Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Seni Musik Campuran: Pengertian dan Contohnya
7 Desember 2021 16:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum membahas seni musik campuran lebih lanjut, ada baiknya kita memahami konsep musik sebagai sebuah seni. Berikut uraian selengkapnya.
Pengertian Musik
Mengutip sebuah penelitian berjudul Apresiasi Mahasiswa Seni Musik terhadap Lagu-lagu Pengamen Jalanan di Kota Semarang oleh Farindra Okta Yendika, musik adalah cetusan hati nurani atau daya cipta dengan bentuk suara.
Sementara itu, menurut Aristoteles dalam Yendika, musik merupakan curahan kekuatan tenaga batin sekaligus kekuatan penggambaran (visualisasi) yang berasal dari gerak rasa dan terangkai dalam rentetan suara berirama.
Berdasarkan perspektif seni, Jamalus dalam Yendika menyebutkan bahwa musik merupakan hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik.
Selain itu, musik juga dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui berbagai unsur seperti irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai kesatuan yang utuh.
Seni Musik Campuran
Secara umum, musik terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya seni musik vokal, seni musik instrumental, dan seni musik campuran.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA Seni Budaya: Konsep Musik Barat yang ditulis oleh Usman Suhana Bisri, seni musik campuran merupakan kombinasi vokal dan instrumen. Jenis seni musik campuran menyajikan seni vokal dan seni instrumental secara bersamaan.
Contoh seni musik campuran yang kerap kita temukan, yakni band . Dalam buku Seni Budaya Kelas XI Semester 1 yang disusun oleh Sem Cornelyoes Bangun, dkk., band merupakan pertunjukan musik barat yang paling populer, bahkan hingga saat ini.
Hampir di berbagai negara dapat kita temukan pertunjukan band dengan berbagai genre. Eksistensi band kerap disamakan dengan grup musik atau ensambel musik. Sebab, pada mulanya band dimainkan menggunakan berbagai jenis alat musik.
Seiring dengan perkembangan teknologi, pertunjukan band hanya menggunakan dua atau tiga jenis alat musik. Namun, hal tersebut serta merta menjadi acuan tetap bagi sebuah band.
ADVERTISEMENT
Pada band bergenre jazz, misalnya, instrumen yang digunakan terdiri dari beberapa alat musik tiup, dua instrumen ritmis, seorang drummer atau pemain perkusi, dan setidaknya satu orang vokalis.
Sementara itu, untuk band bergenre rock, umumnya terdiri dari beberapa gitar, seorang pemain keyboard, dan seorang drummer.
Menurut Bangun, dkk., eksistensi band salah satunya dipengaruhi oleh jumlah instrumen yang tak terlalu banyak. Hal ini juga berkaitan dengan jumlah pemain yang tampil dalam sebuah pertunjukan. Inilah mengapa pada umumnya sebuah band terdiri dari empat hingga lima personil saja.
(ANM)