Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Rumus HPP: Pengertian, Cara Menghitung dan Contoh Soalnya
18 November 2021 9:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rumus HPP atau Harga Pokok Penjualan merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung perhitungan biaya yang dikeluarkan perusahaan selama proses produksi.
ADVERTISEMENT
Buku Pengantar Akuntansi Konsep Dasar dan Praktik untuk Perusahaan Jasa dan Dagang karya Aldila Septiana, M.Pd memaparkan tentang fungsi perhitungan HPP.
Menurut buku tersebut, fungsi perhitungan HPP berguna untuk mengetahui berapakah besar harga pokoknya, sehingga perusahaan bisa menggunakannya untuk mengetahui berapa harga barang tersebut jika dijual untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam dunia akuntansi, HPP sering juga disebut dengan sebutan cost of good sold (COGS) atau cost of good manufastured (COGM).
Lebih lanjut, pada umumnya perhitungan HPP merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Dari penjelasan di atas, penentuan HPP digunakan sebagai dasar dalam penetapan harga jual, sebagai alat untuk menilai efisiensi proses produksi, sebagai alat untuk memantau realisasi biaya produksi, dan untuk menentukan laba atau rugi periodik.
ADVERTISEMENT
Komponen dalam Rumus HPP (Harga Pokok Penjualan)
Mengutip buku Pengantar Akuntansi karya Samryn, rumus dari HPP terdiri dari beberapa komponen. Dari komponen-komponen tersebut, maka perusahaan bisa mendapatkan harga jual yang tepat.
Apa saja komponen tersebut? Simak ulasan singkatnya di bawah ini.
1. Persediaan awal barang
Persediaan awal barang bisa dikatakan sebagai komponen utama dalam menghitung HPP. Pasalnya di setiap perusahaan , ketersediaan merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan agar tidak jadi kekurangan.
Biasanya, persediaan awal barang jadi jadi persediaan yang terjadi di awal periode. Untuk mengetahui saldo yang dimiliki dari persediaan awal barang, perusahaan bisa memperolehnya dari neraca akhir tahun di tahun sebelumnya.
2. Pembelian bersih
Pembelian bersih adalah komponen dari penjumlahan hasil pembelian barang atau jasa yang dilakukan perusahaan, baik yang dijual secara tunai maupun kredit.
ADVERTISEMENT
Untuk mencari total dari pembelian bersih, maka bisa gunakan rumus ini:
Pembelian bersih = (Total pembayaran + biaya angkut) – (retur + diskon pembelian)
3. Persediaan akhir
Persediaan akhir adalah barang yang tersedia pada periode akhir. Datanya diperoleh dari hasil perhitungan fisik barang yang ada di gudang pada akhir tahun berjalan.
Bagi perusahaan yang menggunakan metode perpetual dalam sistem akuntansi persediaannya, data seperti ini dapat diperoleh dari saldo akhir kartu persediaan.
Cara Menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) dan Contoh Soal
Setelah mengetahui komponen yang ada di dalam rumus HPP, berikut adalah cara menghitung HPP dan contoh soalnya. Simak di bawah ini!
Rumus HPP (Harga Pokok Penjualan):
ADVERTISEMENT
Contoh soal:
PT. Bagus Makmur saat ini sedang menyelesaikan laporan keuangan di akhir tahun 2019. PT. Bagus Makmur ingin menghitung jumlah persediaan barang yang dimilikinya. Sebelum menghitungnya, berikut adalah data yang dimiliki oleh PT. Bagus Makmur.
Persediaan awal tahun 2018 = Rp300.000.000
Pembelian baru di tahun 2018 = Rp600.000.000
Persediaan akhir tahun 2018 = Rp400.000.000
Dari data yang didapatkan di atas, berikut adalah cara yang tepat untung menghitung HPP.
Maka, hasil yang didapatkan adalah HPP dari PT. Bagus Makmur, yakni sebesar Rp500.000.
(JA)