Konten dari Pengguna

Sejarah Ilmu Biologi dan Perkembangannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
21 Januari 2022 18:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Aristoteles, salah satu tokoh bersejarah yang mengembangkan ilmu biologi. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Aristoteles, salah satu tokoh bersejarah yang mengembangkan ilmu biologi. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilmu biologi memiliki sejarah yang sangat panjang sebelum pada akhirnya digunakan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan. Berdasarkan catatan penelitian, sejarah ilmu biologi dapat ditelusuri mulai dari situs peninggalan Assyria dan Babilonia Mesopotamia pada tahun 3500 SM.
ADVERTISEMENT
Sisa-sisa peninggalan sejarah tersebut menunjukkan bahwa penduduk Assyria dan Babilonia telah melakukan aktivitas bercocok tanam dan menerapkan ilmu pengobatan. Selain itu, mereka juga telah mengenal tentang reproduksi tanaman dan mempelajari anatomi dengan tujuan pengobatan.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai perkembangan sejarah ilmu biologi, simak uraian lengkapnya berikut ini.

Sejarah Ilmu Biologi dan Perkembangannya

Ilustrasi Ayurveda, ilmu kesehatan yang berasal dari negara India sejak ribuan tahun sebelum masehi. Foto: Wikimedia Commons
Dikutip dari Kisi-kisi Dasar Penelitian dan Karya Ilmiah Biologi oleh Siti Pramitha Retno Wardhani, istilah biologi pertama kali digunakan oleh Carolus Linnaeus di tahun 1736 pada karyanya yang berjudul Bibliotheca Botanica.
Meskipun begitu, ilmu yang mengkaji tentang makhluk hidup dan semua hal yang berkaitan dengan alam telah ada jauh sebelum waktu tersebut.
Penerapan ilmu biologi pertama kali diketahui sudah ada sejak zaman peradaban Assyria dan Babilonia. Pada zaman itu, penduduk Assyria dan Babilonia telah menerapkan ilmu pengetahuan untuk mempelajari anatomi dengan tujuan pengobatan, melakukan aktivitas bercocok tanam, hingga mengenal reproduksi tanaman.
ADVERTISEMENT
Lalu, bangsa Tiongkok sudah mengenal ilmu biologi yang ditandai dengan penduduknya mengenal berbagai tanaman obat sejak 2800 SM. Mereka juga telah membudidayakan ulat sutra untuk menghasilkan kain sutra, serta mengenal berbagai jenis serangga, termasuk perkembangbiakan dan cara-cara memberantas serangga.
Sementara itu, berdasarkan reruntuhan di Mohenjodaro, bangsa India diketahui telah mengenal pertanian sejak tahun 2500 SM. Mereka melakukan aktivitas bercocok tanam gandum, barlei, kapas, sayuran, melon, dan buah-buahan lain.
Sebuah dokumen yang ditemukan pada situs peninggalan bersejarah di Mohenjadaro tersebut menunjukkan bahwa bangsa India telah memanfaatkan sekitar 960 jenis tanaman untuk pengobatan.
Pada tahun 2000 SM, diketahui bahwa bangsa Mesir mempraktikkan biologi dan ilmu pengobatan melalui kebudayaan dan kebiasaan bangsa ini mengawetkan mayat (murni) dengan ramuan sejenis balsam yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan.
ADVERTISEMENT
Meskipun tanda-tanda ilmu pengetahuan telah ada sejak beberapa zaman tersebut, biologi yang dipelajari sebagai ilmu pengetahuan secara modern dan menyeluruh baru mulai diterapkan oleh bangsa Yunani.
Dikutip dari studi jurnal Perkembangan Biologi dan Tantangan Pembelajarannya oleh Mohamad Amin, ahli filsafat Yunani pada saat itu mempercayai bahwa setiap kejadian mempunyai sebab dan akibat. Hukum yang disebut hukum kausalitas ini telah mendorong dilakukannya berbagai penyelidikan ilmiah.
Bangsa Yunani juga mempercayai hukum alam yang mengatur kehidupan yang dapat dipelajari manusia karena kemampuannya dalam mengamati dan mengambil keputusan.
Ilustrasi Theophrastus, salah satu ilmuwan Yunayi yang mengembangkan biologi. Foto: City Journal
Sejak saat itu, biologi mulai dikembangkan secara rasional. Ilmuwan Yunani yang telah berjasa mengembangkan biologi antara lain Thales, Anaximander, Hippocrates, Aristoteles, dan Theophrastus. Aristoteles yang hidup pada pertengahan abad ke-4 SM memberi perhatian yang besar terhadap berbagai cabang ilmu, termasuk biologi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, di wilayah Arab, biologi mengalami kemajuan pesat berkat sumbangan pemikiran para ahli, seperti Al Jahiz yang menuliskan pengetahuannya tentang binatang, dan Ibnu Sina yang banyak berjasa mengembangkan ilmu kedokteran, obat, dan pengobatan.
Perkembangan biologi selanjutnya terjadi di berbagai negara dan melahirkan tokoh-tokoh ilmu pengetahuan, seperti Leonardo da Vinci, Otto Brunfels, Leonhard Fuchs, Pierre Belon, dan lainnya.
Pada abad ke-17, perkembangan biologi mengalami kemajuan yang pesat setelah ditemukannya mikroskop. Kemajuan ini ditunjukkan dengan berkembangnya teori-teori kehidupan yang baru dan munculnya cabang-cabang biologi yang baru, seperti embriologi dan mikrobiologi.
Tokoh-tokoh yang berjasa mengembangkan biologi pada masa itu adalah Roobert Hooke, Fransisco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
ADVERTISEMENT
Akibat semakin banyaknya makhluk hidup yang ditemukan, John Ray dan Carolus Linnaeus pada abad ke-17 dan 18 mengusulkan suatu sistem klasifikasi yang bersifat universal, dapat berlaku baik untuk hewan maupun tumbuhan.
Mereka memperkenalkan sistem klasifikasi baru berdasarkan takson-takson yang digunakan sebagai rujukan sistem klasifikasi modern. Selain itu, istilah biologi juga mulai digunakan untuk menyebut cabang ilmu yang mempelajari seluruh makhluk hidup dan kehidupannya.
(SFR)