Teori Kuantitas Uang yang Dikembangkan David Ricardo dan Irving Fisher

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
13 Desember 2021 18:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Teori Kuantitas Uang yang Dikembangkan David Ricardo dan Irving Fisher. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Teori Kuantitas Uang yang Dikembangkan David Ricardo dan Irving Fisher. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Teori kuantitas uang pertama kali dikembangkan oleh David Ricardo yang kemudian disempurnakan oleh Irving Fisher. Teori ini menjelaskan mengenai permintaan dan penawaran uang.
ADVERTISEMENT
Berikut penjelasan mengenai masing-masing teori kuantitas uang dikembangkan oleh David Ricardo dan Irving Fisher.

Teori Kuantitas Uang oleh David Ricardo dan Irving Fisher

Teori Kuantitas Uang oleh David Ricardo dan Irving Fisher. Foto: iStock
1. Teori Kuantitas Uang dari David Ricardo
Teori kuantitas uang menurut David Ricardo menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar.
Jika jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula dan juga sebaliknya.
Secara umum, teori ini dapat dinyatakan sebagai berikut.
M = K atau P = 1/K x M
Berikut keterangannya.
M = jumlah uang
K = perbandingan tetap atau konstanta
P = tingkat harga
2. Teori Kuantitas Uang dari Irving Fisher
ADVERTISEMENT
Teori ini merupakan penyempurnaan atas teori kuantitas uang David Ricardo. Teori kuantitas uang menurut Irving Fisher memasukkan unsur kecepatan peredaran uang dan jumlah transaksi atas barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.
Teori kuantitas uang ini mengemukakan bahwa jumlah uang beredar berbanding lurus dengan perubahan harga. Daya beli masyarakat (permintaan uang) dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar.
Irving Fisher mengajukan rumus yang lazim disebut Fisher Equation sebagai berikut.
MV = PT
Berikut keterangannya.
M = jumlah uang yang beredar
V = kecepatan peredarannya
P = tingkat harga
T = jumlah transaksi

Teori Uang Statis, Teori Keynes, dan Teori Strukturalis

Teori Uang Statis, Teori Keynes, dan Teori Strukturalis. Foto: iStock
Selain teori kuantitas uang, secara umum ada beberapa teori permintaan penawaran uang lainnya, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Teori Uang Statis
Teori ini disebut statis karena tidak mempermasalahkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
2. Teori Keynes
Teori Keynes dikenal dengan teori preferensi likuiditas yang mengungkapkan bahwa penawaran uang ditentukan oleh otoritas moneter atau bank sentral, sedangkan permintaan uang ditentukan oleh tiga motif, yakni motif transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi.
3. Teori Strukturalis
Teori strukturalis menyatakan bahwa inflasi, terutama di negara berkembang, lebih disebabkan oleh faktor-faktor struktural dalam perekonomian.
Menurut teori struktural, terdapat dua masalah struktural dalam perekonomian negara berkembang yang dapat mengakibatkan inflasi.
Pertama, penerimaan ekspor tidak elastis, yaitu pertumbuhan ekspor yang lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan sektor lainnya.
Kedua, produksi bahan makanan dalam negeri yang tidak elastis, yaitu pertumbuhan produksi makanan dalam negeri tidak secepat pertambahan penduduk.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan produksi makanan juga tidak secepat pendapatan per kapita, sehingga harga makanan dalam negeri cenderung meningkat lebih tinggi daripada kenaikan harga barang-barang lainnya.
Hal tersebut mendorong timbulnya tuntutan kenaikan upah dari pekerja sektor industri, yang mengakibatkan peningkatan biaya produksi dan menimbulkan inflasi.
(SFR)