Konten dari Pengguna

Sistem Periodik Unsur: Pengertian, Sejarah, Unsur, Golongan, dan Cara Membacanya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
24 September 2024 20:12 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sistem Periodik Unsur. Foto: Pexels/Tara Winstead
zoom-in-whitePerbesar
Sistem Periodik Unsur. Foto: Pexels/Tara Winstead
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sistem periodik unsur merupakan pengelompokan unsur-unsur dalam tabel yang dilakukan para kimiawan untuk menemukan keteraturan sifat dari unsur.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Jurnal Pendidikan UIN, Mawarni, (2017:3), sistem periodik unsur merupakan materi yang abstrak karena mencakup pembahasan materi yang ukurannya terlalu kecil.
Materi sistem periodik unsur memiliki banyak istilah mengenai golongan, periode, sifat-sifat keperiodikan unsur seperti jari-jari atom atau ion, energi ionisasi, keelektronegatifan dan afinitas elektron serta sifat fisik dan sifat kimia unsur.

Pengertian Sistem Periodik Unsur

Sistem Periodik Unsur. Foto: Pexels/RF Studio
Sistem periodik unsur, atau tabel periodik unsur, adalah pengaturan unsur-unsur kimia berdasarkan nomor atom (jumlah proton dalam inti atom), konfigurasi elektron, dan sifat kimia yang berulang.
Sistem ini memberikan cara untuk memahami hubungan antara berbagai unsur dan memprediksi sifat-sifat kimia yang mungkin belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
Sistem periodik unsur adalah hasil dari upaya gabungan banyak ilmuwan, dan berkembang dari pengelompokan sederhana hingga menjadi alat yang sangat penting dalam kimia modern.
Tabel ini tidak hanya membantu mengklasifikasikan unsur yang sudah ada, tetapi juga memungkinkan ilmuwan memprediksi sifat unsur yang belum ditemukan.

Sejarah Sistem Periodik Unsur

Sistem Periodik Unsur. Foto: Pexels/Edward Jenner
Sejarah perkembangan sistem periodik unsur adalah perjalanan panjang dalam dunia kimia yang melibatkan banyak ilmuwan selama ratusan tahun.

Awal Pengelompokan Unsur

Pada abad ke-18, hanya sedikit unsur yang diketahui, dan para ilmuwan mulai mencari cara untuk mengelompokkannya berdasarkan kesamaan sifat.

Antoine Lavoisier (1789)

Lavoisier, yang dianggap sebagai "Bapak Kimia Modern", menyusun daftar 33 unsur kimia dan membaginya ke dalam kelompok seperti logam dan non-logam.
Meskipun pengelompokan ini belum sempurna, ini merupakan salah satu langkah awal dalam mengelompokkan unsur-unsur.
ADVERTISEMENT

Triad Döbereiner (1817-1829)

Johann Wolfgang Döbereiner, seorang kimiawan Jerman, mengamati bahwa beberapa unsur dapat dikelompokkan dalam triad (kelompok tiga unsur) berdasarkan kemiripan sifat kimia dan massa atom.
Misalnya, kalsium (Ca), strontium (Sr), dan barium (Ba) membentuk triad, di mana massa atom strontium mendekati rata-rata dari massa kalsium dan barium. Ini merupakan awal dari pola keteraturan dalam unsur-unsur kimia.

Hukum Oktaf Newlands (1864)

John Newlands, seorang kimiawan Inggris, menyusun unsur-unsur berdasarkan peningkatan massa atom dan menemukan pola yang ia sebut sebagai Hukum Oktaf.
Ia mengamati bahwa sifat kimia unsur berulang setiap delapan unsur, mirip dengan oktaf dalam musik. Namun, pengelompokannya kurang diterima secara luas karena ada beberapa anomali dan ketidaksesuaian.

Tabel Periodik Mendeleev (1869)

Dmitri Mendeleev, seorang kimiawan Rusia, adalah orang yang pertama kali menyusun tabel periodik unsur secara lebih sistematis. Ia menyusun unsur berdasarkan peningkatan massa atom, tetapi juga memperhatikan sifat kimia.
ADVERTISEMENT
Mendeleev dikenal karena keberaniannya meninggalkan celah dalam tabel untuk unsur-unsur yang belum ditemukan, dan bahkan memprediksi sifat-sifat unsur tersebut.
Misalnya, ia memprediksi keberadaan germanium (Ge), gallium (Ga), dan skandium (Sc), yang semuanya ditemukan beberapa tahun kemudian dengan sifat-sifat sesuai prediksinya.
Mendeleev juga memperbaiki beberapa massa atom yang dianggap salah pada saat itu, karena ia lebih mementingkan keteraturan sifat kimia daripada hanya urutan massa atom.

Penemuan Gas Mulia (1894-1898)

William Ramsay dan rekan-rekannya menemukan gas-gas mulia seperti argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe), yang tidak cocok dengan golongan yang sudah ada.
Ini mendorong penambahan kolom baru dalam tabel periodik, yakni golongan 8A, untuk menampung unsur-unsur ini.

