Rumus Jangka Sorong, Penjelasan, dan Cara Menghitungnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
12 Februari 2024 20:53 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rumus Jangka Sorong. Unsplash/AG Pics
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rumus Jangka Sorong. Unsplash/AG Pics
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumus jangka sorong perlu dipahami oleh siswa. karena alat tersebut sering kali digunakan dalam praktik pelajaran IPA.
ADVERTISEMENT
Kemudian dalam menggunakan jangka sorong, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh siswa, seperti rumus dan cara menghitungnya.
Dikutip dari buku Panduan Menggulung Ulang Kumparan Motor Listrik Satu Fasa, karya Indra Gunawan, (2013:48), jangka sorong ini mempunyai ketelitian sampai 0,1 mm.
Akan tetapi, alat ini tidak cocok untuk mengukur diameter tembaga karena kedua rahangnya akan merusak permukaan tembaga yang sedang diukur (dihimpit) sehingga hasil pengukurannya sering kurang.

Penjelasan Bagian-bagian Jangka Sorong

Ilustrasi Rumus Jangka Sorong. Unsplash/Jean Henderson
Jangka sorong memiliki beberapa bagian yang perlu diperhatikan, berikut penjelasannya:

1. Rahang Dalam

Rahang dalam, terdiri dari rahang geser dan rahang tetap, memiliki peran khusus dalam mengukur ketebalan atau diameter luar suatu benda.
Rahang geser dapat disesuaikan untuk memastikan kelonggaran yang minimal, sehingga hasil pengukuran dapat menjadi akurat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, rahang tetap memberikan titik referensi stabil untuk pengukuran. Alat ini sering digunakan dalam berbagai industri seperti manufaktur, perhiasan, dan inspeksi kualitas.

2. Rahang Luar

Rahang Luar, yang juga terdiri dari rahang geser dan rahang tetap, dirancang untuk mengukur diameter dalam suatu benda.
Dengan merancang rahang ini dengan cermat, pengguna dapat mendapatkan pengukuran yang presisi untuk memastikan keakuratan dalam proses produksi atau perbaikan.

3. Pengukuran Kedalaman

Depth probe, atau pengukur kedalaman, memiliki fungsi utama untuk mengukur kedalaman suatu benda. Ini sering digunakan ketika penting untuk mengetahui sejauh mana suatu objek meresap ke dalam benda lain.
Misalnya, dalam industri kayu, pengukur kedalaman dapat membantu menentukan sejauh mana paku atau sekrup menembus bahan.

4. Skala Utama

Skala utama adalah bagian integral dari alat ukur yang menyajikan hasil pengukuran utama dalam satuan seperti sentimeter atau inci.
ADVERTISEMENT
Bagian ini memberikan dasar untuk membaca hasil pengukuran secara langsung dan mengambil keputusan berdasarkan data yang diberikan.

5. Skala Nonuis

Skala nonius, yang bekerja sebagai skala pengukuran fraksi, memberikan presisi tambahan dalam pembacaan pengukuran.
Dengan membaca skala utama dan skala nonius bersama-sama, pengguna dapat memperoleh hasil pengukuran yang lebih akurat hingga fraksi dari satuan dasar, seperti milimeter atau inci.

6. Pengunci

Pengunci, yang berfungsi untuk mengunci bagian-bagian yang bergerak selama proses pengukuran, memiliki peran penting dalam memastikan konsistensi dan stabilitas selama pengukuran dilakukan.
Pengunci membantu mencegah pergeseran yang tidak diinginkan yang dapat memengaruhi akurasi hasil pengukuran.

Cara Menggunakan Jangka Sorong

Ilustrasi Rumus Jangka Sorong. Unsplash/Amir Balam
ADVERTISEMENT

Rumus Jangka Sorong dan Cara Menghitungnya

Ilustrasi Rumus Jangka Sorong. Unsplash/Anoushka Puri
Dalam menentukan skala kecil (NST), maka dapat ditentukan rumus:
Nilai skala terkecil dari skala utama : jumlah skala nonius
Sebagai contoh, dalam sebuah jangka sorong, jarak antara skala 6 dan 7 adalah 2 cm, dan terdapat 8 garis pada skala nonius di antara skala 6 dan 7.
Dengan demikian, nilai skala terkecil pada skala utama adalah 2 cm : 8 = 0.25 cm. Sehingga, skala terkecil pada jangka sorong menjadi 0.25 mm atau 0.025 cm.
Selanjutnya, amati skala nonius. Pada skala nonius, terdapat 40 garis skala. Oleh karena itu, NST jangka sorong tersebut dihitung sebagai berikut NST=0.25 cm : 40 = 0.0625 cm.

