Konten dari Pengguna

Rukun Haji yang Perlu Diperhatikan dan Tata Caranya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
21 Mei 2024 22:51 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rukun Haji, Foto: Unsplash/Shakeel Sha.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rukun Haji, Foto: Unsplash/Shakeel Sha.
ADVERTISEMENT
Melaksanakan ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke-5. Di mana saat ini sedang memasuki musim haji. Sebelum melaksanakannya perlu mengetahui rukun haji terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Rukun haji merupakan bagian inti ibadah haji, di mana menentukan keabsahan ibadah dan tidak dapat digantikan dengan denda (dam). Sehingga penting diketahui para jamaah sebelum berangkat. Ketika seseorang tidak melaksanakannya, maka hajinya batal.

Rukun Haji yang Perlu Diperhatikan

Ilustrasi Rukun Haji, Foto: Unsplash/Zurijeta.
Dikutip dari buku Haji dan Umroh yang Nikmat karya Trinil Susilawati (2012: 5), hal utama yang perlu dipahami saat akan berhaji adalah rukun haji dan wajib haji, serta hal utama di dalam berhaji dapat dilakukan dengan baik dan benar.
Berikut adalah rukun haji yang perlu diperhatikan sebelum berangkat agar ibadahnya sah:

1. Ihram

Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji atau umrah yang ditandai dengan mengenakan pakaian khusus yang disebut ihram.
Bagi laki-laki, pakaian ihram terdiri dari dua lembar kain putih tak berjahit, sementara bagi perempuan, pakaian ihram adalah pakaian yang menutup aurat dan tidak berwarna mencolok.
ADVERTISEMENT
Pakaian ihram untuk perempuan adalah menutup seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan. Sehingga saat menggunakan pakaian ihram kita menggunakan atasan mukena, sedangkan bawahannya rok panjang atau celana putih, serta menggunakan kaos kaki.
Kondisi tertutup ini harus dipertahankan waktu berada di dalam kamar saat berwudu harus dipertahankan dalam kondisi tertutup, sehingga saat berwudu tetap menggunakan kaos kaki setelah itu secara tertutup diganti dengan kaos kaki yang kering.
Kata ihram berarti mengharamkan. Artinya ketika haji, kita berniat mengerjakan ibadah haji dengan mengharamkan hal-hal yang dilarang dilakukan selama berihram. Niatnya yaitu sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بحَجًَةِ
Bacaan latin: Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala labbaika Allahumma hajjan
ADVERTISEMENT
Artinya: "Saya berniat haji dengan berihram karena Allah Ta'ala, aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk melakukan haji."
Setelah berniat, jemaah haji dilarang untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti:

2. Wukuf di Arafah

Waktu pelaksanaannya mulai dari Zuhur tanggal 9 Zulhijah sampai Subuh tanggal 10 Zulhijah. Wukuf ini sebagai pembeda ibadah haji dan umroh, karena umroh tidak melaksanakan wukuf.
Nabi Muhammad saw. bersabda:
احلج عرفة فمن جاء يللة مجع قبل طلوع الفجر فقد ادرك احلج
Artinya: "Haji itu hadir di Arafah. Barangsiapa yang datang pada malam hari jam'in (10 Dzulhijjah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji." (HR At Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
Tata Cara Wukuf di Arafah:

3. Thawaf Ifadah

Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran, dengan dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri. Putaran ini dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad pula.
Thawaf ini dilakukan pada hari Nahr (10 Zulhijah) atau setelahnya. Terdapat salat sunah thawaf yang dapat dilakukan di belakang Maqam Ibrahim. Tata Cara Thawaf Ifadah:
ADVERTISEMENT

4. Sa’i dari Bukit Shafa ke Marwa

Sa’i adalah berjalan kaki antara Bukit Shafa dan Marwa bolak balik sebanyak tujuh kali. Pelaksanaannya dimulai dari Bukit Shafa, dan berakhir di Bukit Marwa. Jarak kedua bukit tersebut sekitar 450 meter. Tata Cara Sa'i:
Ketika melaksanakan sa’i, jamaah laki-laki dianjurkan untuk berlari-lari kecil di antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah.
Sedangkan untuk jamaah perempuan tidak diharuskan berlari kecil, tapi bisa melakukannya dengan berjalan cepat dan tetap berhati-hati supaya tidak tersandung pakaian.

5. Tahallul

Tahallul yaitu mencukur rambut kepala setelah seluruh rangkaian haji selesai. Waktunya sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10 Zulhijah.
ADVERTISEMENT
Ibnu Umar meriwayatkan, pada saat hari nahar, ada seorang jemaah haji yang berdiri di dekat jumrah dan bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, saya telah bercukur sebelum saya melaksanakan lempar jumrah." Rasul menjawab, "Lakukan lemparan jamrah dan tidak ada dosa." (HR Bukhari)
Tata Cara Tahallul:

6. Tertib

Terakhir adalah tertib. Di mana jamaah haji wajib melaksanakan seluruh rangkaian ibadah secara berurutan mulai dari ihram hingga tahallul atau cukur.

Jenis-Jenis Haji

Ilustrasi Rukun Haji, Foto: Unsplash/nmemmedzade.
Dalam pelaksanaan ibadah haji, terdapat tiga jenis haji yang bisa dipilih oleh jamaah, yaitu Haji Tamattu', Haji Qiran, dan Haji Ifrad. Berikut penjelasannya:

1. Haji Tamattu'

Haji Tamattu' adalah melaksanakan umroh terlebih dahulu pada bulan-bulan haji (Syawal, Dzulqa'dah, dan sepuluh hari pertama Zulhijah), kemudian disusul dengan melaksanakan haji pada tahun yang sama.
ADVERTISEMENT

2. Haji Qiran

Haji Qiran adalah menggabungkan pelaksanaan umrah dan haji dalam satu ihram dan satu niat. Jamaah tidak melakukan tahallul antara umroh dan haji.

3. Haji Ifrad

Haji Ifrad adalah ibadah haji yang dilaksanakan di awal kemudian dilanjutkan dengan umroh. Jadi jamaah diharuskan menyelesaikan haji terlebih dahulu, setelah itu baru boleh melaksanakan tata cara ibadah umroh.

Tata Cara Ibadah Haji

Ilustrasi Rukun Haji. Foto: Unsplash/afby71.
Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu sekali seumur hidup. Pelaksanaan haji melibatkan serangkaian ritual yang harus dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
Berikut adalah tata cara ibadah haji yang perlu diketahui:

1. Ihram

ADVERTISEMENT

2. Wukuf di Arafah (9 Zulhijah)

3. Mabit di Muzdalifah

4. Melempar Jumrah Aqabah (10 Zulhijah)

5. Tahallul

ADVERTISEMENT

6. Thawaf Ifadah

7. Sa'i

8. Hari-Hari Tasyrik (11-13 Zulhijah)

9. Thawaf Wada'

Demikian pembahasan mengenai rukun haji dan tata cara yang perlu diperhatikan. Rukun ini wajib dilaksanakan karena berkaitan dengan sah atau tidaknya ibadah haji yang dilakukan. (Umi)
ADVERTISEMENT