Konten dari Pengguna

Siklus Daur Hidup Katak, Metamorfosis Sempurna dari Telur hingga Dewasa

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
28 Juni 2024 3:17 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi siklus daur hidup katak. Foto: Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siklus daur hidup katak. Foto: Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siklus daur hidup katak merupakan gambaran yang berkaitan dengan proses tumbuh kembang yang berlangsung sejak katak masih berupa telur hingga berubah seiring waktu menjadi katak dewasa.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, hewan memiliki daur hidup yang berbeda-beda, begitu pula dengan hewan katak. Sebelum menjadi hewan yang dapat bergerak aktif, katak harus melewati daur hidup yang begitu panjang.
Daur hidup katak berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Hal ini lantaran katak tidak lahir langsung dalam bentuk katak seperti hewan lainnya, misalnya anak gajah yang begitu lahir sudah berupa gajah.

Mengenal Hewan Katak

Ilustrasi siklus daur hidup katak. Foto: Pexels/ABCDee David
Katak merupakan salah satu hewan amfibi yang sangat mudah ditemukan di wilayah Indonesia. Hal ini karena katak adalah hewan yang bisa hidup di tempat yang memiliki kelembaban yang tinggi serta suhu yang panas, seperti Indonesia.
Mengutip dari buku Hewan-hewan Menakjubkan karya Neil Morris, saat siap untuk bertelur, hewan amfibi akan masuk ke air. Amfibi betina bisa bertelur di dalam kolam, dekat kolam, atau di aliran air.
ADVERTISEMENT
Katak biasanya mudah ditemukan di area persawahan, hutan, dan rawa-rawa. Tempat-tempat tersebut merupakan habitat yang sangat ideal karena memiliki suhu yang pas bagi tubuh katak.
Uniknya, hewan ini memiliki proses metamorfosis atau daur hidup katak yang sangat sempurna dan berbeda dengan hewan lain.
Ketika dewasa, katak dapat hidup di dua alam, yaitu darat dan air. Apabila terjadi perkawinan dan proses bertelur katak akan melakukannya di dalam air.
Sementara ketika bertelur, katak bisa menghasilkan sekitar 5.000 hingga 20.000 telur yang nantinya akan ditempatkan di dalam tanaman yang ada di air. Bagi katak yang hidup di hutan, telur akan disimpan di pohon yang lembab atau basah.

Perbedaan Hewan Katak dan Kodok

Ilustrasi siklus daur hidup katak. Foto: Pexels/Pixabay
Terdapat perbedaan antara katak dengan kodok. Sekilas, keduanya memang terlihat mirip, tetapi ternyata berbeda.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, kodok dijuluki sebagai bangkong. Spesies kodok ini lebih umum dan banyak dijumpai di Indonesia daripada katak.
Dalam Bahasa Inggris, katak disebut frog, sedangkan kodok disebut toad. Perbedaan kedua hewan ini tampak pada kulit, kaki, dan kemampuan melompat keduanya.
Katak maupun kodok memang masih satu jenis, tetapi hanya bentuk dan tekstur tubuh keduanya saja yang berbeda. Mulai dari segi ukuran tubuh, kodok mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan katak.
Katak berwarna kehijauan dengan kulit yang licin. Sementara kodok berwarna kecokelatan dengan kulit yang tidak rata dan banyak tonjolan.
Perbedaan lainnya, kaki belakang katak lebih panjang daripada kaki bagian depan, sehingga katak dapat melompat lebih tinggi dan jauh. Sementara itu, kodok memiliki kaki belakang yang cenderung pendek, sehingga saat melompat, tidak jauh seperti katak.
ADVERTISEMENT

Fakta Menarik Hewan Katak

Ilustrasi siklus daur hidup katak. Foto: Pexels/mali maeder
Mengutip dari Buku Pintar Hewan karya Jumanta, ada beberapa fakta menarik mengenai katak yang dapat diketahui, di antaranya:
ADVERTISEMENT

Mengenal Metamorfosis Sempurna pada Katak

Ilustrasi siklus daur hidup katak. Foto: Pexels/nastia
Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII karya Wasis dkk (2008: 15), metamorfosis adalah suatu peristiwa tentang perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa.
Metamorfosis pada hewan dapat dibedakan menjadi dua, yakni sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk tubuh hewan dari telur hingga dewasa dengan setiap fase yang memiliki bentuk berbeda.
Hal itu berbeda dengan metamorfosis tidak sempurna dengan bentuk setiap fase yang hampir sama.
Mengutip dari buku Biologi Kelompok Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas XI karya Deden Abdurahman, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, yakni mulai dari telur berubah menjadi larva, berkembang menjadi kepompong atau pula, kemudian menjadi dewasa.
ADVERTISEMENT
Sementara mengutip dari buku Best Score 100 Bank Soal IPA SD karya Tim Master Eduka, ciri-ciri hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, di antaranya:
Pada metamorfosis sempurna katak, katak betina dewasa akan bertelur dan nantinya menetas setelah 10 hari. Usai menetas, telur katak akan berubah menjadi berudu. Ketika berumur 2 hari, berudu akan memiliki insang luar yang berbulu untuk bernapas.
Ketika berudu berumur 3 minggu, insang berudu akan tertutup oleh kulit. Di umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk dan membesar.
Pada umur 12 minggu, kaki depan akan mulai terbentuk, ekor menjadi pendek dan bernapas dengan paru-paru. Usai sempurnanya pertumbuhan anggota tubuh, katak muda akan berubah menjadi katak dewasa.
ADVERTISEMENT
Tahapan metamorfosis sempurna katak: telur - berudu - kecebong - katak berekor - katak muda - katak dewasa.