Contoh Soal Menghitung Jangka Sorong

Ilustrasi Rumus Jangka Sorong. Unsplash/Sven Mieke
Berikut contoh soal menghitung jangka sorong:
ADVERTISEMENT

1. Soal I

Jika jangka sorong dengan NST 0,1 mm. Diketahui skala utamanya adalah 2,3 mm dan skala nonius = (2 x 0,02 cm) = 0,04 cm
Mala jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius: 2,3 cm + 0,04 cm = 2,32 cm. Jadi, hasil pengukurannya adalah 2,34 cm.

2. Soal II

Jangka sorong dengan NST 0,02 mm. Diketahui skala utama = 1 cm dan skala nonius = (20 x 0,001 cm) = 0,02 cm.
Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
1 cm + 0,02 cm = 1,02 cm.
Jadi, hasil pengukurannya adalah 1,02 cm.

3. Soal III

Jangka sorong dengan NST 0,1 mm. Diketahui skala utama = 2 cm dan skala nonius = (15 x 0,01 cm) = 0,15 cm.
ADVERTISEMENT
Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
2 cm + 0,15 cm = 2,15 cm.
Jadi, hasil pengukurannya adalah 2,15 cm.

4. Soal IV

Jangka sorong dengan NST 0,02 mm. Diketahui skala utama = 1.5 cm dan skala nonius = (18 x 0,002 cm) = 0.036 cm.
Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
1.5 cm + 0.036 cm = 1.536 cm.
Jadi, hasil pengukurannya adalah 1.536 cm.

5. Soal V

Jangka sorong dengan NST 0,05 mm. Diketahui skala utama = 2.5 cm dan skala nonius = (12 x 0,005 cm) = 0,06 cm.
Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
2.5 cm + 0,06 cm = 2.56 cm.
ADVERTISEMENT
Jadi, hasil pengukurannya adalah 2.56 cm.

6. Soal VI

Jangka sorong dengan NST 0,01 mm. Diketahui skala utama = 3.8 cm dan skala nonius = (14 x 0,001 cm) = 0,014 cm.
Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
3.8 cm + 0,014 cm = 3.814 cm.
Jadi, hasil pengukurannya adalah 3.814 cm.

7. Soal VII

Jangka sorong dengan NST 0,01 mm. Diketahui skala utama = 2 cm dan skala nonius = (12 x 0,001 cm) = 0.012 cm.
Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
2 cm + 0.012 cm = 2.012 cm.
Jadi, hasil pengukurannya adalah 2.012 cm.

8. Soal VIII

Jangka sorong dengan NST 0,05 mm. Diketahui skala utama = 2.5 cm dan skala nonius = (14 x 0,005 cm) = 0.07 cm.
ADVERTISEMENT
Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
2.5 cm + 0.07 cm = 2.57 cm.
Jadi, hasil pengukurannya adalah 2.57 cm.

9. Soal IX

Jangka sorong dengan NST 0,03 mm. Diketahui skala utama = 1.8 cm dan skala nonius = (15 x 0,003 cm) = 0.045 cm.
Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
1.8 cm + 0.045 cm = 1.845 cm.
Jadi, hasil pengukurannya adalah 1.845 cm.

10. Soal X

Jangka sorong dengan NST 0,02 mm. Diketahui skala utama = 3.2 cm dan skala nonius = (10 x 0,002 cm) = 0.02 cm.
Jumlahkan angka yang didapat dari skala utama dan skala nonius:
3.2 cm + 0.02 cm = 3.22 cm.
ADVERTISEMENT
Jadi, hasil pengukurannya adalah 3.22 cm.

Tips Menggunakan Jangka Sorong

Ilustrasi Rumus Jangka Sorong. Unsplash: Ashkan Foroujani
Untuk meningkatkan akurasi pengukuran dengan jangka sorong, pertimbangkan tips berikut:
ADVERTISEMENT
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, pengguna dapat meningkatkan akurasi pengukuran dalam menggunakan jangka sorong.
Itulah pembahasan lengkap mengenai rumus jangka sorong, penjelasan bagian-bagiannya, hingga cara menghitungnya. (Andi)