Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Speedometer: Pengertian dan Jenisnya
27 November 2021 6:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagian orang mungkin sudah mengenal speedometer yang terdapat di kendaraan bermotor. Spidometer merupakan alat untuk mengukur kecepatan.
ADVERTISEMENT
Spidometer dapat menampilkan berapa besar kecepatan dan laju dari suatu kendaraan dalam ukuran angka. Nilai yang ditampilkan memiliki satuan kilometer per jam atau km/jam.
Pengetahuan Seputar Speedometer
Menurut buku berjudul Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII yang ditulis Siti Zubaidah dkk., speedometer yang ada di kendaraan tidak mengukur kecepatan gerak, tetapi mengukur kelajuan.
Angka yang ditunjukkan pada spidometer juga selalu berubah-ubah. Hal demikian menunjukkan kelajuan sesaat kendaraan yang sedang bergerak.
Jika kelajuan mengukur jarak tempuh, kecepatan mengukur perpindahan (∆s, dengan ∆ adalah perubahan/selisih) gerak benda tiap satuan waktu (t).
Meskipun kelajuan dan kecepatan memiliki definisi konsep yang berbeda, tetapi pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) besar kecepatan dan kelajuan memiliki nilai, simbol (v), dan satuan yang sama (m/s).
ADVERTISEMENT
Jenis Speedometer
Menyadur dari buku berjudul Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor SMK/MAK Kelas XI yang ditulis Muhammad Achsanudin dan Fahrur Rifai, secara garis besar spidometer digolongkan menjadi dua jenis, yaitu analog dan digital . Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Speedometer Analog
Prinsip kerja dari spidometer analog, yaitu induksi elektromagnetik putaran kabel spidometer terhubung ke roda depan kendaraan dan memutar sebuah magnet permanen di dalam speed cup.
Perputaran magnet itu mengakibatkan perubahan medan magnet pada speed cup yang terbuat dari bahan konduktor, yaitu aluminium.
Perubahan medan magnet dikenal sebagai fluks magnetik yang terjadi pada sebuah konduktor. Berdasarkan hukum elektromagnetik, transisi itu akan menimbulkan Gaya Gerak Listrik (GGL) induksi pada konduktor tersebut.
Semakin cepat kendaraan bergerak, semakin besar kecepatan putaran magnet. Dengan demikian, akan timbul perubahan fluks magnetik yang juga semakin besar.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, timbul fluks-fluks induksi yang semakin besar juga untuk mengimbangi besarnya fluks magnetik yang diberikan. Pada proses akhirnya, jarum penunjuk skala pada spidometer akan menunjukkan nilai yang semakin besar pula.
2. Speedometer Digital
Jenis speedometer ini merupakan pengukur kecepatan kendaraan yang ditampilkan dalam bentuk sinyal digital. Digital spidometer sudah menggunakan penunjuk angka pada sebuah layar display. Spidometer digital juga memiliki dua tipe, tipe gearbox dan tipe pulser.
Tipe gearbox memiliki sistem yang hampir sama dengan analog, yaitu putaran roda akan dihubungkan rangkaian gearbox dan poros pada komponen spidometer pada dashboard.
Sementara, tipe pulser menggunakan sensor menggunakan magnetic sensor yang akan mengirimkan sinyal perpotongan magnet (pulse) dengan frekuensi tertentu. Frekuensi yang dikirim inilah yang akan menunjukkan berapa kecepatan kendaraan.
ADVERTISEMENT
Meskipun berbeda tipe, keduanya memiliki kesamaan prinsip. Putaran akan diubah ke dalam sinyal yang memiliki frekuensi tertentu. Sinyal ini lalu dikirim ke mikroprosesor untuk diolah dan diterjemahkan ke bentuk yang dipahami manusia.
Dengan kata lain, besar frekuensi ini akan diterjemahkan ke dalam satuan bilangan bulat yang bisa dilihat pada panel layar spidometer.
(AMP)