Konten dari Pengguna

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi dan Cara Membuatnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
9 Maret 2022 16:31 WIB
·
waktu baca 6 menit
clock
Diperbarui 18 Agustus 2023 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membuat laporan hasil observasi. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membuat laporan hasil observasi. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Ketika menyusun teks laporan observasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah struktur teks observasi saat akan menyusunnya. Umumnya, struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari definisi umum, deskripsi bagian, hingga simpulan.
ADVERTISEMENT
Masing-masing dari struktur teks observasi tersebut memiliki informasi penting terkait objek yang diamati. Tujuannya agar teks laporan observasi bisa bersifat lebih informatif, komunikatif, dan objektif. Dengan begitu, pembaca bisa mendapatkan fakta yang jelas dari objek tersebut.
Ingin tahu kaidah apa saja yang perlu diperhatikan dan pengertian dari teks laporan hasil observasi? Simak informasinya berikut ini.

Pengertian Laporan Hasil Observasi

Ilustrasi menulis teks laporan hasil observasi. Foto: Pexels
Dalam buku Trik Smart Lulus UN SMK 2018 yang diterbitkan oleh Tim Smart Malang, pengertian teks hasil observasi dapat diartikan sebagai teks yang didasarkan pada hasil pengamatan suatu objek.
Biasanya, objek yang diamati bisa berupa benda, lingkungan, atau kehidupan sosial yang ada di sekitarnya. Seperti yang telah disebutkan, tujuan dari teks laporan hasil observasi adalah untuk menjelaskan pengertian serta mendeskripsikan hasil pengamatan suatu objek.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, teks laporan observasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu formal dan nonformal. Teks laporan observasi formal memiliki kaidah dan struktur yang baku. Umumnya, teks ini digunakan untuk saat menyampaikan laporan berita, hasil eksperimen, dan lainnya.
Sementara itu, teks laporan hasil observasi nonformal disusun dengan kaidah dan struktur yang lebih sederhana. Informasi yang disampaikan dalam teks ini pun lebih mudah dan menarik untuk dibaca.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Ilustrasi menulis teks laporan hasil observasi. Foto: Pexels
Dalam teks laporan hasil observasi, terdapat beberapa struktur yang yang menyusunnya. Menyadur buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 1 untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Erwan Rachmat, struktur laporan hasil observasi adalah definisi atau pernyataan umum, deskripsi bagian, dan kesimpulan.
Untuk informasi yang lebih jelas, coba sebutkan dan jelaskan struktur teks laporan hasil observasi sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

Sifat Teks Laporan Hasil Observasi

Ilustrasi membaca laporan hasil observasi. Foto: Pexels
Tidak hanya struktur teks, saat menyusun teks laporan hasil observasi, penulis juga harus memperhatikan sifat teks yang ada di dalamnya.
Menyadur buku Teks Laporan Hasil Observasi untuk Tingkat SMP Kelas VII oleh Suhalasari Nasution, teks laporan hasil observasi memiliki tiga sifat, di antaranya informatif, komunikatif, dan objektif. Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

Cara Membuat Teks Laporan Hasil Observasi

Ilustrasi membuat teks laporan hasil observasi yang benar. Foto: Unsplash
Tidak hanya sekadar teks laporan saja, tulisan ini termasuk ke dalam laporan penting yang penulisannya pun harus minim dari kesalahan.
Oleh karena itu, berikut cara menyusun teks laporan hasil observasi, seperti yang dikutip dari buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 7 oleh Heriyanto.
Adapun kelengkapan teks laporan hasil observasi yang sering dilupakan oleh para penulis, yaitu:
ADVERTISEMENT

Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

Ilustrasi membuat teks laporan hasil observasi. Foto: Pexels
Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri yang berfungsi sebagai pembeda dari jenis teks lainnya. Dikutip dari CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA/MA oleh Tomi Rianto (2019: 3), adapun ciri-ciri teks laporan hasil observasi adalah sebagai berikut.

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

Ilustrasi menulis contoh teks laporan hasil observasi Taman Nasional Ujung Kulon. Foto: Pixabay
Setelah mengetahui struktur, sifat-sifat, dan cara membuat teks laporan hasil observasi yang baik dan benar, pahami contoh teks laporan hasil observasi tentang Taman Nasional Ujung Kulon di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Definisi atau Pernyataan Umum

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosisten hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat.
Taman nasional ini merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya.

Deskripsi Bagian

Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.
Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik, 57 jenis di antaranya tergolong langka, seperti merbau, palahlar, bungur, cerlang, ki hujan, dan berbagai macam jenis anggrek.
Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri atas 35 jenis mamalia, 5 jenis primata, 59 jenis reptilia, 33 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan, dan 33 jenis terumbu karang.
ADVERTISEMENT
Kemudian, satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng, ajag, surili,lutung, rusa, macan tutul, kucing batu, owa, dan kima raksasa.
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan objek wisata alam yang menarik dengan keindahan berbagai bentuk fenomena dan keunikan alam berupa sungai-sungai dengan jeramnya, air terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman laut, dan peninggalan budaya atau sejarah yang lainnya.

Deskripsi Manfaat atau Simpulan

Taman Nasional Ujung Kulo sebagai salah salah satu kawasan konservasi yang di dalamnya memiliki berbagai macam flora dan fauna beserta ekosistemnya. Manfaat tersebut berupa produk jasa lingkungan, seperti udara bersih dan pemandangan alam.
Kedua manfaat itu berada pada ruang dan waktu yang sama sehingga diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur pengalokasian sumber daya terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tentu saja kebijakan tersebut harus tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
(JA & SFR)