Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Teorema Pythagoras: Sejarah, Pengertian, Rumus, dan Contoh Soalnya
21 November 2024 18:46 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Jurnal Teorema, Dinar Nirmalasari, (2021:62) pemahaman siswa terhadap pengertian teorema pythagoras merupakan hal yang penting dikarenakan teorema ini merupakan materi prasyarat untuk belajar materi segitiga siku-siku, bangun ruang sisi lengkung, lingkaran, dan lain-lain.
Sejarah Teorema Pythagoras
Berikut adalah sejarah dari teorema pythagoras.
1. Asal Usul Awal
Teorema ini dinamai berdasarkan Pythagoras, seorang filsuf dan matematikawan Yunani kuno (570–495 SM). Namun, konsep ini sudah diketahui jauh sebelum masa Pythagoras. Bukti dan penerapan teorema ini ditemukan dalam berbagai budaya kuno seperti Babilonia, Mesir, India, dan Tiongkok.
2. Bukti Awal di Babilonia
Tablet Babilonia yang berasal dari sekitar 1900–1600 SM (seperti Plimpton 322) menunjukkan bahwa orang Babilonia sudah memahami hubungan kuadrat sisi-sisi segitiga siku-siku. Mereka menggunakannya untuk perhitungan geometris dan astronomi.
ADVERTISEMENT
3. Penerapan di Mesir
Orang Mesir kuno menggunakan apa yang dikenal sebagai "segitiga 3-4-5" untuk mengukur sudut siku-siku. Mereka mungkin telah memahami prinsip dasar teorema ini meskipun tidak secara formal membuktikannya.
4. Di India dan Tiongkok
Di India, teks kuno Sulba Sutras (sekitar 800–500 SM) mencantumkan formula yang mirip dengan teorema ini, khususnya untuk keperluan konstruksi altar. Dalam budaya Tiongkok, dokumen seperti Zhou Bi Suan Jing (sekitar abad ke-4 SM) juga menunjukkan pemahaman tentang teorema ini.
5. Pythagoras dan Sekolahnya
Pythagoras diyakini sebagai orang pertama yang memberikan bukti formal teorema ini di Yunani kuno. Ia dan murid-muridnya di sekolah Pythagorean menjadikan teorema ini sebagai bagian penting dari studi matematika.
6. Pengaruh Abad Pertengahan dan Modern
Teorema Pythagoras menjadi dasar dalam perkembangan geometri Euklides (seperti yang dijelaskan dalam Elements karya Euclid). Dalam era modern, teorema ini digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk fisika, teknik, dan ilmu komputer.
ADVERTISEMENT
Pengertian Teorema Pythagoras
Berikut adalah pengertian dari teorema pythagoras.
Teorema phytagoras atau dalil phytagoras adalah teorema atau dalil yang menyatakan bahwa jumlah luas persegi yang menempel pada kaki-kaki segitiga siku-siku sama dengan luas persegi yang menempel pada hipotenusanya.
Itulah mengapa teorema ini juga bisa disebut phytagoras segitiga. Teorema ini dikenalkan oleh seorang filsuf asal Yunani, yaitu Phytagoras.
Secara matematis, teorema ini dinyatakan sebagai c² = a² + b², dimana c adalah panjang hipotenusa, sedangkan a dan b adalah panjang dua sisi lainnya.
Dalam era modern, teorema ini digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk fisika, teknik, dan ilmu komputer.
Penerapan teorema pythagoras:
ADVERTISEMENT
Teorema ini memberikan dasar untuk memahami hubungan geometris dalam berbagai konteks. Dengan akar sejarahnya yang panjang, teorema pythagoras tidak hanya menjadi dasar matematika tetapi juga simbol universal keindahan dan kekonsistenan logika.
Rumus Teorema Pythagoras
Berikut adalah rumus dari teorema pythagoras.
Rumus:
Penjelasan rumus:
ADVERTISEMENT
Jika sisi miring (c) diketahui:
Contoh Penerapan:
Contoh Soal Teorema Pythagoras
Berikut adalah contoh soal dari teorema pythagoras.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejarah, pengertian, rumus, dan contoh soal-soal di atas dapat melatih pemahaman konsep dasar hingga penerapan praktis teorema pythagoras. Semoga penjelasan di atas dapat membantu dalam pembelajaran di sekolah. (DDC)