Konten dari Pengguna

Teks Ibadah Jumat Agung 2024 untuk Peringatan Wafat Yesus Kristus

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
24 Maret 2024 16:32 WIB
·
waktu baca 9 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teks Ibadah Jumat Agung 2024, Pexels/Alem Sánchez
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teks Ibadah Jumat Agung 2024, Pexels/Alem Sánchez
ADVERTISEMENT
Sebentar lagi umat Kristen akan memperingati wafat Yesus Kristus pada hari Jumat Agung. Dalam memperingatinya, dibutuhkan teks ibadah Jumat Agung 2024 agar ibadah Jumat Agung bisa berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
Teks ibadah ini meliputi salam, lirik lagu, dan bacaan doa. Sebagai peringatan wafat Yesus Kristus, lagu-lagu yang dinyanyikan bernuansa sedih dan khidmat.

Teks Ibadah Jumat Agung 2024

Ilustrasi Teks Ibadah Jumat Agung 2024, Pexels/Pixabay
Mengutip situs gkisuryautama.org, berikut adalah contoh teks ibadah Jumat Agung 2024.
MERANGKUL SALIB YESUS

SAAT TEDUH

Umat mempersiapkan diri masing-masing dengan berdoa pribadi.

BERHIMPUN

PRELUDE
Paduan Suara (PS) menyanyikan “KJ 168A – Hai Dunia Lihat Tuhan” tanpa iringan musik. Umat turut menyanyikan bait ketiga.
Pemandu (Unisono):
Hai dunia, lihat Tuhan, Sang Surya kehidupan tergantung di salib
Sang Raja Kemuliaan menanggung penghinaan, sengsara siksa yang keji
Pemandu (SATB):
Siapa menyebabkan hukuman dan siksaan terhadap diriMu?
Kau bukanlah pendosa; Kau suci tak bernoda.
Mengapa salib Kautempuh?
ADVERTISEMENT
Umat (bersama PS SATB tanpa iringan musik):
Kesalahanku jua dan dosaku semua sebanyak pasir laut,
yang menyebabkan duka, sengsara-Mu
dan luka dan siksa yang membawa maut.

AJAKAN BERIBADAH

Pada peringatan Jumat Agung ini, mari berhenti sejenak dari semua kesibukan hidup kita dan pusatkan perhatian pada peristiwa penyaliban Yesus.
Biarlah mata rohani kita melihat betapa ajaib dan besarnya pengorbanan Yesus Kristus melalui kematian-Nya. Mari datang berhimpun di kaki salib Tuhan.

PROSESI (Berdiri)

NYANYIAN
NKB 176:1 – 3 “DI BAWAH SALIB YESUS”
1. Di bawah salib Yesus ‘ku ingin berhenti
yaitu cadas yang teguh , pelindung yang letih.
Tempat musafir berteduh di jalan yang berat;
Naungan itu panas terik bagiku yang penat.
2. Dan pada salib Yesus, tampak di mataku:
ADVERTISEMENT
sesosok tubuh, terpencil tersiksa bagiku.
Hatiku yang remuk, sedih, melihatnya jelas
bahwa aku tiada layaklah dapat kasih dan belas.
3. Ya salib, ‘ku jadikan naungan rumahku.
Semata cahya wajahNya bagiku yang perlu.
Biar dunia ‘ku lepas, tak ada ruginya.
Yang hilang dosa sajalah dan labaku salib-Nya.

VOTUM

PF:
Pertolongan kita ada dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Umat (menyanyikan):
Amin

SALAM

PF:
Tuhan beserta kita.
Umat:
Kini dan selamanya.

KATA PEMBUKA (Duduk)

PL:
Umat terkasih di dalam Tuhan, pada hari Jumat Agung ini, kita akan merenungkan salib. Salib pada hakikatnya merupakan alat hukuman dan tanda kehinaan.
Namun salib Kristus menjadi lambang kemuliaan dan lambang pengorbanan bagi seluruh umat manusia.
Salib itu menjadi bentuk pemenuhan kasih Allah dan alat penebusan bagi dosa Saudara dan saya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Rasul Paulus dalam Galatia 6:14 menyatakan:
“Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.”

