Konten dari Pengguna

Tiga Macam Berbaik Sangka yang Wajib Diamalkan Umat Muslim

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
7 Januari 2022 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berbaik sangka atau husnudzon kepada Allah SWT. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berbaik sangka atau husnudzon kepada Allah SWT. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Berbaik sangka atau husnudzon adalah perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang Muslim. Lawan kata dari husnudzon adalah suudzon atau berburuk sangka.
ADVERTISEMENT
Berburuk sangka merupakan perilaku tercela yang akan mendatangkan mudarat, baik bagi pelakunya maupun orang lain. Allah SWT melarang berburuk sangka, sebagaimana firman-Nya dalam QS Al Hujurat ayat 12 yang artinya berbunyi:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
Tak heran, Islam mengajak umatnya untuk membiasakan diri berbaik sangka dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, apa saja bentuk berbaik sangka yang diajarkan dalam Islam? Selengkapnya ada di bawah ini.
Umat Muslim diajarkan berbaik sangka kepada Allah SWT, diri sendiri, dan sesama manusia. Foto: Pixabay

Bentuk-Bentuk Berbaik Sangka dalam Islam

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tulisan Aris Abi Syaifullah dkk (2021: 76), berbaik sangka ada tiga macam, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Berbaik sangka kepada Allah SWT
Orang yang berbaik sangka kepada Allah SWT akan senantiasa bersyukur atas semua kenikmatan dari-Nya dan bersabar atas semua cobaan.
Mengapa manusia harus bersyukur? Sebab, Allah SWT telah memberikan karunia dan kenikmatan yang tidak ternilai harganya kepada manusia. Maka, sudah seharusnya manusia bersyukur kepada Allah SWT.
Lantas, mengapa manusia juga harus bersabar atas semua cobaan? Allah SWT memiliki sifat-sifat sempurna dan tidak mungkin Allah SWT menghendaki keburukan bagi hamba-hamba-Nya.
Cobaan ini bukan bertujuan untuk menyakiti hamba-Nya, melainkan untuk menguji ketaatan, keimanan, dan kesabarannya.
2. Berbaik sangka kepada diri sendiri
Setiap manusia pasti pernah mengalami fase tersulit dalam hidupnya. Jika pernah, cara menyikapi terbaik yang Islam ajarkan kepada umatnya adalah berbaik sangka kepada diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang berbaik sangka kepada diri sendiri akan memiliki kepercayaan diri, optimis, dan bekerja keras. Sebaliknya, seseorang yang berburuk sangka kepada diri sendiri, ia akan merasa pesimis, tidak percaya diri, dan malas berusaha.
3. Berbaik sangka kepada orang lain
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan orang lain. Sesama manusia harus saling memperlakukan secara baik, santun, saling menghormati, sekaligus menyayangi.
Berbaik sangka kepada orang lain akan menumbuhkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebaliknya, sikap buruk sangka hanya akan memicu perpecahan dan konflik. Banyak pertikaian dan kerusuhan terjadi karena sikap tercela ini.
Jika ada isu-isu negatif, hendaknya tabayyun (teliti) terlebih dahulu, agar tidak terjerumus kepada sikap curiga dan berburuk sangka. Oleh sebab itu, tumbuhkan prasangka baik kepada keluarga, teman, tetangga, dan sesama manusia, agar kebahagiaan dunia dan akhirat dapat tercapai.
Perilaku berbaik sangka akan mendatangkan kebaikan dan manfaat yang luar biasa. Foto: Pixabay

Manfaat Berbaik Sangka

Seseorang yang membiasakan diri berbaik sangka akan memperoleh manfaat sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
(VIO)