Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Sistem Pertahanan Diri Hewan di Lingkungan: dari Mimikri hingga Estivasi
23 Agustus 2021 12:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lingkungan tempat tinggal suatu makhluk hidup disebut dengan habitat yang dapat berupa perairan, daratan, bahkan keduanya sesuai dengan kemampuan hewan beradaptasi.
Kemampuan beradaptasi yang dimiliki oleh setiap hewan berbeda-beda. Hewan yang mempunyai kemampuan hebat dalam beradaptasi akan mampu mengikuti perubahan yang terjadi di lingkungan dan mempertahankan kehidupannya.
Sementara itu, hewan yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan akan kalah dan jadi santapan bagi para pemangsanya. Ini kemudian akan menyebabkan hewan tersebut punah dan tidak mengalami perkembangbiakan.
Disebutkan dalam buku IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika) yang diterbitkan oleh PT Grafindo Media Pratama, disebutkan bahwa kemampuan beradaptasi makhluk hidup merupakan gabungan dari dua faktor, yaitu:
ADVERTISEMENT
Selain sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap lingkungan, adaptasi juga dapat dijadikan sebagai sistem pertahanan diri hewan. Lantas apa sajakah sistem pertahanan diri hewan dalam sebuah lingkungan ? Simak jawabannya berikut ini.
Sistem Pertahanan Diri Hewan
Salah satu cara adaptasi hewan sebagai bentuk sistem pertahanan dirinya adalah dengan melakukan adaptasi tingkah laku. Adaptasi tersebut dilakukan dengan tujuan menyesuaikan lingkungan agar terjaga kelangsungan hidupnya.
Mengutip dari buku Bagaimana Hewan dan Tumbuhan Bertahan Hidup yang ditulis oleh Haris Dianal, S.Pd., M.A., berikut adalah beberapa sistem pertahanan diri hewan di lingkungannya, yaitu:
1. Mimikri pada Hewan Bunglon
Mimikri, yaitu cara bunglon untuk mempertahankan diri dari bahaya serangan musuh yang mengancam, dengan melakukan perubahan warna kulit sesuai dengan warna lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Contohnya adalah ketika bunglon berada di tanah dan ada musuh yang mengintainya, maka ia akan melakukan mimikri dengan mengubah warna kulitnya menjadi warna kecoklatan seperti tanah.
2. Autotomi pada Hewan Cicak
Autotomi adalah keadaan ketika cicak merasa ada bahaya dari musuh, ia akan mengelabui musuhnya dengan memutus ekor di tubuhnya. Ekor yang putus akan mengalihkan perhatian pemangsa, sehingga cicak dapat kabur dari situasi tersebut.
3. Hibernasi di Musim Dingin
Beberapa hewan tidak terbiasa menghadapi musim dingin yang datang. Maka untuk dapat bertahan hidup, beberapa hewan tersebut mempunyai sistem pertahanan dirinya sendiri.
Ada hewan yang melalui musim dingin dengan tetap mencari makan, ada pula hewan yang bertahan hidup dengan tidur terlelap dalam suatu siklus tidur khusus, yang disebut dengan hibernasi.
ADVERTISEMENT
Terdapat ciri yang membedakan hewan hibernasi, yaitu suhu tubuh rendah serta detak jantung dan pernapasan sangat lambat. Tujuannya hibernasi adalah untuk menghindari cuaca dingin, kekurangan makanan, dan menghemat energi.
Contoh hewan yang melakukan hibernasi antara lain ular, kura kura, ikan, dan bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya selama musim dingin.
4. Estivasi di Musim Panas
Berbeda dengan hibernasi yang terjadi di musim dingin, estivasi justru dilakukan oleh beberapa hewan di kala musim panas, dengan mencari tempat perlindungan dan melakukan tidur khusus selama musim tersebut.
Pasalnya, di beberapa belahan dunia, musim panas menjadi musim yang sangat dihindari oleh makhluk hidup karena cuacanya yang buruk, serta udaranya yang sangat panas dan kering.
ADVERTISEMENT
Contoh hewan yang melakukan estivasi adalah lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai. Tujuan melakukan estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air.
(HDP)