Siklus Daur Hidup Katak: Metamorfosis Sempurna

Ilustrasi siklus daur hidup katak. Foto: Pixabay/Claudia Peters
Mengutip dari buku BPSC Modul Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas IV karya Anita Nungki Ernawati (2021: 26), pada siklus daur hidup katak, katak mengalami banyak perubahan. Awalnya hanya hidup di air, lalu bisa hidup di dua tempat, yaitu air dan darat.
Daur hidup katak merupakan salah satu bentuk metamorfosis sempurna. Ini karena katak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dalam 4 fase, yang bermula dari fase telur hingga fase dewasa.
Di dalam beberapa fase hidupnya, katak bahkan memiliki alat bernapas yang berbeda. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai fase-fase pada siklus hidup katak.
ADVERTISEMENT

Fase 1: Telur

Katak merupakan jenis amfibi ovipar, yakni hewan di dua lingkungan yang mengalami proses perkembangbiakan dengan cara bertelur.
Satu katak dewasa yang bertelur bisa menghasilkan 5.000 hingga 20.000 telur. Bentuk dari telur-telur ini sendiri agak transparan dan kerap terlihat di permukaan air atau menempel pada batuan kolam maupun sungai.

Fase 2: Berudu

Setelah telur-telur menetas, maka telur tersebut akan berubah menjadi berudu, atau beberapa orang mengenalnya dengan sebutan kecebong atau cebong.
Berudu dapat bergerak atau berenang di air dengan bantuan ekor. Bentuknya sendiri sekilas mirip dengan ikan kecil. Pada fase kedua ini, berudu bernapas menggunakan insang.

Fase 3: Berudu Berkaki dan Katak Muda

Selanjutnya pada fase ketiga, berudu akan memiliki sepasang kaki belakang dan ekor yang bisa digunakan sebagai alat gerak atau berenang.
ADVERTISEMENT
Kemudian, dalam beberapa waktu, akan muncul sepasang kaki depan dan menghilangnya ekor dari berudu. Namun, ada juga beberapa katak muda yang masih memiliki ekor.

Fase 4: Katak Dewasa

Setelah katak muda kehilangan ekornya, maka sepasang kaki di depan dan di belakang tubuh katak dapat dijadikan sebagai alat gerak oleh katak dewasa.
Jika saat fase berudu katak bernapas menggunakan insang, maka ketika katak sudah dewasa, akan bernapas dengan paru-paru dan kulit.

Perbedaan Habitat Hewan Katak

Ilustrasi siklus daur hidup katak. Foto: Pixabay/Mandy
Meskipun dikenal sebagai hewan amfibi, katak baru bisa hidup di dua alam ketika sudah sempurna secara anatomi alias berkaki empat. Berikut ini adalah penjelasan mengenai habitat katak ketika mengalami metamorfosis.

Habitat 1: Sungai, Kolam, atau Genangan Air

Pada dasarnya, katak harus berada di sekitar sumber air untuk berkembang biak. Hal ini dikarenakan telur katak yang dibuahi akan dilepas oleh induk katak di atas permukaan air agar bisa berkembang.
ADVERTISEMENT
Telur yang menetas dan menjadi berudu akan hidup di dalam air karena paru-parunya belum berkembang. Meskipun masih di air, menuju tahap akhir fase ini katak mulai bisa melompat hampir menuju permukaan, tetapi masih belum sepenuhnya keluar dari air.

Habitat 2: Daun-daunan atau Hutan Lembap

Memasuki tahap katak muda, katak sudah memiliki empat kaki dan ekor yang pendek. Di tahap ini, katak dapat melompat keluar dari air dan mulai menjelajahi lingkungan sekitarnya.
Meskipun berada di daratan, katak lebih menyukai tempat yang lembab. Seperti semua amfibi, katak membutuhkan kelembaban untuk bertahan hidup. Bukan bergantung pada meminum air, katak menyerap air melalui kulitnya.
Perkembangan dari tahap katak muda ke dewasa memakan waktu sekitar 2–4 tahun. Selama periode perkembangan dan setelah menjadi dewasa, katak menghabiskan sebagian besar hidupnya di daratan dan kembali ke perairan untuk berkembang biak.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan singkat tentang siklus daur hidup katak yang mengalami perubahan bentuk atau metamorfosis sempurna, mulai dari telur hingga menjadi katak dewasa. (SCI)