Konten dari Pengguna

Tari Tradisional Indonesia dan Jenis-jenisnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
17 Maret 2022 17:42 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tari tradisional. Sumber: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tari tradisional. Sumber: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia kaya akan tari tradisional yang merupakan bagian dari budaya. Berbagai tarian tradisional tersebut menjadi ciri khas dari tiap-tiap suku dan wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Pada masa sekarang ini, seni tari tradisional kerap dipertunjukan pada acara-acara tertentu. Misalnya, saat penyambutan tamu, acara resmi, dan lain sebagainya. Kesenian ini juga mulai menjadi sarana untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya dari suatu daerah.

Apa yang Dimaksud dengan Tari Tradisional?

Sebenarnya, apa pengertian dari tari tradisional? Pada dasarnya, tari tradisional merupakan tarian yang telah lama lahir dan berkembang di kehidupan masyakarakat.
Mengutip Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangan lama dan senantiasa berpijak pada pola-pola yang telah mentradisi.
Ilustrasi pertunjukan tari tradisional. Foto: dok. sudinpusarjakpus.jakarta.go.id

Jenis-jenis Tari Tradisional

Tarian tradisional umumnya digolongkan menjadi dua jenis, yakni tari tradisional kerakyatan dan tari tradisional bangsawan atau keraton atau klasik.
ADVERTISEMENT
Menyadur dari modul yang disusun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ini adalah penjelasan dari jenis tari tradisional kerakyatan dan tari tradisional bangsawan atau klasik.
Tari Tradisional Kerakyatan
Seperti namanya, tari tradisional rakyat adalah tarian yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat.
Era feodal di Indonesia ditandai dengan munculnya kerajaan Hindu sekitar 400 Masehi. Sejak saat itu, di Indonesia terdapat dua golongan masyarakat, yaitu golongan bangsawan dan raja sebagai golongan yang kaya dan berkuasa, serta golongan rakyat jelata.
Tarian yang hidup di tengah masyarakat sesuai dengan kehidupan sosial masyarakat, yakni masih sederhana dan berbasis warisan seni tradisional. Selain itu, bentuk tari sangat berpengaruh dari faktor alam, lingkungan, dan agama atau keyakinan. Sehingga, tarian tradisional masyarakat sangat beragam sesuai kondisi masyarakat, alam, dan agama atau kepercayaannya.
ADVERTISEMENT
Indonesia terdiri dari beberapa suku-suku yang berbeda. Hal ini menimbulkan tumbuh dan berkembangnya berbagai kehidupan tari masyarakat yang memiliki ciri khas tersendiri sesuai kondisi daerah.
Ilustrasi berbusana tari tradisional. Sumber: dok. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
Tari Tradisional Keraton/Bangsawan/Klasik
Jenis tari tradisional ini adalah tarian yang pada mulanya berkembang di kalangan kerajaan dan bangsawan. Kemudian, mencapai kristalisasi seni yang tinggi dan telah melalui sejarah yang panjang sehingga juga memiliki nilai-nilai tradisional.
Namun, tari tradisional belum tentu bernilai klasik. Sebab, selain memiliki ciri khas tradisional, tari klasik juga harus memiliki nilai seni yang tinggi.
Karena tatanan kehidupan para bangsawan dengan sumber daya manusia yang memiliki intelektualitas tinggi dan tingkat ekonomi serta kekuasaan yang tinggi, kehidupan tarian ini mengarah pada karya yang mantap dalam segala aspek seninya. Hal tersebut terjadi karena tarian yang berkembang di keraton dilindungi oleh raja dan bangsawan.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya tari kerakyatan, seni tari yang hidup di keraton juga sangat dipengaruhi oleh faktor alam atau lingkungan, agama atau keyakinan, dan suku.
Oleh karena itu, setiap suku daerah memiliki ciri khas yang berbeda dan memunculkan keanekaragaman bentuk tari di Indonesia.

