news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Relasi Sudut dalam Perhitungan Trigonometri

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
27 Oktober 2021 13:43 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Relasi Sudut. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Relasi Sudut. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sudut merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam perhitungan trigonometri. Melansir laman kemendikbud.go.id, sudut adalah daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua sinar garis.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam buku Dasar-Dasar Trigonometri oleh Nurmala R., sudut merupakan hasil rotasi dari sisi awal ke sisi akhir apabila ditinjau dari kajian ilmu geometri. Untuk menentukan besaran sudut, diperlukan pemahaman tentang konsep pengukuran sudut itu sendiri.

Pengukuran Sudut

Dalam buku Dasar-Dasar Trigonometri oleh Nurmala R., pengukuran sudut merupakan aspek penting dalam pemetaan kerangka atau titik-titik detail.
Sebuah sudut dikatakan positif apabila arah putarannya berlawanan dengan arah jarum jam dan berlaku sebaliknya. Arah perputaran dalam membentuk sudut dapat diperhatikan pada posisi sisi akhir terhadap sisi awal.

Relasi Sudut

Sesuai ilmu trigonometri, terdapat kajian tentang relasi sudut atau sudut berelasi yang memuat kesebangunan pada segitiga siku-siku dengan kuadran I.
Sudut berelasi kuadran I atau disebut sudut lancip adalah sudut yang memiliki besar 0−90°.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Matematika SMA/MA Kelas X oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui sudut-sudut berelasi, kita dapat menentukan perbandingan trigonometri sebuah sudut pada kuadran lainnya. Sudut berelasi terbagi menjadi empat bagian antara lain:
1. Kuadran I
Sudut pada kuadran I tergolong sudut lancip (90° − α°). Adapun relasi sudut dalam kuadran I terdiri dari:
2. Kuadran II
Dalam kuadran II, berlaku (90° + α°) dan (180° − α°) untuk sudut lancip. Dengan demikian menghasilkan relasi sudut:
ADVERTISEMENT
3. Kuadran III
Dalam kuadran III, berlaku (180° + α°) dan (270° − α°) untuk sudut lancip. Dengan demikian menghasilkan relasi sudut:
ADVERTISEMENT
4. Kuadran IV
Dalam kuadran IV berlaku (270° + α°), (360° − α°) dan (360° + α°) untuk sudut lancip. Dengan demikian menghasilkan relasi sudut:
ADVERTISEMENT
(ANM)