Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Ragam Sektor Produksi Sekunder, Primer, dan Tersier Beserta Contohnya
1 Desember 2021 9:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi sektor produksi sekunder. Sumber: Unsplash](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1638262708/ae2tf8qcwz9f8ehnb9yc.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pengertian Produksi
Berdasarkan Jurnal Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Daerah Volume 18 Nomor 6 yang ditulis Zisca Veybe Sumolang dkk., produksi bisa dikatakan sebagai proses menciptakan, menghasilkan, dan membuat sesuatu. Sebuah produksi memerlukan berbagai bahan yang memungkinkan untuk dilakukannya proses menciptakan tersebut.
Untuk bisa melakukan produksi, diperlukan tenaga manusia, sumber alam, modal, dan yang lainnya. Jadi, faktor produksi adalah semua unsur yang menopang suatu bisnis usaha, baik itu penciptaan nilai ataupun memperbesar nilai barang.
Sektor Produksi Sekunder, Primer, dan Tersier
Menyadur dari buku berjudul Ekonomi Jilid 1 untuk SMA dan MA Kelas X yang ditulis Ismawanto, lapangan produksi dapat digolongkan menjadi tiga sektor produksi, di antaranya sebagai berikut ini.
ADVERTISEMENT
1. Sektor produksi primer
Sektor ini meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris. Sektor ekstraktif memiliki arti bahwa setiap usaha yang dilakukan untuk mengambil hasil alam secara langsung. Contoh usaha dalam sektor produksi ini misalnya pertambangan, perikanan laut, berburu, dan menebang hutan.
Sementara, maksud dari produksi di bidang agraris adalah setiap usaha yang mengerjakan atau mengolah alam agar diperoleh hasil dari tumbuhan dan hewan. Misalnya, seperti pertanian, perkebunan, perikanan darat, dan peternakan.
2. Sektor produksi sekunder
Sektor produksi sekunder meliputi bidang industri dan bidang perdagangan. Sektor industri mencakup bidang yang setiap usahanya mengolah bahan mentah hingga menjadi barang jadi. Contohnya perakitan, pertekstilan, ukir-ukiran, dan kerajinan.
Bidang perdagangan adalah sektor yang usahanya dilakukan dengan membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk dari barang tersebut. Misalnya, perdagangan regional, serta perdagangan nasionalm dan internasional.
ADVERTISEMENT
3. Sektor produksi tersier
Sektor yang ketiga meliputi bidang jasa atau pelayanan. Setiap jenis usaha untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan termasuk ke dalam bidang jasa. Contoh dari bidang ini misalnya perbankan, asuransi, pengangkutan, jasa, dan hukum.
(AMP)