Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sanksi Pelanggaran Norma Kesusilaan: Fisik hingga Psikis
5 Oktober 2021 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dirangkum berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP oleh Mochlisin (2008: 05), norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang bersumber dari hati nurani manusia dan berlandaskan ajaran Tuhan Yang Maha Esa.
Norma kesusilaan menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan sesuatu yang dianggap baik dan sesuatu yang dianggap buruk.
Berdasarkan kodrat kemanusiaannya, hati nurani setiap manusia memiliki potensi akan nilai-nilai kesusilaan. Hal ini sebanding dengan hak asasi manusia yang dimiliki setiap manusia, sebagai anugerah yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Potensi nilai-nilai kesusilaan yang tersimpan di dalam hati nurani setiap manusia disebut sumber norma kesusilaan. Lantaran berasal dari dalam hati seseorang, potensi adanya pelanggaran terhadap norma kesusilaan juga sangat tinggi.
Lalu, bagaimana sanksi pelanggaran norma kesusilaan? Lebih jelasnya, simak uraian lengkapnya berikut ini.
Sanksi Pelanggaran Norma Kesusilaan
Kepatuhan terhadap norma kesusilaan akan menimbulkan rasa bahagia, karena yang bersangkutan merasa tidak mengingkari hati nuraninya. Sebaliknya, pelanggaran terhadap norma kesusilaan merupakan pengingkaran terhadap hati nuraninya sendiri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan merasakan malu, gelisah, hingga penyesalan dan rasa bersalah yang sangat mendalam.
Namun, hukuman yang dirasakan ini hanya muncul pada orang yang memiliki akhlak dan moral yang baik. Bagi seseorang yang tidak memiliki hati nurani, tentunya tidak akan timbul rasa penyesalan atas kesalahan yang diperbuatnya.
Sebagai contoh, hati nurani dalam diri seseorang memerintahkan “Hendaklah engkau berkata jujur”. Namun, dalam kenyataannya seseorang telah berbicara bohong kepada orang lain. Ketika melakukan itu, ia pasti akan merasa gelisah dan menyesal karena telah berbohong.
Contoh Norma Kesusilaan
Mengutip dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VII karya Sri Nurhayati, S.Pd dkk (2020: 45), norma kesusilaan bersifat umum, universal, dan dapat diterima oleh seluruh umat manusia.
ADVERTISEMENT
Adapun contoh -contoh sikap yang mencerminkan patuh terhadap norma kesusilaan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut.
(VIO)