Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Struktur Pantun, Jenis-Jenis, dan Contohnya
6 Oktober 2021 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Biasanya penggunaan pantun digunakan untuk menyampaikan nasihat, tetapi tidak jarang ada yang menjadikan pantun sebagai hiburan.
Mengutip jurnal tentang Keanekaragaman Pantun di Indonesia karya Dinni Eka Maulina, di setiap daerah di Indonesia, pantun memiliki ciri khasnya masing-masing.
Misalnya, orang Jawa menyebutnya parikan, orang Sunda menyebutnya sisindiran atau susualan, orang Mandailing menyebutnya ende-ende, orang Aceh menyebutnya rejong atau boligoni, sementara orang Melayu, Minang, dan Banjar menyebutnya pantun.
Lebih lanjut, pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Mulanya pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun".
Bentuk pantun juga terdiri dari 2 macam, yakni sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pantun juga memiliki berbagai macam versi yang disebut dengan karmina dan talibun. Keduanya merupakan bentuk kembangan dari pantun yang juga memiliki sampiran dan isi.
Namun perbedaan keduanya terletak dari panjang dan pendeknya baris. Karmina merupakan pantun versi pendek yang hanya terdiri dari 2 baris, sedangkan talibun adalah versi panjang yang terdiri dari 6 baris atau lebih.
Struktur pantun
Terbentuknya pantun terdiri dari beberapa struktur, apa saja? Mengutip jurnal tentang Struktur dan Fungsi Pantun karya Rima Handayani, dkk.
ADVERTISEMENT
Keberadaan struktur di atas menciptakan terbentuknya pantun yang memiliki peran untuk memberi nasihat atau hiburan.
Jenis-Jenis dan Contoh Pantun
Mengutip jurnal Pantun, Syair, dan Gurindam karya Akmal, berikut jenis-jenis pantun beserta contohnya.
Ingin belajar di tanah jawa
Tapi enggan jauh dari orang tua
Perutku sakit sebab tertawa
Melihat rambutnya tercukur semua
Dari malam hingga siang
Selalu main dengan asiknya
Buah apa seperti bintang
Saat matang kuning warnanya
Pergi ke laut untuk berlayar
Udaranya dingin seperti es
Kalau kamu rajin belajar
Pasti kelak akan sukses
Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taatlah selalu perintah Tuhan
(JA)
ADVERTISEMENT