Tata Cara Sholat Hajat NU Lengkap dengan Bacaan Niatnya

Ilustrasi tata cara sholat hajat. Foto: Pexels.

Sholat hajat merupakan ibadah sunah yang dikerjakan umat Muslim saat ingin mencapai suatu tujuan atau keinginan. Tata cara sholat hajat pada dasarnya sama seperti sholat sunah secara umum.

Sholat ini ditunaikan sebagai salah satu bentuk ikhtiar agar tujuan dan keinginan seseorang cepat dikabulkan Allah SWT. Keistimewaan sholat ini tercatat dalam hadits Riwayat Imam Ahmad.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mempunyai hajat terhadap Allah atau manusia lain, hendaklah berwudhu dengan sempurna kemudian sholat dua rakaat (sholat hajat) maka Allah akan berikan apa yang ia minta cepat atau lambat."

Bacaan Niat Sholat Hajat

Ilustrasi tata cara sholat hajat. Foto: Unsplash.

Dalam buku Menjemput Berkah Lewat Sholat Hajat yang ditulis Abu Khansa Al Harits, sholat hajat dapat dikerjakan secara munfarid atau berjamaah. Tidak ada waktu khusus untuk mengerjakannya, terpenting bukan pada waktu yang diharamkan untuk sholat.

Jumlah rakaat sholat hajat terdiri dari dua hingga 12 rakaat. Berikut bacaan niat sholat hajat NU seperti dikutip dari laman NU online:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatal haajati rak‘ataini adaa’an lillaahi ta‘aalaa.

Artinya: Aku niat shalat sunnah hajat dua rakaat semata karena Allah.

Tata Cara Sholat Hajat

Ilustrasi tata cara sholat hajat. Foto: Unsplash.

Doa Sholat Hajat

Ilustrasi tata cara sholat hajat. Foto: Unsplash.

Setelah selesai sholat, umat Muslim dianjurkan memperbanyak doa, dzikir, dan sholawat. Dalam buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap karya Moh Rifai, doa dibuka dengan membaca istighfar sebanyak 100 kali, lalu dilanjutkan dengan sholawat nabi 100 kali.

Setelah itu, baca doa sholat hajat berikut ini:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Laa ilaaha illallaahul haliimul kariim. Subhaanallaahi rabbil ‘arsyil kariimil ‘azhiim. Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. As’aluka muujibaati rahmatik, wa ‘azaa’ima maghfiratik, wal ghaniimata min kulli birrin, was salaamata min kulli itsmin. La tada‘ lii dzanban illaa ghafartah, wa laa hamman illaa farrajtah, wa laa haajatan hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa ya arhamar raahimiin.

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Lembut lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, penjaga Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih kebaikan yang banyak, dan perlindungan dari segala dosa.

Janganlah Engkau biarkan satu dosa tersisa padaku, ampunilah aku. Janganlah Engkau tinggalkan aku dalam keadaan bimbang karenanya bebaskanlah. Dan jangan pula Engkau telantarkan aku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu mohon kabulkanlah permintaanku. Wahai Tuhan yang Maha Pengasih.”

(GLW)