Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Situs Manusia Purba Sangiran yang Jadi Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO
26 November 2021 19:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Situs Manusia Purba Sangiran merupakan salah satu objek wisata yang ada di Solo.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi Pariwasata Solo: The Spirit of Java, disebutkan bahwa situs ini berlokasi kira-kira 15 km dari Solo, tepatnya di lembah sungai Solo, kaki Gunung Lawu.
Situs ini terdiri berbagai macam replika-replika manusia purba dari berbagai masa. Tidak hanya itu, ada juga beberapa fosil yang ditemukan dan kemudian dipajang di dalam situs ini.
Keberadaan situs ini juga dijadikan sebagai sarana agar masyarakat bisa lebih mengetahui tentang ilmu pengetahuan di zaman dahulu. Selain itu, situs ini juga diharapkan bisa menjadi tempat untuk melestarikan fosil-fosil yang ditemukan.
Mengenal Situs Manusia Purba Sangiran
Setelah memahami penjelasan tentang Situs Manusia Purba Sangiran, pahami pula sejarahnya. Simak penjelasan di bawah ini, seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
ADVERTISEMENT
Situs Manusia Purba Sangiran atau Museum Sangiran terletak di kawasan Situs Sangiran yang dibagi menjadi lima klaster. Klaster pertama adalah Klaster Krikilan yang memiliki fungsi sebagai pusat kunjungan.
Kemudian diikuti dengan empat klaster lainnya, yaitu Klaster Dayu, Klaster Bukuran, Klaster Ngebung, dan Museum Manyarejo. Situs ini sendiri dikelola oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Tidak hanya terkenal di Indonesia, Situs Manusia Purba Sangiran juga terkenal di dunia internasional sebagai situs yang menyumbangkan pengetahuan tentang pentingnya bukti-bukti evolusi manusia, fauna, kebudayaan, hingga lingkungan.
Bahkan, karena memiliki tujuan yang penting untuk memajukan pengetahuan generasi berikutnya di Indonesia, UNESCO telah menetapkan bahwa Situs Manusia Purba Sangiran sebagai warisan budaya.
ADVERTISEMENT
Penetapan itu dilakukan pada tahun 1996 sebagai warisan budaya dunia nomor 593 dengan nama The Sangiran Early Man Site.
Sebelumnya, situs ini dilirik oleh dunia setelah seorang peneliti Belanda bernama Von Koenigswald melakukan penelitian pada tahun 1934.
Von mengatakan bahwa saat itu ia menemukan alat-alat batu hasil budaya manusia untuk penelitiannya dalam Situs Manusia Purba Sangiran.
Kemudian, tahun 1936 ditemukanlah fosil manusia purba pertama di Situs Sangiran. Lalu tahun demi tahun semakin banyak penelitian yang dilakukan di Sangiran yang menghasilkan banyak temuan, seperti fosil, alat berburu, hingga tulang-tulangan dan bebatuan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, di dalam situs ini terdiri berbagai macam replika manusia purba yang benar-benar menggambarkan kondisi yang terjadi pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, diharapkan agar situs ini bisa terus dijaga dan dilestarikan. Dengan begitu, kandungan nilai penting yang ada di dalam situs ini bisa terus dipelajari, dimanfaatkan, hingga diwariskan kepada generasi yang akan datang.
(JA)