Teori Atom Modern dan Perkembangannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
28 September 2021 9:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dalam ilmu Kimia, atom merupakan unsur terkecil dari sebuah materi. Sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Dalam ilmu Kimia, atom merupakan unsur terkecil dari sebuah materi. Sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Atom merupakan salah satu materi yang dipelajari dalam pelajaran kimia. Atom merupakan suatu unsur terkecil (setelah nuklir) yang berdiri sendiri dan dapat bersenyawa dengan yang lain.
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, penelitian mengenai atom terus dilakukan hingga akhirnya memunculkan beberapa teori mengenai atom.
Ada beberapa tokoh dan ilmuwan yang mengeluarkan teori atom, mulai dari John Dalton dengan Teori Atom Dalton hingga Niels Bohr, seorang ahli fisika yang mengemukakan Teori Atom Bohr.
Selain itu, ada teori atom modern atau yang dikenal dengan teori Atom Mekanika Kuantum. Untuk mengetahui tentang teori ini, simak penjelasan berikut ini.

Perkembangan Teori Atom

Melansir dari buku Modul Perkembangan Teori Atom yang ditulis oleh Dra. Hendri Kensry Yenny, konsep teori atom pertama kali dikembangkan oleh Demokritus, seorang filsuf yang berasal dari Yunani.
Sebelum membahas teori atom modern, pahami dulu perkembangan teori atom, seperti berikut ini.
ADVERTISEMENT
Teori Atom Dalton
Setelah munculnya pemikiran Demokritus, konsep atom mulai berkembang. John Dalton merupakan seorang ilmuwan yang mengembangkan teori atom pertama.
Teori tersebut diberi nama Teori Atom Dalton. Teori itu menyatakan bahwa yang menyatakan bahwa atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Menurut Teori Atom Dalton, atom adalah partikel kecil yang tidak dapat terbagi-bagi. Sumber: Pixabay.com
Teori Atom Thomson
Setelah Teori Atom Dalton, teori atom lain muncul, yaitu Teori Atom Thomson yang memperbaiki model atom Dalton. Thomson berpikir bahwa atom adalah bola pejal yang terdiri atas materi bermuatan positif yang di dalamnya tersebar elektron layaknya sepotong roti kismis.
Teori Atom Rutherford
Teori Atom Thomson di atas lalu diperbaiki oleh Rutherford melalui Teori Atom Rutherford yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
ADVERTISEMENT
Teori Atom Niels Bohr
Teori Atom Rutherford mempunyai kelemahan, sehinga diperbaiki oleh Niels Bohr dengan model atomnya yang berpendapat bahwa tingkat energi (kulit) dalam atom.
Kemudian model atom terus berkembang sampai model atom mekanika kuantum yang mengemukakan gagasan tentang orbitan. Teori ini dikenal sebagai teori atom paling modern.
Teori Atom Mekanika Kuantum seringkali disebut sebagai Teori Atom Modern. Sumber: Pixabay.com

Teori Atom Modern

Atom Mekanika Kuantum adalah teori mengenai model atom yang paling modern di antara teori-teori yang lain.
Teori ini disempurnakan oleh Erwin Schrodinger, seorang ahli fisika asal Austria yang menjelaskan bahwa atom memiliki inti bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif.
Atom Mekanika Kuantum memiliki daerah orbital yang terdiri dari 4 jenis orbital, yakni s, p, d, dan f.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Werner Heisenberg pernah mengembangkan teori mekanika kuantum dengan prinsip ketidakpastian. Prinsip ini memiliki berbunyi:
"Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom."
Hingga kini, teori Atom Mekanika Kuantum merupakan teori atom yang masih berlaku sampai saat ini.
(SAI)