Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Storyboard: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya
22 November 2021 18:02 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 27 Juni 2022 18:56 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Storyboard. Foto: Freepik.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1637566035/xavenczzuafco4peh3tl.jpg)
ADVERTISEMENT
Pada proses memproduksi konten video, film, aplikasi, tulisan atau media lainnya perlu adanya storyboard agar bisa menuangkan ide atau gagasan. Apa itu storyboard?
ADVERTISEMENT
Bagi yang belum tahu apa itu storyboard, simak penjelasan tentang pengertian dari storyboard, siapa saja yang menggunakan storyboard, lengkap dengan cara membuatnya pada artikel berikut.
Apa Itu Storyboard?
Mengutip dari buku Pengembangan Bahan Ajar oleh Nana, secara umum storyboard dideskripsikan sebagai visualisasi ide dari sebuah proyek yang akan dibangun, sehingga dapat memberikan gambaran pekerjaan secara keseluruhan. Isinya terdiri dari gambar sketsa dan teks untuk menciptakan urutan cerita yang terorganisasi.
Dikutip dari sumber yang sama, beberapa ahli memberikan definisi yang berbeda mengenai storyboard:
Storyboard adalah rangkaian gambar yang dibuat secara manual untuk memberikan gambaran penjelasan tentang suatu jalan cerita.
Storyboard merupakan deskripsi pada setiap skena (scene) yang bertujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan objek multimedia dan perilaku dengan jelas.
ADVERTISEMENT
Memahami storyboard sebagai sebuah outline atau draf dari sebuah produksi berupa gambar yang beruntun.
Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa storybard adalah diagram alur cerita dari bahan yang akan dibuat. Lantas apa saja fungsi storyboard? Mari ketahui jawabannya pada penjelasan di bawah ini.
Apa Fungsi Storyboard?
Dikutip dari buku Pengembangan Media Pembelajaran dengan Google Podcast oleh Gunawan, dkk., fungsi storyboard secara umum adalah sebagai komunikasi ungkapan kreativitas berupa teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual. Sedangkan fungsi lainnya antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Siapa Saja yang Menggunakan Storyboard?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, storyboard digunakan dalam berbagai elemen industri, khususnya industri kreatif. Dikutip dari buku Kamera dan Video Editing oleh Cristianto Widjaja, berikut daftar bidang pekerjaan yang menggunakan storyboard:
1. Adevertising
Agen periklanan menggunakan storyboard untuk menjual produk-produknya ke klien.
2. Video Games
Video games menggunakan banyak pra-rencana termasuk brainstorming atau kumpulan dari ide konsep gim dan interaksi pemakai. Dengan begitu, dalam penyusunannya membutuhkan storyboard.
3. Televisi
Pada bidang pertelevisian khususnya film-film berseri, sutradara memerlukan storyboard untuk bagian atau sequence film yang kompleks.
4. Web Desain
Storyboard pada pembuatan web desain berguna untuk mengembangkan tim dalam pembuatan desain web, mendefinisikan, dan mengelompokkan elemen-elemen seperti gambar , animasi, video, dan ilustrasi.
ADVERTISEMENT
5. Industri Film
Storyboard digunakan untuk menampilkan ide-ide pada saat pembuatan sebuah proyek video dan membantu dalam mengatur strategi serta memecahkan masalah dalam pekerjaan.
Bagaimana Cara Membuat Storyboard?
Salah satu penggunaan storyboard yang umum adalah proyek pembuatan video. Storyboard video dibuat oleh storyboard artist, sebuah profesi yang memiliki keterampilan untuk menuangkan visi sutradara dalam bentuk visual.
Menurut Jefferly Helianthusonfri dalam buku Youtube Marketing, storyboard, pembuatan video adalah representasi visual dari gambar yang akan diproduksi dalam video. Layaknya jalan cerita (storyline), di dalam storyboard terdapat alur dan susunan ide yang akan diambil saat pengambilan gambar.
Meskipun memiliki persamaan alur dan susunan perancangan dengan storyline, storyboard didominasi oleh gambar dan ilustrasi. Sementara itu, alur cerita lebih didominasi oleh tulisan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, storyboard berperan penting dalam pembuatan video. Melalui storyboard, orang yang terlibat pada pembuatan video dapat memahami dengan mudah hal yang akan dikerjakan.
Tahapan Membuat Storyboard
Berikut ini tahapan cara membuat storyboard video yang dikutip dari buku Strategi Perencanaan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia oleh M. Suyanto:
1. Menentukan ide video
Menentukan ide merupakan langkah awal membuat storyboard. Pastikan ide video memuat alur cerita dan nilai yang akan ditampilkan. Hal tersebut untuk meminimalkan kebosanan bagi penonton karena cerita yang disajikan. Penentuan ide juga dapat berangkat dari hal-hal yang tengah hangat diperbincangkan.
2. Membuat timeline video
Tahapan selanjutnya, yakni membuat timeline video yang memuat perkiraan durasi dan pembagian waktu. Dengan pembagian timeline yang sesuai, proporsi dalam sebuah video dapat disajikan berdasarkan ide yang telah direncanakan.
ADVERTISEMENT
3. Mempersiapkan templat storyboard
Setelah timeline video ditentukan, langkah berikutnya mempersiapkan templat storyboard. Isinya terdiri dari judul, kolom penyajian visual, dan kolom deskripsi. Templat storyboard juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam membuat video.
4. Menggambar ide
Tahap selanjutnya, yakni menuangkan ide dalam bentuk gambar. Menggambar ide pada storyboard bisa dilakukan secara manual maupun memakai software khusus. Gambar ide sesuai kebutuhan kemudian letakkan pada templat.
5. Memasukkan detail
Langkah ini biasanya ditambahkan untuk membantu pemahaman tentang informasi tambahan pada gambar. Misalnya, nama adegan, dialog, penjelasan adegan, dan sebagainya
Dengan menambahkan detail, hal itu dapat mempermudah berbagai pihak yang terlibat dalam produksi video.
Kelebihan dan Kekurangan Storyboard
Menurut buku Multimedia Digital - Dasar Teori dan Pengembangannya oleh Iwan Binanto, storyboard memiliki sejumlah kelebihan. Salah satunya, para pengguna berpengalaman untuk mengubah jalan cerita, sehingga mendapatkan efek atau ketertarikan yang lebih kuat.
ADVERTISEMENT
Misalnya penggunaan flashback yang difungsikan untuk mengurutkan storyboard di luar urutan kronologis. Hal tersebut untuk membantu membangun ketegangan dan daya tarik tersendiri dalam pembuatan sebuah video.
Sementara itu, menurut Siwi Widi Asmoro dalam buku Teknik Pengolahan Audio dan Video SMK/MAK Kelas XII, storyboard memiliki kelemahan, yakni tidak dapat menunjukkan gerakan-gerakan kamera dan efek optikal.
Untuk mengatasi hal tersebut, pengguna hanya perlu menambahkan tulisan dan gambar skematis untuk mendeskripsikan hal yang tidak dapat digambarkan.
Selain itu, para ilustrator dapat menerapkan sejumlah teknik untuk menunjukkan gerakan kamera dan ruang yang lebih besar.
(ANM & IPT)