Penemuan Nomor Atom dan Perubahan Tabel Periodik (1913)

Henry Moseley, seorang fisikawan Inggris, menemukan bahwa unsur-unsur lebih baik diurutkan berdasarkan nomor atom (jumlah proton dalam inti atom) daripada massa atom.
ADVERTISEMENT
Melalui percobaan menggunakan sinar-X, Moseley menunjukkan bahwa sifat unsur-unsur mengikuti nomor atomnya. Dengan pengurutan berdasarkan nomor atom, anomali yang ada pada tabel Mendeleev dapat diatasi, seperti posisi telurium (Te) dan iodin (I) yang tampak aneh jika diurutkan berdasarkan massa atom.

Pengembangan Modern (Abad ke-20)

Dengan berkembangnya fisika kuantum dan pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur atom, tabel periodik semakin disempurnakan.
Model konfigurasi elektron mulai digunakan untuk menjelaskan keteraturan unsur dalam tabel. Unsur-unsur juga diklasifikasikan ke dalam blok s, p, d, dan f berdasarkan tipe orbital elektron yang diisi.

Glenn T. Seaborg (1940-an)

Seorang ilmuwan Amerika yang menemukan banyak unsur transuranium (unsur dengan nomor atom lebih besar dari 92, seperti plutonium).
Ia juga mengusulkan pengaturan ulang tabel periodik dengan menambahkan deret lantanida dan aktinida di bagian bawah tabel, yang sekarang menjadi bentuk umum dari tabel periodik modern.
ADVERTISEMENT

Tabel Periodik Modern

Tabel periodik modern diatur berdasarkan nomor atom, dan unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan konfigurasi elektronnya. Unsur-unsur yang memiliki sifat kimia serupa ditempatkan dalam satu golongan (kolom vertikal), sementara urutan horizontal (periode) menggambarkan jumlah kulit elektron yang dimiliki atom tersebut.
Pada tahun 2016, empat unsur baru (nihonium, moscovium, tennessine, dan oganesson) secara resmi ditambahkan, menyelesaikan periode ketujuh tabel periodik.

Unsur Sistem Periodik Unsur

Sistem Periodik Unsur. Foto: Pexels/Chokniti Khongchum
Unsur-unsur ini dibagi menjadi beberapa kelompok dan periode berdasarkan kemiripan sifat.

Golongan (Kolom Vertikal)

Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki jumlah elektron valensi yang sama, yang mempengaruhi sifat kimia.
ADVERTISEMENT

Periode (Baris Horizontal)

Periode menunjukkan jumlah kulit elektron yang dimiliki oleh unsur. Terdapat 7 periode dalam tabel periodik.

Kelompok Khusus

Jenis Unsur

ADVERTISEMENT

Golongan Sistem Periodik Unsur

Sistem Periodik Unsur. Foto: Pexels/Chokniti Khongchum

Cara Membaca Sistem Periodik Unsur

Sistem Periodik Unsur. Foto: Pexels/Polina Tankilevitch

1. Nomor Atom

Nomor atom biasanya terletak di bagian atas kotak setiap unsur dalam tabel periodik. Nomor atom menunjukkan jumlah proton dalam inti atom unsur tersebut. Nomor atom adalah identitas unik dari setiap unsur.

2. Simbol Unsur

Setiap unsur memiliki simbol kimia yang terdiri dari satu atau dua huruf. Huruf pertama selalu kapital, dan huruf kedua, jika ada, selalu kecil. Simbol ini merupakan singkatan dari nama unsur, sering kali dalam bahasa Latin atau Inggris.

3. Nama Unsur

Nama unsur biasanya tertera di bawah simbol unsur dalam kotak. Nama unsur ini adalah nama resmi yang diberikan sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
ADVERTISEMENT

4. Massa Atom Relatif

Massa atom (juga disebut berat atom) menunjukkan massa rata-rata atom dari unsur tersebut, dinyatakan dalam satuan massa atom (u). Massa ini umumnya terletak di bawah nama atau simbol unsur. Massa atom adalah perkiraan jumlah total proton dan neutron dalam inti atom.

5. Golongan (Kolom Vertikal)

Tabel periodik dibagi menjadi 18 golongan yang merupakan kolom vertikal. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki jumlah elektron valensi yang sama, sehingga mereka memiliki sifat kimia yang mirip.

6. Periode (Baris Horizontal)

Periode adalah baris horizontal dalam tabel periodik. Ada 7 periode dalam tabel periodik. Setiap periode menunjukkan jumlah kulit elektron yang dimiliki oleh atom unsur dalam periode tersebut. Unsur di periode yang sama memiliki jumlah kulit elektron yang sama, tetapi sifat kimianya berbeda.
ADVERTISEMENT
Dengan pemahaman mempelajari sistem periodik unsur ini, kita dapat mengerti cara membaca tabel periodik dan memprediksi sifat-sifat kimia unsur serta interaksinya dengan unsur lain.