Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Sejarah dan Makna Tari Reog Ponorogo, Kisah Melamar Putri Kerajaan Kediri
6 September 2021 11:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tari Reog adalah salah satu kesenian yang berasal dari Jawa Timur . Menurut sejarahnya, tarian ini berasal dari kota Ponorogo dan dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Tari Reog Ponorogo biasanya ditampilkan di arena terbuka untuk menghibur masyarakat. Di balik itu, tari tradisional ini dikenal erat dengan unsur mistis dan magis serta ilmu kebatinan yang kuat.
Mengutip Buku Siswa Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X oleh Drs. Subadiyana, perlengkapan utama penari Reog adalah topeng berkepala singa yang dihias dengan bulu-bulu merak sehingga menyerupai kipas raksasa yang menggambarkan kekuatan luar biasa.
Topeng yang beratnya bisa mencapai 50 kilogram tersebut dimainkan oleh satu orang penari. Konon, ada bantuan mistis dalam melakukannya agar penari yang membawa tidak merasa lelah atau kesakitan saat membawa topeng itu.
Penari pendamping Reog sering disebut gemblak. Mereka menggunakan properti berupa jathilan atau kuda kepang. Penari gemblak biasanya bertopeng dan melakukan tarian kuda lumping.
ADVERTISEMENT
Reog Ponorogo banyak ditampilkan di berbagai acara, seperti acara pernikahan, khitanan, hingga hari-hari besar nasional. Tarian ini terdiri dari 2 sampai 3 tarian pembuka yang dibawakan oleh 6-8 penari di masing-masing rangkaiannya.
Sejarah dan Makna Tari Reog Ponorogo
Tari Reog Ponorogo dipentaskan dalam bentuk teater yang dilakukan oleh sekelompok pemain drama tari dengan berbagai karakter dan perwatakan. Karena itu, makna Tari Reog erat hubungannya dengan cerita yang dikisahkan dalam tarian tersebut.
Ada beberapa versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog. Namun, alur yang kerap diceritakan adalah kisah tentang raja Ponorogo yang berniat melamar Putri Kediri.
Mengutip buku Mengenal Kesenian Nasional 5 Reog oleh Kustopo, Raja Ponorogo yang bernama Kelana Suwandana hendak melamar putri Kerajaan Kediri yang bernama Dewi Ragil kuning yang berjuluk Putri Sanggalangit.
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Kediri yang bernama Singabarong, dengan pasukan bala tentaranya yang terdiri dari burung merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo, Raja Kelana dan wakilnya dikawal oleh warok.
Warok adalah pengawal raja yang mempunyai kekuatan ilmu hitam yang mampu mematikan lawan-lawannya. Warok inilah yang menjadi salah satu tokoh utama Tari Reog Ponorogo .
Pakaian yang dikenakan warok adalah celana dan baju hitam, dengan baju yang dibiarkan terbuka dan mengenakan kaos lorek-lorek di dalamnya. Sementara senjata yang dibawa adalah pecut atau cemeti.
Pertemuan antara Kerajaan Ponorogo dan Kerajaan Kediri itu berujung pada peperangan. Kedua kubu saling mengeluarkan semua kesaktiannya, termasuk ilmu hitam yang dimiliki oleh mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, pada akhirnya tak ada yang memenangi pertempuran tersebut sehingga keduanya memutuskan untuk berdamai. Raja Kediri pun menerima lamaran Raja Ponorogo terhadap putrinya, Dewi Ragil Kuning.
Sebagai bukti penerimaan lamaran dan sebagai tanda persahabatan, pertempuran antara dua kerajaan tersebut dijadikan sebuah atraksi yang dipertunjukkan sebagai sebuah tontonan. Selanjutnya, atraksi tersebut berkembang menjadi pertunjukan tari-tarian yang dinamakan Reog.
(ADS)