DOA PENGAKUAN DOSA

PL:
Umat terkasih di dalam Tuhan, sudahkah kita sungguh-sungguh mampu mengatakan: “Dunia telah disalibkan bagiku, dan aku bagi dunia?”
Sudahkah kita memegahkan Kristus, atau justru terlebih sering kita memegahkan diri sendiri?
Mari periksa diri dan naikkan doa pengakuan dosa kita.
(Hening sejenak)
Ya Allah yang Pemurah, hari ini kami kembali berhimpun di bawah kaki salib-Mu untuk mengaku bahwa karena dosa – dosa kamilah, Putra-Mu, Yesus Kristus disalibkan walau tidak bersalah.
Umat:
Ya Tuhan, kasihanilah kami!
PL:
Kami mengaku bahwa sebagai umat yang Engkau tebus, kami kerap kali gagal menjalani kehidupan yang kudus.
ADVERTISEMENT
Umat:
Ya Tuhan, kasihanilah kami!
PL:
Kami mengaku bahwa sebagai murid Kristus, kami terkadang gagal menyangkal diri dan memikul salib.
Umat:
Ya Tuhan, kasihanilah kami!
PL:
Kami mengaku bahwa kami suka memegahkan diri, lebih daripada bermegah di dalam salib-Mu.
Umat:
Ya Tuhan, kasihanilah kami!
PL:
Kami mengaku bahwa sekalipun kami telah diperdamaikan dengan-Mu, Tuhan,
terkadang kami belum hidup dalam damai.
Umat:
Ya Tuhan, kasihanilah kami!
NYANYIAN
KJ 169:1, 2, & 4 “MEMANDANG SALIB RAJAKU”
1. Memandang salib Rajaku yang mati untuk dunia;
kurasa hancur congkakku dan harta hilang harganya.
2. Tak boleh aku bermegah selain di dalam salib-Mu;
kubuang nikmat dunia demi darah-Mu yang kudus.
(Modulasi)
4. Melihat darah luka-Nya membalut tubuh Tuhanku,
ADVERTISEMENT
‘kumati bagi dunia dan dunia mati bagiku.

BERITA ANUGERAH

PL:
Inilah berita anugerah bagi siapa saja yang percaya akan pengorbanan Yesus Kristus.
Di dalam surat 1 Petrus 2:24 tertulis:
”Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”
Saudara-saudariku, oleh pengorbanan Kristus, engkau telah diampuni.
Umat:
Di dalam Kristus, engkau pun telah diampuni.
NYANYIAN
KIDUNG KEESAAN 235:1-4 “MARI LIHATLAH HARI TERKELAM”
1. Mari lihatlah, hari terkelam: Kristus mendaki Kalvari;
Dia didera duri dan cerca.
Refrein:
O, ajaib salib-Nya, o ajaib kuasa-Nya.
Manusia ditebus dan diampuni dosanya.
2. Tiap salahku, dosa-dosaku, jadi mahkota duri-Mu.
O, sungguh sendu raut wajahMu memikul bebanku. (Refrein)
ADVERTISEMENT
3. Hari pun gelap, bumi bergetar: kar’na t’lah wafat Khaliknya.
Tirai terbelah, Ia hiduplah; Sang Penebus menang. (Refrein)
4. Dalam luka-Mu, ada namaku, aku selamat kar’na-Nya.
Maut hancurlah, hidupku cerah karena kasih-Mu.
(Refrein)

PELAYANAN FIRMAN

Umat duduk sambil mendengarkan firman Tuhan dari pendeta.

DOA EPIKLESE (Duduk)

Umat duduk sambil doa epiklese dipanjatkan.

BACAAN PERTAMA

Lektor:
Bacaan Pertama diambil dari Yesaya 52:13–53:12
(Lektor membacakan Yesaya 52:13–53:12)
Demikianlah sabda Tuhan.
Umat:
Syukur kepada Allah!

