Konten dari Pengguna

Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Tokoh, dan Peninggalannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
2 Juni 2024 10:56 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Kerajaan Mataram Islam. Unsplash.com/Fuad-Najib
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Kerajaan Mataram Islam. Unsplash.com/Fuad-Najib
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah Kerajaan Mataram Islam merupakan salah satu kerajaan penting dalam sejarah Indonesia yang berdiri di Jawa Tengah pada akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-18. Kerajaan ini memiliki peran signifikan dalam perkembangan budaya, agama, dan politik di Jawa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari sma13smg.sch.id, Kerajaan Mataram Islam berperan dalam sejarah Jawa dan Indonesia secara keseluruhan. Dari masa kejayaannya di bawah Sultan Agung hingga kemundurannya akibat konflik internal dan intervensi VOC, Mataram meninggalkan warisan budaya dan sejarah yang signifikan.

Sejarah Kerajaan Mataram Islam

Ilustrasi sejarah Kerajaan Mataram Islam. Unsplash.com/Albertus-Gilang-Drigantoro-Saputro
Berikut adalah penjelasan tentang Sejarah Kerajaan Mataram Islam.

1. Masa Pendirian oleh Panembahan Senapati (1587-1601)

Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Panembahan Senapati (Sutawijaya), seorang pemimpin lokal yang memulai kariernya sebagai penguasa kecil di wilayah Mataram, bagian dari kerajaan Pajang.
Setelah wafatnya Sultan Hadiwijaya dari Pajang, terjadi kekosongan kekuasaan yang dimanfaatkan oleh Sutawijaya untuk memperluas kekuasaannya. Dengan dukungan rakyat dan kekuatan militernya, ia berhasil mendirikan Kerajaan Mataram Islam pada tahun 1587.

2. Perkembangan dan Ekspansi di Masa Sultan Agung (1613-1645)

Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah raja Mataram yang paling terkenal dan berpengaruh. Di bawah pemerintahannya, Mataram mencapai puncak kejayaannya. Ia melakukan berbagai ekspansi militer untuk memperluas wilayah kerajaan, termasuk menyerang Surabaya dan Madura.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1628 dan 1629, Sultan Agung bahkan melancarkan serangan ke Batavia (sekarang Jakarta) yang dikuasai oleh VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Meskipun serangan tersebut tidak berhasil, Sultan Agung tetap dikenang sebagai pahlawan nasional karena upayanya melawan kolonialisme Belanda.
Sultan Agung juga dikenal karena reformasi administratif dan budayanya. Ia menggabungkan tradisi Jawa dengan Islam, yang terlihat dalam berbagai seni dan budaya Mataram, termasuk tari-tarian, musik gamelan, dan upacara-upacara kerajaan.

3. Masa Kemunduran Amangkurat I (1646-1677)

Setelah wafatnya Sultan Agung, putranya Amangkurat I naik tahta. Masa pemerintahannya ditandai dengan banyak konflik internal dan pemberontakan.
Amangkurat I dikenal sebagai penguasa yang otoriter dan kejam, yang menyebabkan ketidakpuasan di kalangan bangsawan dan rakyat. Pada masa ini, pengaruh VOC semakin besar, dan kerajaan Mataram mulai mengalami kemunduran.
ADVERTISEMENT

4. Perang Trunojoyo (1674-1681)

Pada masa pemerintahan Amangkurat I, terjadi pemberontakan besar yang dipimpin oleh Trunojoyo, seorang bangsawan Madura. Trunojoyo berhasil merebut ibu kota Mataram pada tahun 1677, dan Amangkurat I melarikan diri. Amangkurat I akhirnya meninggal dalam pelarian, dan digantikan oleh putranya, Amangkurat II, yang kemudian meminta bantuan VOC untuk mengalahkan Trunojoyo. Dengan bantuan VOC, Trunojoyo akhirnya dikalahkan dan dihukum mati pada tahun 1680.

5. Pengaruh VOC dan Keruntuhan Amangkurat II (1677-1703)

Amangkurat II memindahkan ibu kota kerajaan dari Plered ke Kartasura setelah kekalahan Trunojoyo. Namun, hubungannya dengan VOC semakin memperlemah kekuasaan Mataram. Perjanjian-perjanjian yang dibuat dengan VOC sering kali merugikan pihak Mataram dan memperbesar pengaruh VOC di Jawa.

6. Perang Sukowati (1740-1743)

Pada masa pemerintahan Pakubuwono II, terjadi pemberontakan besar lainnya yang dikenal sebagai Perang Sukowati. Pemberontakan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pajak dan kebijakan yang diterapkan oleh penguasa Mataram serta campur tangan VOC dalam urusan internal kerajaan. Perang ini berakhir dengan kehancuran ibu kota Kartasura pada tahun 1742.
ADVERTISEMENT

7. Pembagian Mataram (1755)

Pada tahun 1755, melalui Perjanjian Giyanti, Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta yang diperintah oleh Pakubuwono III dan Kesultanan Yogyakarta yang diperintah oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengkubuwono I.
Pembagian ini dilakukan oleh VOC untuk melemahkan kekuatan Mataram dan mengurangi potensi pemberontakan.
Pembagian kerajaan ini pada akhirnya menandai berakhirnya kekuasaan Mataram sebagai kerajaan yang bersatu, tetapi penerus-penerusnya, yakni Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta, masih terus eksis hingga kini sebagai pusat kebudayaan Jawa.

Tokoh Kerajaan Mataram Islam dan Pengaruhnya

Ilustrasi sejarah Kerajaan Mataram Islam. Unsplash.com/Bill-Fairs
Tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Kerajaan Mataram Islam adalah Sultan Agung Hanyokrokusumo. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa Sultan Agung dianggap sebagai tokoh penting dan berpengaruh.

