Konten dari Pengguna

Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa Yogyakarta dan Maknanya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
3 Agustus 2023 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi susunan acara pernikahan adat Jawa. Foto: Shutterstock/Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susunan acara pernikahan adat Jawa. Foto: Shutterstock/Kumparan.
ADVERTISEMENT
Susunan acara pernikahan adat Jawa terdiri dari rangkaian prosesi yang panjang. Prosesi tersebut mengandung nilai-nilai filosofis serta harapan agar mempelai dapat membangun rumah tangga yang bahagia dan harmonis.
ADVERTISEMENT
Secara umum, pernikahan adat Jawa dibedakan menjadi dua, yakni Yogyakarta dan Solo. Masing-masing memiliki karakteristik dan rangkaian acara yang berbeda.
Pada pernikahan adat Jawa Yogyakarta, susunan acara dimulai dari ijab kabul dan diakhiri dengan sungkeman. Berikut penjelasan tentang susunan acara pernikahan adat Yogyakarta beserta maknanya.

Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa

Ilustrasi susunan upacara pernikahan adat Jawa. Foto: Unsplash.
Dirangkum dari Jurnal Upacara Pernikahan Adat Jawa tulisan Farichatus Sa'diyah, berikut susunan acara pernikahan adat Jawa Yogyakarta beserta maknanya.

1. Ijab Kabul

Susunan pernikahan adat Yogyakarta dimulai dengan ijab kabul, yang menjadi inti acara. Berdasarkan tradisi, keluarga pengantin wanita menyerahkan anaknya kepada pengantin pria.
Ijab kabul akan dipimpin oleh petugas KUA dan disaksikan oleh keluarga beserta kerabat yang hadir. Setelah pembacaan ijab kabul, prosesi ini dilanjutkan dengan doa, khutbah nikah, penyerahan mas kawin, dan tukar cincin.
ADVERTISEMENT

2. Panggih

Setelah ijab kabul, kedua pengantin akan dipertemukan dalam acara pangih. Kehadiran pengantin wanita didahului oleh empat orang pasang penari yang melakukan tarian beksan edan-edanan dan diiringi gending. Menurut budaya Jawa, tarian beksan edan memiliki makna pengusir bala atau roh jahat yang dapat mengganggu jalannya upacara panggih.

3. Wiji dadi

Wiji dadi adalah prosesi menginjak telur yang dilakukan pengantin pria. Pengantin wanita akan membasuh kaki suaminya menggunakan air yang telah diisi dengan kembang setaman.
Bagi pengantin pria, prosesi ini bermakna bahwa dirinya siap menjadi ayah dan suami yang bertanggung jawab. Sedangkan bagi pengantin wanita, prosesi bermakna kesetiaan dan pengabdian kepada suami.

4. Dahar Klimah

Setelah wiji dadi, prosesi pernikahan dilanjutkan dengan acara dahar klimah. Selama acara ini, kedua pengantin akan menyuapi satu sama lain. Biasanya makanan yang disajikan saat prosesi ini adalah nasi kuning dengan lauk pindang hati.
ADVERTISEMENT
Lauk pindang ati melambangkan kemantapan hati atas pilihan kedua mempelai untuk hidup bersama membangun keluarga. Upacara ini juga melambangkan kerukunan suami istri dalam membina rumah tangga.

5. Sungkeman

Susunan acara pernikahan adat Jawa Yogyakarta ditutup dengan sungkeman. Pada tahap ini, kedua pengantin bersimpuh untuk memohon doa restu kepada kedua orang tua.
Mengutip buku Pengantin Yogya Putri dan Paes Ageng yang ditulis Martha Tilaar Puspita Martha, sungkeman juga dapat dimaknai sebagai permohonan maaf dan tanda bakti anak kepada orang tua yang telah merawat dan membesarkan pasangan pengantin.
Setelah sungkeman selesai, acara kemudian dilanjutkan dengan pesta perkawinan di mana para tamu dan undangan mengucapkan selamat kepada kedua pengantin.
(GLW)