ANTAR BACAAN

Mazmur 22

BACAAN KEDUA

Lektor:
Bacaan Kedua diambil dari Ibrani 10:16-25
(Lektor membacakan Ibrani 10:16-25)
Demikianlah sabda Tuhan.
Umat:
Syukur kepada Allah!

BACAAN INJIL (Berdiri)

PF:
Inilah kisah sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes 19:16-37
(Pelayan Firman membacakan Yohanes 19:16-37)
Demikianlah Injil Yesus Kristus. Berbahagialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.
ADVERTISEMENT
Umat (menyanyikan):
Hosana

KHOTBAH (Duduk)

Merangkul Salib Yesus

SAAT HENING

Umat hening sejenak.

PERSEMBAHAN PUJIAN

Umat duduk sambil mendengarkan persembahan pujian dari Paduan Suara.

REFLEKSI SALIB DAN UNGKAPAN PENYESALAN

PF:
Mari kita mengenang dan menghayati tujuh perkataaan Yesus di atas kayu salib.
Narator:
Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
KJ 170:1 “KEPALA YANG BERDARAH”
Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih
penuh dengan sengsara dan luka yang pedih.
Meski mahkota duri menghina harkat-Mu
Kau patut kukagumi, terima hormatku.
Narator:
Sesungguhnya hari ini juga engkau akan berada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.
Umat:
KJ 170:2 “KEPALA YANG BERDARAH”
2. O wajah yang mulia, yang patut disembah
dan layak menerima pujian dunia;
sekarang diludahi, dihina, dicerca,
ADVERTISEMENT
disiksa, dilukai, yang salah siapakah?
Narator:
Ibu, inilah anakmu!
Umat:
KJ 170:3 “KEPALA YANG BERDARAH”
3. Ya Tuhan, yang Kautanggung yaitu salahku;
Dosaku t’lah Kaugantung di kayu salib-Mu.
O, kasihani daku, yang harus di cela
Ampunilah hamba-Mu, beri anugerah.
Narator:
Eli, Eli, lama sabakhtani!
Umat:
KJ 170:4 “KEPALA YANG BERDARAH”
4. Gembala yang setia, terima domba-Mu!
Kau sumber bahagia, Penuntun hidupku.
Sabda-Mu t’lah membuka karunia tak ter’pri
dan nikmat dari sorga padaku Kauberi.
Narator:
Aku haus.
Umat:
KJ 170:5 “KEPALA YANG BERDARAH”
5. Syukur sebulat hati kub’rikan pada-Mu
Ya Yesus yang t’lah mati demi selamatku.
Hendaklah ‘ku terhibur dengan tuntunan-Mu.
Pada-Mu ‘ku berlindung di akhir hayatku.
Narator:
Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku.
ADVERTISEMENT
Umat:
KJ 170:6 “KEPALA YANG BERDARAH”
6. Di saat aku mati, Kau tinggallah serta
Di pintu maut nanti, ya Tuhan, datanglah.
Di kala kecemasan menghimpit hatiku,
berilah kekuatan berkat sengsara-Mu.
Narator:
Sudah selesai.
Umat:
KJ 170:7 “KEPALA YANG BERDARAH”
7. Engkau perlindungan disaat ajalku;
salib-Mulah, ya Tuhan, penghibur anak-Mu
dan wajah-Mu kupandang dengan iman teguh.
Berbahagia orang yang mati dalam-Mu.

