hari (sebanyak jumlah hari yang ditinggalkan).
Adapun orang-orang yang diperbolehkan meninggalkan puasa dan diharamkan untuk berpuasa adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
- Orang yang sedang dalam kondisi sakit hingga tidak kuat untuk melaksanakan puasa.
- Orang yang sedang dalam perjalanan jauh.
- Orang tua yang sudah lemah dan tidak mampu untuk berpuasa.
- Wanita hamil dan menyusui.
- Wanita yang dalam keadaan nifas dan haid.
Orang-orang dengan kondisi di atas perlu membayar utang puasanya dengan berpuasa qada. Namun, apabila seseorang tidak kuat untuk berpuasa lagi, maka ia diwajibkan untuk membayar fidyah.
Dasar Hukum Puasa Qada

Puasa qada adalah puasa yang wajib dilaksanakan sebagai konsekuensi telah meninggalkan puasa Ramadan. Hukum puasa qada telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
اَيَّامًا مَّعۡدُوۡدٰتٍؕ فَمَنۡ كَانَ مِنۡكُمۡ مَّرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ وَعَلَى الَّذِيۡنَ يُطِيۡقُوۡنَهٗ فِدۡيَةٌ طَعَامُ مِسۡكِيۡنٍؕ فَمَنۡ تَطَوَّعَ خَيۡرًا فَهُوَ خَيۡرٌ لَّهٗ ؕ وَاَنۡ تَصُوۡمُوۡا خَيۡرٌ لَّـکُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ
ADVERTISEMENT
Ayyaamam ma'duudaat; faman kaana minkum mariidan aw'alaa safarin fa'iddatum min ayyaamin ukhar; wa 'alal laziina yutiiquunahuu fidyatun ta'aamu miskiinin faman tatawwa'a khairan fahuwa khairulo lahuu wa an tasuumuu khairul lakum in kuntum ta'lamuun
Artinya:
(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi, barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Niat Puasa Qada
Niat untuk berpuasa adalah salah satu langkah yang perlu dilakukan sebelum berpuasa. Untuk berpuasa qada, terdapat niat khusus yang dilafalkan pada malam hari sebelum berpuasa.
ADVERTISEMENT
Bacaan niat puasa qada adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
Aku berniat untuk mengqada puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.
Tata Cara Puasa Qada

Puasa qada pada dasarnya dilakukan sama dengan puasa pada umumnya, yakni melafalkan niat lalu berpuasa mulai dari terbitnya matahari hingga terbenam.
Namun, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan untuk berpuasa qada. Ketentuan-ketentuan puasa qada tersebut ialah:
- Puasa qada dilakukan sesudah bulan Ramadhan berlalu.
- Puasa qada dilaksanakan sebanyak hari yang sudah ditinggalkan atau tidak berpuasa pada saat Ramadan.
- Boleh dilakukan secara berturut-turut, tetapi juga bisa dilakukan
- Disunnahkan untuk melaksanakan sahur.
- Batas waktu untuk meng-qada puasanya adalah sampai datang bulan puasa berikutnya. Apabila tidak dilakukan, konsekuensinya adalah wajib meng-qada serta membayar fidyah.
ADVERTISEMENT
(SAI)
Siapa saja orang yang diperbolehkan meninggalkan puasa Ramadan?
Apa dasar hukum puasa qada dalam Alquran?
Apa bacaan niat puasa qada?