Tiga Syarat Diterimanya Amal Saleh Umat Muslim Sesuai Perintah Allah

Sebutkan tiga syarat diterimanya amal saleh umat muslim! Foto: Unsplash

Apakah jawaban yang tepat dari soal sebutkan tiga syarat diterimanya amal saleh? Untuk mengetahuinya, simak terlebih dahulu serba serbinya di bawah ini.

Sebagai seorang Muslim, melakukan ibadah sudah menjadi kewajiban untuk bisa mendapatkan rahmat dan karunia dari Allah SWT di dunia serta akhirat.

Namun, agar ibadah yang dijalani dapat diterima oleh Allah SWT, ada beberapa syarat amalan yang harus diikuti oleh umat Islam.

Jika syarat-syarat tersebut mampu dijalani, Allah SWT akan memberikan balasan yang lebih baik dari apa yang diamalkan.

Tiga Syarat Diterimanya Amal Saleh Seorang Muslim

Mengutip buku Ambilah Aqidahmu dari Al-Quran dan As-Sunnah yang dipahami oleh Shahabat Radhiyallahu Anhum, berikut adalah syarat-syarat agar amal saleh diterima oleh Allah Ta'ala.

1. Iman kepada Allah

Ibadah yang dilaksanakan harus dilandasi dengan iman kepada Allah. Artinya, setiap Muslim yang melaksanakan ibadah harus meyakini bahwa hal tersebut adalah perintah Allah atau merupakan anjuran Allah SWT.

Allah Ta'ala sendiri berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya, "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS An-Nahl 16:97)

2. Ikhlas

Ikhlas jadi salah satu syarat amal saleh. Foto: Unsplash

Selain iman, ikhlas juga menjadi salah satu syarat agar amal saleh diterima oleh Allah SWT. Mengutip buku Dalam Pangkuan Sunnah oleh Syaikh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, amal tidak akan diterima kecuali umat Muslim melakukannya dengan ikhlas dan benar.

Bahkan jika yang dilakukan pun telah benar, namun tidak ikhlas, maka amalannya tetap akan ditolak. Lalu, jika ikhlas namun tidak sesuai tuntutan syariat juga akan ditolak.

Sikap ikhlas ini juga ditujukan untuk menghindari sifat riya' yang nantinya dapat merusak amal ibadah seseorang. Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan oleh Allah Ta'ala, yakni:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

Artinya, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus." (QS Al-Bayyinah 98:5)

3. Mengikuti sunah Nabi Muhammad

Menyadur dari laman resmi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Aceh, sebagai umat Muslim sudah semestinya mengikuti tuntutan atau ajaran dari Allah SWT.

Lebih lanjut, orang yang telah bersyahadat bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allah, mentaati perintah Allah, menjauhi larangan Allah, dan beribadah kepada Allah hanya dengan syari’at.

Allah SWT kembali berfirman,

...وَمَآ اٰتٰىكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰىكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْاۚ...

Artinya, "...Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah..." (QS Al-Hasyr ayat 7)

من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد

Artinya, "Barangsiapa melakukan amalan yang tidak termasuk dalam urusan agama kami, maka amalan tersebut tertolak." (HR Muslim)

(JA)