PELAYANAN PERSEMBAHAN

PENGANTAR
Pnt:
Umat yang dikasihi di dalam Tuhan, Kristus telah memberikan segalanya bagi kita.
Mari kita juga memberi diri sebagai persembahan yang hidup bagi-Nya.
Seperti dikatakan di dalam Roma 12:1: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
ADVERTISEMENT
NYANYIAN
TUHANLAH KES”LAMATANKU
Syair & Melodi: “The Lord is My Salvation”, Nathan Nockels, Honas Myrin, Keith &
Kristyn Getty. Terjemahan: Juswantori Ichwan (dengan perubahan)
1.
Rahmat Tuhan meraihku, dari samud’ra menderu.
Ku ditaruh di tempat aman, Tuhanlah kes’lamatanku.
2.
Tak ‘ku gentar masa gelap, kuasa-Nya ‘kan menopangku.
‘Kan kulihat datangnya terang, Tuhanlah kes’lamatanku.
Refrein:
Siapakah seperti Yesus, yang bangkit, jaya atas maut?
‘Ku ditebus, dipulihkan-Nya, Tuhanlah ke’slamatanku.
3.
Di dalam Dia harapanku, yang menggenapi janji-Nya
Kabut sirna, berganti cerah, Tuhanlah kes’lamatanku.
4.
Kala meratap, menanti, di masa duka dan sepi;
anug’rah-Nya meliputiku, Tuhanlah kes’lamatanku.
Refrein:
Siapakah seperti Yesus, yang bangkit, jaya atas maut?
‘Ku ditebus, dipulihkan-Nya, Tuhanlah ke’slamatanku.
5.
Kelak di akhir hayatku, kubur bukan tujuanku
ADVERTISEMENT
Dia yang bangkit, membangkitkanku, Tuhanlah kes’lamatanku.
Refrein:
Siapakah seperti Yesus, yang bangkit, jaya atas maut?
‘Ku ditebus, dipulihkan-Nya, Tuhanlah ke’slamatanku.
Coda:
Dimuliakanlah Sang Bapa. Dimuliakan Put’ra-Nya.
Dimuliakanlah Roh Kudus. Tuhanlah kes’lamatanku!
Dimuliakanlah Sang Bapa. Dimuliakan Put’ra-Nya.
Dimuliakanlah Roh Kudus. Tuhanlah kes’lamatanku!

DOA PERSEMBAHAN (Berdiri)

Pnt:
Mari kita berdoa! (jeda sejenak)
Ya Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas pengorbanan-Mu di kayu salib, sehingga kami dapat hidup sebagaimana kami ada sekarang.
Terimalah ucapan syukur kami dalam bentuk persembahan ini. Jadikanlah seluruh hidup kami persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada-Mu.
Di dalam nama Tuhan Yesus, Juruselamat kami satu-satunya. Amin.

PENGUTUSAN

PF:
Umat yang dikasihi di dalam Tuhan, mari lanjutkan kehidupan masing-masing dengan tetap teguh merangkul salib Yesus.
ADVERTISEMENT
Ingatlah selalu akan besarnya kasih Tuhan yang telah kita terima dan kasihi setiap orang dalam hidup sehari-sehari.
NYANYIAN
KJ 183 “MENJULANG NYATA ATAS BUKIT KALA”
1.
Menjulang nyata atas bukit kala, t’rang benderang salib-Mu, Tuhanku.
Dari sinarnya yang menyala-nyala, memancar kasih agung dan restu.
Seluruh umat insan menengadah ke arah cah’ya kasih yang mesra.
Bagai pelaut yang karam merindukan di ufuk timur pagi merekah.
2.
Salib-Mu, Kristus, tanda pengasihan mengangkat hati yang remuk redam,
membuat dosa yang terperikan di lubuk cinta Tuhan terbenam.
Di dalam Tuhan kami balik lahir, insan bernoda kini berseri,
Terkuras darah suci yang mengalir di salib pada bukit Kalvari.
PENGUTUSAN
PF:
Arahkanlah hatimu kepada Tuhan!
ADVERTISEMENT
Umat:
Kami mengarahkan hati kami kepada Tuhan
PF:
Jadilah saksi Kristus!
Umat:
Syukur kepada Allah!
PF:
Terpujilah Tuhan!
Umat:
kini dan selamanya.

BERKAT

PF:
Kiranya di dalam salib Kristus, engkau menemukan dasar iman yang kokoh dan jangkar pengharapan yang kuat. Kiranya berkat Tuhan menyertaimu di mana pun engkau berada, sekarang dan selamanya.
Umat (menyanyikan):
Hosana Amin.
HENING (Duduk)
Contoh teks ibadah Jumat Agung 2024 di atas dapat dijadikan sebagai referensi dalam menyusun rangkaian ibadah peringatan Jumat Agung kali ini. (Bren)