Sains: Pengertian, Objek Kajian, dan Ciri-cirinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
28 Januari 2022 18:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sains dan berbagai unsurnya. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sains dan berbagai unsurnya. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Secara umum, sains merupakan ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari tentang alam. Objek kajian sains berupa benda-benda konkret yang dapat ditangkap oleh alat indra.
ADVERTISEMENT
Dalam pengertian yang lebih luas, sains adalah proses untuk menemukan masalah atau memahami suatu kejadian di alam yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian.
Artikel ini akan membahas lebih jelas mengenai pengertian sains secara lebih detail, objek kajian, dan ciri-cirinya.

Pengertian Sains dan Objek Kajiannya

Ilustrasi sains. Foto: YouTube/Time to Think
Dikutip dari Filsafat Ilmu oleh Prof. Dr. H. A. Rusdiana (2020: 132), sains adalah pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi yang didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah.
Sains dalam hal ini merujuk kepada suatu sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam.
Kata sains berasal dari bahasa Latin, yaitu scientia yang berarti pengetahuan. Dari kata inilah kemudian muncul kata scientist atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai saintis, yaitu orang yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan alam.
ADVERTISEMENT
Sains memiliki objek kajian berupa benda-benda konkret yang dapat direspons oleh pancaindra manusia. Objek kajian sains umumnya terbatas pada fenomena atau proses dalam alam semesta yang dapat diuji secara ilmiah, seperti melalui observasi atau eksperimen.
Sementara itu, masih banyak hal yang tidak dapat diuji secara ilmiah, misalnya keyakinan atau agama dan kekuatan suprantural, seperti mukjizat atau astrologi, sehingga tidak termasuk dalam ruang lingkup sains.
Hasil atau produk sains bersifat objektif, artinya temuan tersebut tidak dipengaruhi oleh subjektivitas pelaku eksperimen atau atas hasil permintaan dari pihak lain yang sifatnya memihak.

Ciri-Ciri Sains

Ilustrasi objek kajian sains. Foto: iStock
Dikutip dari Explore Kimia untuk SMA/MA Kelas X oleh Ika Stri Ratna dan Andriyatie Poerwaningsih (2017: 4), sains memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Memiliki Objek Kajian Berupa Benda-Benda Konkret
Sains memiliki objek kajian berupa benda-benda konkret yang terdapat di alam. Benda-benda konkret adalah benda-benda yang dapat ditangkap oleh alat indra manusia. Objek kajian sains dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
2. Dikembangkan Berdasarkan Pengalaman Empiris
Sains dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris, yaitu berdasarkan pengalaman yang dapat dirasakan setiap orang (nyata).
3. Memiliki Langkah-Langkah Sistematis
Sains memiliki langkah-langkah sistematis, yaitu menggunakan langkah-langkah yang sama dengan kondisi yang sama di mana pun berada, agar hasil yang didapat sama meskipun orang yang melakukannya berbeda. Langkah-langkah sistematis ini bersifat baku untuk setiap bidang kajian.
ADVERTISEMENT
4. Menggunakan Cara Berpikir Logis
Sains menggunakan cara berpikir logis, yaitu dengan menggunakan logika yang kontinuitas dalam berpikir. Kesimpulan-kesimpulannya ditarik berdasarkan logika tertentu.
5. Hasilnya Objektif
Sains memiliki hasil yang objektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku subjektif. Hasil penelitian ilmiah tidak memihak siapa pun selain memihak pada kebenaran ilmiah.
6. Hasilnya Berupa Hukum-Hukum yang Berlaku Umum
Sains menghasilkan hukum-hukum yang berlaku umum di mana pun diberlakukan. Misalnya, jika mengawinkan secara langsung tumbuhan A dan B, di mana pun hasilnya akan mengikuti hukum-hukum persilangan yang dibuat oleh Gregor Mendel.
(SFR)