Konten dari Pengguna

Teknologi Tradisional dan Peninggalan Zaman Purba

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
2 November 2021 6:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peninggalan zaman batu. Sumber Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peninggalan zaman batu. Sumber Pixabay
ADVERTISEMENT
Manusia sangat bergantung pada peralatan dan perlengkapan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Pun begitu dengan manusia di masa lampau. Mereka memanfaatkan benda di sekitarnya sebagai alat. Alat atau perkakas yang dibuat termasuk dalam teknologi tradisional.
ADVERTISEMENT
Apa yang dimaksud dengan teknologi tradisional? Secara umum, teknologi tradisional diartikan sebagai teknologi yang tidak terpengaruh teknologi dari wilayah luar Nusantara. Teknologi ini juga diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang.
Mengutip dari laman kemdikbud.go.id, teknologi tradisional adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang atau cara yang diperlukan bagi kelangsungan atau kenyamanan hidup manusia.
Keseluruhan sarana itu berupa produk, kemahiran, dan keterampilan masyarakat sebagai pengalaman berinteraksi dengan lingkungan. Selanjutnya, dikembangkan secara terus menerus dan diwariskan lintas generasi. Contoh dari teknologi tradisional, misalnya, penggunaan kerbau untuk membajak sawah atau menumbuk padi dengan lesung.
Sampai saat ini, teknologi yang berasal dari zaman batu masih ada yang digunakan. Contohnya cobek untuk menumbuk bumbu-bumbu masak. Selain itu, ada banyak peninggalan dari zaman batu yang merupakan teknologi tradisional.
ADVERTISEMENT
Menyadur dari buku Sejarah Indonesia yang ditulis Amurwani Dwi L. dan kawan-kawan, berikut penjelasan mengenai perkembangan teknologi tradisional.
Ilustrasi peninggalan zaman batu. Sumber Pixabay

Perkembangan Teknologi Tradisional

1. Penggunaan Batu dan Tulang
Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu dan tulang. Peralatan ini berkembang pada zaman Paleolitikum atau zaman batu tua.
Zaman batu tua bertepatan dengan zaman Neozoikum. Di Indonesia, contoh teknologi ini terdapat dalam kebudayaan Pacitan dan Ngandong.
2. Pantai dan Gua
Hasil kebudayaan batu madya sudah lebih maju bila dibandingkan hasil kebudayaan zaman Paleolitikum (batu tua). Sekalipun demikian, bentuk dan hasil kebudayaan zaman Paleolitikum tidak serta merta punah, tetapi mengalami penyempurnaan. Bentuk flake dan alat-alat dari tulang terus berkembang.
Secara garis besar kebudayaan Mesolitikum terbagi menjadi dua kelompok besar yang ditandai lingkungan tempat tinggal, yakni di pantai dan di gua. Contoh teknologi zaman batu pada pantai adalah kebudayaan Kjokkenmoddinger yang banyak ditemukan di wilayah Sumatra.
ADVERTISEMENT
3. Mengenal Api
Bagi manusia purba, penemuan api merupakan bentuk inovasi yang sangat penting. Berdasarkan data arkeologi, penemuan api kira-kira terjadi pada 400 ribu tahun lalu atau pada periode manusia Homo erectus.
Api digunakan untuk menghangatkan diri dari cuaca dingin. Dengan api, kehidupan menjadi lebih bervariasi dan berbagai kemajuan akan dicapai. Kebiasaan bertani dengan menebang lalu membakar adalah kebiasaan kuno yang tetap berkembang sampai sekarang.
4. Revolusi Kebudayaan
Pada zaman ini telah terjadi revolusi kebudayaan, yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia. Pola hidup food gathering digantikan dengan pola food producing. Hal ini seiring dengan perubahan jenis pendukung kebudayaannya.
Pada zaman ini telah hidup jenis Homo sapiens sebagai pendukung kebudayaan zaman batu baru. Mereka mulai mengenal bercocok tanam dan beternak sebagai proses untuk menghasilkan atau memproduksi bahan makanan.
ADVERTISEMENT
(AMP)