Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Tari Seudati, Seni Tradisional Khas Aceh Sekaligus Sarana Penyebaran Islam
15 September 2021 16:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tari Seudati merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Aceh. Sebelumnya, Tari Seudati dikenal dengan kesenian yang bernama Retoih atau Saman, kemudian berganti menjadi Syahadati, dan hingga akhirnya menggunakan nama Tari Seudati.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Tari Seudati digunakan untuk menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Aceh. Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ini digunakan untuk mengisahkan kepahlawanan yang mengobarkan semangat juang orang-orang Aceh dalam melawan penjajahan Belanda pada zaman tersebut.
Saat ini, Tari Seudati sudah berkembang ke seluruh daerah Aceh dan digemari oleh masyarakat. Selain dimanfaatkan sebagai media dakwah, tarian ini kerap menjadi pertunjukan hiburan untuk rakyat.
Lantas bagaimana sebenarnya asal usul Tari Seudati? Apa saja komponen yang terdapat dalam tarian ini? Agar lebih memahaminya, simak penjelasan lengkap berikut ini.
Asal-Usul Tari Seudati
Tari Seudati mulanya tumbuh di Desa Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie yang dipimpin oleh Syekh Tam. Meski belum ada catatan pasti mengenai asal-usul Tari Seudati, diyakini tari ini berkembang sejak Islam masuk ke Aceh sekitar abad ke-16 Masehi.
ADVERTISEMENT
Seudati diambil dari bahasa Arab yaitu "syahadati" atau "syahadatain" yang artinya mengaku Allah SWT itu satu dan Nabi Muhammad SAW adalah Rasul yang diutus. Selain itu, terdapat sumber lain yang menerangkan bahwa Seudati diambil dari bahasa Aceh yakni "seurasi" yang berarti kompak dan harmonis.
Komponen Tari Seudati
Agar pertunjukan Tari Seudati berjalan secara maksimal, terdapat komponen tarian yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Dikutip dalam buku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara karya Resi Septiana Dewi, S.Pd (2012: 09), komponen Tari Seudati yang juga mencirikan tarian ini antara lain:
1. Penari
Pemain Tari Seudati berjumlah delapan orang laki-laki sebagai penari utama yang terdiri dari pemimpin (syeikh), satu pembantu syeikh, dua orang pembantu syeikh di sebelah kiri (apeet wie), satu pembantu belakang (apeet bak), dan tiga penari lainnya adalah pembantu biasa.
ADVERTISEMENT
2. Tempo dan Irama
Tari ini tak menggunakan alat musik sebagai pengiring melainkan melalui beberapa gerakan penarinya, seperti tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakan kaki ke tanah, dan petikan jari.
Selain itu, terdapat suara nyanyian yang berasal dari suara penari itu sendiri dan disesuaikan dengan gerakannya. Gerakan disesuaikan dengan tempo dan sangat dinamis juga penuh semangat.
Beberapa gerakan yang terlihat kaku memiliki makna keperkasaan dan kegagahan penari.
3. Perlengkapan Penari
Dalam Tari Seudati, ada beberapa perlengkapan yang digunakan untuk penari laki-laki dan perempuan. Merangkum buku Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Kelas 4 oleh Drs. Dedi Nurhadiat, M.Pd (2006: 41), berikut perlengkapan yang digunakan penari laki-laki dan perempuan.
ADVERTISEMENT
Adapun perlengkapan yang digunakan penari laki-laki di antaranya yaitu:
Untuk penari perempuan, perlengkapan yang digunakan adalah sebagai berikut.
(VIO)