Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Persebaran Bahasa Austronesia dan Ciri-ciri Penuturnya
27 Januari 2022 20:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penasaran apa itu Bahasa Austronesia dan bagaimana sejarahnya hingga diadaptasi dalam bahasa daerah di Indonesia? Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Sejarah Bahasa Austronesia
Menurut jurnal Perkembangan Kebudayaan Austonesia di Kawasan Asia Tenggara dan Sekitarnya yang ditulis Kusuma dan Damai, berdasarkan pendekatan linguistik, bahasa yang digunakan suku-suku di Indonesia berasal dari rumpun Austronesia.
Penutur bahasa Austronesia sendiri merupakan bangsa maritim yang menghabiskan banyak waktu untuk berkelana dari satu pulau ke pulau lainnya.
Berdasarkan teori Out of Taiwan , penutur bahasa Austronesia tiba terlebih dahulu di Filipina sekitar 4500 hingga 3000 Sebelum Masehi. Lalu, sekitar 3500 hingga 2000 SM, manusia yang mendiami Filipina melakukan migrasi ke Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, mereka terus menyebar ke daerah Pulau Sumatra, Nusa Tenggara, Papua bagian Barat, Oseania, hingga Melanesia di Pasifik.
Saat singgah di tiap pulau yang dilalui, mereka turut memperkenalkan kebudayaannya ke masyarakat setempat, termasuk bahasa.
Oleh sebab itu, terdapat beberapa kata yang mirip di berbagai daerah dari segi pengucapan dan maknanya. Salah satu contohnya ialah kata manuk yang dalam bahasa Jawa berarti burung , sedangkan dalam bahasa Tagalog disebut manok.
Ciri-ciri Umum Penutur Bahasa Austronesia
Berikut ini adalah ciri-ciri umum yang dimiliki oleh penutur bahasa Austonesia yang dikutip dari jurnal Rekonstruksi Budaya Austronesia yang ditulis oleh Ni Luh Suthiati Beratha.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan Masyarakat Penutur Bahasa Austronesia
Mengutip dari jurnal Rekonstruksi Budaya Austronesia yang ditulis oleh Ni Luh Suthiati Beratha, berikut ini penemuan sejarah yang mengindikasikan kebiasaan masyarakat penutur bahasa Austronesia:
1. Temuan sisir kayu
Salah satu bukti sejarah mengenai kalangan Austronesia terdapat di museum sejarah Universitas Nasional Taiwan. Bukti tersebut berupa sejumlah koleksi sisir kayu yang memiliki hiasan kepala manusia atau ular yang ada pada bagian pegangannya.
Temuan sejarah ini mengindikasikan adanya kesenian pahat yang dilakukan oleh para penutur bahasa Austronesia. Temuan ini menjadi bukti bahwa masyarakat Austronesia memiliki kebiasaan menyisir rambut.
2. Masyarakat Austronesia memiliki rambut yang panjang
Temuan sisir kayu tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat penutur bahasa Austronesia juga mempunyai tradisi memelihara rambut panjang, baik laki-laki maupun perempuan. Biasanya, sisir kayu digunakan oleh manusia yang berambut panjang.
ADVERTISEMENT
3. Kalangan Austronesia memiliki tradisi menghias tubuh dengan tato
Kalangan Austronesia juga memiliki tradisi menghias tubuh dengan tato. Hal ini telah dibuktikan dari penayangan video tentang proses menato tubuh di kalangan orang Aborigin Taiwan dalam museum sejarah Universitas Nasional Taiwan.
(FNS)