Konten dari Pengguna

Pupuk Anorganik: Pengertian, Keunggulan, dan Kelemahannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
21 Oktober 2021 12:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi seorang petani sedang membubuhkan pupuk anorganik pada tanaman. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi seorang petani sedang membubuhkan pupuk anorganik pada tanaman. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
Pupuk anorganik pada awalnya tidak memiliki jenis yang terlalu banyak. Penggunaannya pun cukup ditaburkan atau dibenamkan secara merata di dekat tanaman.
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya zaman, jenis pupuk anorganik bermacam-macam. Mulai dari bentuk, warna, dan cara penggunaannya yang beragam. Bahkan kini terdapat pupuk akar yang ditumpuk di bawah atau sekitar akar, diselipkan dekat akar, dan diberikan lewat daun.
Banyaknya pilihan pupuk anorganik akan menguntungkan petani, bila benar-benar dipahami aturan pakai, sifat, dan manfaatnya.
Illustrasi pupuk anorganik. Foto: Pexels.

Pengertian Pupuk Anorganik

Menurut buku Petunjuk Penggunaan Pupuk karya Pinus Lingga, pupuk anorganik adalah pupuk yang diproduksi oleh pabrik-pabrik pupuk dengan mencampur bahan-bahan kimia (anorganik) dengan tingkat kadar hara yang tinggi.
Salah satu contohnya, pupuk urea berkadar N45-46%. Keterangan tersebut menandakan bahwa setiap 100 persen kilogram urea terdapat 45-46 kilogram hara nitrogen.
Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan, Kota Pontianak, menyebut pupuk anorganik sebagai jenis pupuk yang terbuat dari bahan anorganik. Di dalamnya mengandung unsur hara atau mineral tertentu. Jenis pupuk anorganik kerap disebut pupuk kimia.
ADVERTISEMENT
Adapun contoh pupuk anorganik ialah urea yang mengandung unsur nitrogen dan SP-36 yang mengandung unsur fosfor. NPK terdiri dari nitrogen, fosfor, dan kalium.
Menurut buku Pupuk dan Pemupukan karya Nur Indah Mansyur dkk., pupuk anorganik adalah pupuk buatan pabrik yang diolah dari bahan kimia, sehingga menghasilkan satu jenis unsur hara seperti N, P, K, Mg, S, atau Ca. Hasil olahan pupuk anorganik juga menghasilkan dua atau tiga unsur hara seperti NP, PK, NK, atau NPK.

Keunggulan Pupuk Anorganik

Terdapat beberapa keunggulan pupuk anorganik yang perlu diketahui. Berikut penjelasannya dikutip dari buku Petunjuk Penggunaan Pupuk karya Pinus Lingga.
ADVERTISEMENT

Kelemahan Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik memiliki beberapa kelemahan. Selain hanya memiliki unsur makro, unsur hara mikro pada pupuk anorganik pun sangat sedikit. Bahkan diketahui hampir tidak mengandung unsur hara mikro.
Pemberian pupuk anorganik melalui akar perlu diimbangi dengan pemakaian pupuk daun yang banyak mengandung hara mikro. Bila tidak ditambah, pertumbuhan tanaman tidak sempurna.
Selain itu, penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus bisa merusak tanah. Terlebih jika tidak diimbangi dengan pupuk kandang atau kompos.
Perabukan pupuk anorganik pada tanaman sebaiknya tidak diberikan terlalu banyak karena bisa membuat tanaman mati. Oleh karena itu, pemakaian pupuk anorganik wajib mengikuti dan mematuhi aturan.
(ZHR)