1. Keberhasilan Militer dan Ekspansi Wilayah

Sultan Agung berhasil memperluas wilayah kerajaan Mataram dengan menaklukkan berbagai wilayah di Jawa, termasuk Surabaya dan Madura. Ini memperbesar kekuatan dan pengaruh Mataram di Jawa.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak berhasil mengalahkan VOC, serangan Sultan Agung ke Batavia pada tahun 1628 dan 1629 menunjukkan keberanian dan tekadnya melawan kekuatan kolonial Eropa.

2. Reformasi Administratif dan Sosial

Pemerintahan yang terorganisir pada masa Sultan Agung melakukan reformasi administratif yang memperkuat struktur pemerintahan dan meningkatkan efisiensi administrasi di dalam kerajaan.
Kemudian ia memperkenalkan sistem pajak yang lebih efektif dan meningkatkan produksi pertanian, yang merupakan tulang punggung ekonomi kerajaan.

3. Penggabungan Budaya Islam dan Jawa

Sultan Agung memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Jawa. Ia berhasil menggabungkan nilai-nilai Islam dengan tradisi Jawa, yang memperkuat identitas budaya dan agama masyarakat Jawa.
Di bawah kepemimpinan Sultan Agung, Mataram menjadi pusat kebudayaan. Ia mendukung perkembangan seni seperti tari-tarian, musik gamelan, dan upacara-upacara kerajaan yang menggabungkan unsur-unsur Islam dan tradisi Jawa.
ADVERTISEMENT

4. Legasi dan Pengaruh

Pengaruh jangka panjang Sultan Agung dikenang sebagai raja yang tidak hanya memperluas wilayah kekuasaannya tetapi juga memperkuat dasar-dasar kebudayaan dan pemerintahan yang berpengaruh hingga masa-masa selanjutnya.
Di Indonesia modern, Sultan Agung dihormati sebagai pahlawan nasional. Namanya diabadikan dalam berbagai institusi dan penghargaan, serta dikenang dalam sejarah sebagai pemimpin yang visioner dan berani.
Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah simbol kekuatan dan kebesaran Kerajaan Mataram Islam, dengan keberhasilannya dalam bidang militer, administrasi, dan budaya yang menjadikannya tokoh paling berpengaruh dalam sejarah kerajaan ini.

Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Ilustrasi sejarah Kerajaan Mataram Islam. Unsplash.com/Lighten-Up
Kerajaan Mataram Islam meninggalkan banyak peninggalan bersejarah yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Berikut adalah beberapa peninggalan penting dari kerajaan tersebut:
ADVERTISEMENT

1. Keraton Kasunanan Surakarta

Didirikan oleh Pakubuwono II setelah keruntuhan ibu kota Kartasura pada tahun 1745. Keraton ini menjadi pusat kebudayaan dan politik Kasunanan Surakarta, salah satu penerus Kerajaan Mataram Islam.

2. Keraton Yogyakarta

Didirikan oleh Sultan Hamengkubuwono I setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755. Keraton ini masih berfungsi hingga saat ini sebagai pusat kebudayaan Jawa dan kediaman Sultan Yogyakarta.

3. Masjid Agung Demak

Meskipun lebih tua dari Kerajaan Mataram Islam, masjid ini menjadi simbol penting dalam penyebaran Islam di Jawa dan berhubungan dengan sejarah awal Mataram. Sultan Agung sendiri banyak terlibat dalam pembangunan masjid-masjid di wilayahnya.

4. Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta

Didirikan pada tahun 1773 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, masjid ini merupakan masjid utama Kesultanan Yogyakarta dan memiliki arsitektur yang khas.

5. Taman Sari Yogyakarta

Dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I pada pertengahan abad ke-18, kompleks ini dulunya digunakan sebagai tempat rekreasi dan benteng pertahanan. Kini, Taman Sari menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT

6. Benteng Vredeburg

Awalnya dibangun oleh Belanda pada tahun 1760 dengan tujuan untuk mengawasi keraton Yogyakarta, benteng ini memiliki peran penting dalam sejarah kolonial dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kini, benteng ini berfungsi sebagai museum yang menyimpan banyak artefak sejarah.

7. Situs Arkeologi Ratu Boko

Meski lebih tua dari Kerajaan Mataram Islam, situs ini digunakan kembali oleh raja-raja Mataram Islam sebagai bagian dari pusat kekuasaan dan pertahanan. Lokasinya yang strategis memberikan pandangan luas ke sekelilingnya.

8. Pustaka dan Manuskrip Naskah Kuno

Berbagai manuskrip yang ditulis pada masa Kerajaan Mataram Islam, termasuk Serat Centhini dan Babad Tanah Jawi, merupakan sumber penting bagi penelitian sejarah, budaya, dan sastra Jawa. Banyak dari manuskrip ini disimpan di museum dan perpustakaan di Yogyakarta dan Surakarta.

9. Tradisi dan Budaya

Banyak tradisi dan upacara yang masih dilakukan hingga sekarang berakar dari masa Kerajaan Mataram Islam, seperti Sekaten, Grebeg Maulud, dan berbagai upacara adat di keraton Yogyakarta dan Surakarta.
ADVERTISEMENT

10. Seni Pertunjukan

Tari-tarian seperti Bedhaya dan Srimpi, serta wayang kulit, berkembang pesat pada masa Mataram Islam dan terus dilestarikan hingga kini.
Peninggalan-peninggalan ini tidak hanya menunjukkan kemegahan Sejarah Kerajaan Mataram Islam yang panjang pada masanya, tetapi juga kontribusi mereka terhadap kebudayaan dan sejarah bangsa Indonesia yang kaya dan beragam.(Win)