Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rumus Gaya: Hukum Newton I hingga Hukum Newton III
27 September 2021 13:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gaya adalah salah satu bagian dari kehidupan manusia . Tanpa adanya gaya, suatu benda tidak akan dapat bergerak.
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu fisika , gaya merupakan dorongan atau tarikan yang dapat menggerakkan suatu benda yang terikat.
Untuk dapat menghitung gaya dari diterima suatu benda, tentunya dibutuhkan sebuah rumus untuk memecahkannya. Berikut rumus gaya beserta penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Pengertian dan Jenis-Jenis Gaya
Gaya memiliki beberapa pengertian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gaya mempunyai definisi sebagai:
Gaya dalam ilmu fisika memiliki beberapa jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT
Rumus Gaya dan Hukum Newton
Melansir dari buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket B Setara SMP/MTs Kelas VIII Modul Tema 7, gaya memiliki tiga rumus yang digunakan berdasarkan kasus atau sifat dari peristiwa.
Ketiga rumus gaya tersebut merupakan turunan dari Hukum Newton, baik dari Hukum Newton 1 hingga Hukum Newton 3.
Sir Isaac Newton, seorang ilmuwan pernah menyebutkan mengenai tiga hukum gerak benda. Hukum ini disebut dengan Hukum Newton.
1. Hukum Newton I
Hukum Newton I memiliki bunyi, "Setiap benda akan terus berada pada keadaan diam atau bergerak dengan kelajuan tetap sepanjang lintasan lurus jika tidak dipaksa untuk mengubah keadaan geraknya itu oleh gaya-gaya yang bekerja padanya".
Contoh peristiwa Hukum Newton 1 adalah ketika naik mobil yang bergerak cepat lalu direm, secara otomatis penumpang yang berada di dalam mobil akan terdorong ke depan.
ADVERTISEMENT
Secara matematis, Hukum Newton dapat dihitung menggunakan rumus atau persamaan berikut ini:
ΣF = 0
Keterangan:
F = gaya.
2. Hukum Newton II
Hukum Newton II menyatakan bahwa resultan gaya yang bekerja pada suatu benda akan mengakibatkan terjadinya perubahan momentum.
Perubahan momentum tiap satu satuan waktu yang dialami oleh benda tersebut berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja padanya.
Contoh dari peristiwa Hukum Newton II ketika pedagang bakso mendorong gerobaknya dengan kekuatan tertentu dan gerobak tersebut akan berjalan dengan percepatan tertentu.
Rumus atau persamaan untuk menghitung Hukum Newton II adalah:
ΣF = m.a
Keterangan:
ΣF = Resultan gaya (N)
m = Massa benda (kg)
a = Percepatan benda (m/s2)
3. Hukum Newton III
ADVERTISEMENT
Hukum Newton III berbunyi, "Jika suatu benda mengerjakan gaya (aksi) pada benda lain, benda yang dikenai aksi akan melakukan gaya (reaksi) pada benda pertama yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan gaya aksi.
Contoh peristiwa Hukum Newton III adalah ketika seseorang melompat, maka kakinya akan memberikan gaya terhadap lantai atau permukaan tanah, kemudian lantai atau permukaan tersebut akan memberikan reaksi.
Hukum Newton III bisa dihitung menggunakan persamaan atau rumus berikut ini:
F aksi = -F reaksi.
Keterangan:
F = gaya.
(SAI)