Tari Tradisional Indonesia dan Daerah Asalnya

Setiap suku dan wilayah di Indonesia memiliki tarian tradisionalnya masing-masing. Menyadur dari buku Revitalisasi Tari Tradisional karya Y. Sumandiyo Hadi, berikut ini adalah berbagai tari tradisional Indonesia beserta daerah asalnya.
Daerah Sumatra
Di pulau Sumatra terdapat budaya suku Aceh dan suku Gayo. Pertunjukan tari tradisionalnya antara lain Seudati, Saman, dan Ratoeh Jaroe. Kemudian, ada suku Batak dengan tradisi tari Tor-Tor.
Budaya suku-suku daerah Riau terkenal dengan tarian Zapin dari rumpun Melayu. Budaya suku Minangkabau dengan tarian tradisionalnya antara lain Serampang Dua Belas dan jenis tari Piring.
ADVERTISEMENT
Budaya suku Musi di Sumatera Selatan dan suku Lampung terkenal dengan pertunjukan tari persembahan seperti tari Gending Sriwijaya dari Palembang. Kemudian dari budaya etnis Lampung ada tari Melinting, tari Cangget, dan tari Sigeh Penguten.
Ilustrasi tari tradisional Indonesia. Sumber: Pixabay
Daerah Jawa Tengah
Wilayah Jawa Tengah seperti wilayah Yogyakarta dan Surakarta terkenal jenis seni pertunjukan tari tradisional baik klasik maupun kerakyatan. Tari klasik yang masih berkembang di istana-istana Jawa seperti tari Bedaya, Srimpi, tari Lawung, tarian tunggal atau solo seperti Klana Topeng, Golek, Gambyong.
Kemudian, terdapat beksan atau tarian pethilan, juga wireng dengan dua penari (duet) yang menggambarkan peperangan. Di samping itu jenis tarian tradisi kerakyatannya misalnya jenis tarian Jatilan maupun tarian jenis Slawatan seperti tari Angguk, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Daerah Jawa Barat
Di Jawa Barat terdapat budaya Sunda dengan pertunjukan tari tradisional termasuk jenis tari klasik yang disebut Kuersus, seperti Ketuk Tilu. Kemudian tarian tradisional kerakyatan seperti Jaipong dan jenis tari Topeng dari daerah Cirebon.
Daerah Jawa Timur
Jenis-jenis tarian tradisional di daerah Jawa Timur cukup terkenal. Contohnya tari Remo yang banyak berkembang di daerah Surabaya, Jombang, Mojokerto. Kemudian daerah Banyuwangi dengan budaya suku Osing terdapat tarian tradisional Gandrung. Jenis tarian rakyat lainnya yang cukup terkenal adalah Reog dari daerah Ponorogo.
Daerah Bali
Pulau Bali dengan budaya suku Bali Aga maupun Bali Majapahit terdapat banyak jenis tarian tradisional, baik tarian sakral maupun wali seperti Rejang dan Baris Gede. Kemudian jenis-jenis tarian bebali seperti Topeng Pajegan dan Wayang Wong. Ada pula jenis-jenis tarian ballih-balihan seperti Legong, Kebyar, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Daerah Kalimantan
Di pulau Kalimantan tersebar budaya Dayak dengan tarian tradisional Giring-Giring (Kalimantan Tengah), tarian Gong. Kemudian berbagai jenis tarian perang tradisional seperti tarian Mandau dari suku Dayak.
Selain itu, di pulau Kalimantan terdapat budaya suku Banjar dari daerah Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dengan jenis tarian tradisionalnya seperti tari Baksa Kembang untuk penyambutan tamu.
Ilustrasi tari tradisional daerah. Sumber: Pexels.com
Daerah Sulawesi
Di wilayah Sulawesi terdapat budaya Minahasa dengan jenis tarian tradisionalnya, yaitu Maengket. Kemudian Sulawesi Selatan memiliki tarian tradisional Pakarena dari kerajaan Gowa (suku Makasar), dan tari Pajoge dari kerajaan Bone.
Daerah Nusa Tenggara Barat
Di pulau Lombok wilayah Nusa Tenggara Barat. Di sana terdapat budaya suku Sasak yang terkenal dengan tarian Oncer yang erat kaitannya dengan musik Gendang Beleq, dan jenis tarian tradisional yang banyak dipengaruhi oleh budaya atau agama Islam. Misalnya, tari Mpaa Lenggogo untuk menyambut bulan Maulud Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Daerah Nusa Tenggara Timur
Di wilayah Nusa Tenggara Timur terdapat budaya suku Bima di pulau Sumbawa dengan jenis tarian tradisional Lenggo Melayu dan Lenggo Mbojo. Kemudian daerah atau wilayah kepulauan Flores dan Timor dengan jenis tarian perang disebut tarian Hedung.
Daerah Maluku
Di kepulauan Maluku terdapat budaya etnis Ambon. Ada jenis tarian pergaulan tradisional seperti tari Lenso dan jenis tarian perang yang disebut tari Cakalele.
Daerah Papua
Di bagian paling timur Indonesia, yaitu kepulauan Papua, terdapat suku Dani dengan jenis tari tradisionalnya Musyoh dan Sajojo. Selain itu, terdapat budaya Asmat dengan jenis tari perang yang disebut tari Tobe.
(AMP)